Patah Hati di Stamford Bridge, Benarkah Hansi Flick Tak Punya Rencana B, Waktunya Revolusi Barcelona?

Patah Hati di Stamford Bridge, Benarkah Hansi Flick Tak Punya Rencana B, Waktunya Revolusi Barcelona?
Reaksi Frenkie de Jong dalam laga Liga Champions antara Chelsea vs Barcelona, Rabu (26/11/2025). (c) AP Photo/Kin Cheung

Bola.net - Barcelona baru saja menerima pelajaran brutal di Liga Champions. Mereka dihajar habis-habisan oleh Chelsea di Stamford Bridge, Rabu (26/11/2025) dini hari tadi.

Kekalahan ini membuka mata banyak pihak akan realitas tim. Blaugrana terlihat kalah kelas dalam segala aspek. Defensif, ofensif, dan juga keberanian.

Tim asuhan Hansi Flick seolah kehilangan identitas menakutkan mereka. Mereka seperti bukan lagi tim kelas dunia saat ini.

Sudah saatnya Barca jujur melakukan introspeksi diri mendalam. Jika terus begini, bencana besar menanti di sisa musim mereka.

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 4 halaman

Flick Keras Kepala?

Flick Keras Kepala?

Hansi Flick, pelatih Barcelona, berteriak memberi arahan dari sisi lapangan dalam pertandingan Liga Champions menghadapi Chelsea di London, 25 November 2025. (c) AP Photo/Kin Cheung

Hansi Flick tampaknya hanya memiliki satu rencana permainan. Sang pelatih menunjukkan sisi miskin taktik alternatif di situasi genting.

Ia tak punya solusi saat rencana utama macet total. Adaptasi taktiknya sangat minim saat pemain kunci absen.

Barcelona tampak tersesat dan bingung di lapangan hijau. Tidak ada Plan B saat tim bermain di bawah tekanan.

Ini menjadi pola yang terus berulang musim ini. Beban kesalahan layak diarahkan kepada sang manajer usai kekalahan menyakitkan ini.

Pertandingan Selanjutnya
La Liga La Liga | 29 November 2025
Barcelona Barcelona
22:15 WIB
Alaves Alaves
Premier League Premier League | 30 November 2025
Chelsea Chelsea
23:30 WIB
Arsenal Arsenal
2 dari 4 halaman

Mentalitas Pemain Lembek

Mentalitas Pemain Lembek

Pemain Barcelona, Alejandro Balde, berduel dengan Andrey Santos dari Chelsea dalam pertandingan Liga Champions, 26 November 2025. (c) AP Photo/Kin Cheung

Alasan badai cedera sudah terasa sangat basi. Absennya Pedri memang berpengaruh besar bagi kreativitas permainan tim. Satu Frenkie de Jong tak cukup 'menghidupkan' Blaugrana.

Tapi itu bukan alasan untuk tampil tanpa semangat juang. Para pemain tampil tanpa energi dan fisik yang mumpuni.

Chelsea justru tampil jauh lebih militan dan agresif. The Blues memenangkan setiap duel perebutan bola.

Seandainya Ferran Torres menuntaskan peluang emas di awal laga. Mungkin ceritanya akan sedikit berbeda bagi Barcelona.

3 dari 4 halaman

Kemarahan Raphinha

Kemarahan Raphinha

Selebrasi gol Raphinha pada laga Barcelona vs Valencia di pekan ke-4 La Liga musim 2025/2026 (c) AP Photo/Joan Monfort

Masuknya Raphinha justru membuka borok mental rekan setimnya. Bahasa tubuhnya menunjukkan kekecewaan yang sangat mendalam.

Ia seolah tak percaya timnya bermain begitu lembek. Raphinha seolah berteriak meminta rekannya untuk bertarung. Gesture yang sama juga ditunjukkan Lamine Yamal sebelum ia digantikan Dani Olmo. 

Ia menuntut tim untuk melakukan pressing dan tekel. Kehadirannya sempat membangunkan tim dari tidur panjang.

Mencadangkan Raphinha mungkin adalah sebuah blunder besar Flick. Padahal ia adalah sosok pembeda di lapangan.

4 dari 4 halaman

Sinyal Bahaya Januari 2026

Sinyal Bahaya Januari 2026

Pemain Chelsea, Enzo Fernandez, berduel dengan Robert Lewandowski dari Barcelona dalam pertandingan Liga Champions di London, 26 November 2025. (c) AP Photo/Kin Cheung

Januari nanti akan jadi bulan krusial bagi manajemen Blaugrana. Joan Laporta dan Deco harus segera bergerak cepat.

Liga Champions adalah panggung kejujuran bagi kualitas tim. Cermin tidak pernah berbohong soal performa Barcelona.

Darah segar sangat dibutuhkan untuk mengubah dinamika tim. Gila rasanya mengharapkan hasil beda dengan cara sama.

Perubahan radikal wajib segera dilakukan saat ini juga. Entah itu taktik pelatih atau performa pemain. Atau mungkin pembelian pemain baru.

Saat ini, Barcelona terlihat belum cukup bagus untuk disebut menantang semua trofi yang mungkin dimenangkan. Bagaimana menurutmu?