4 Alasan Arsenal Kini Diunggulkan Juara Premier League

4 Alasan Arsenal Kini Diunggulkan Juara Premier League
Pemain Arsenal, Eberechi Eze, tersenyum setelah mencetak gol dalam pertandingan Premier League melawan Tottenham, Minggu, 23 November 2025. (c) AP Photo/Frank Augstein

Bola.net - Arsenal semakin mantap berada di puncak klasemen setelah kemenangan 4-1 atas Tottenham Hotspur. Hasil itu memperlebar jarak menjadi enam poin dari para pesaing terdekat.

Kemenangan tersebut menunjukkan kualitas skuad Arsenal yang solid dan stabil. Mereka mampu tampil dominan meski menghadapi rival sekota yang sedang bersemangat.

Penampilan ini semakin menguatkan pandangan bahwa Arsenal kini favorit terdepan untuk menjuarai liga. Performa tim terlihat matang di setiap lini sepanjang jalannya kompetisi.

Absennya beberapa pemain kunci tidak membuat Arsenal melemah di sektor serangan. Justru tim tampil semakin efisien dan penuh percaya diri.

Melalui pemainan agresif dan disiplin taktik, Arsenal terlihat sebagai tim paling siap bersaing hingga akhir musim. Berikut analisis mengapa gelar liga kini terlihat seperti milik Arsenal.

1 dari 4 halaman

1. Skuad Terkuat dan Terdalam di Liga

1. Skuad Terkuat dan Terdalam di Liga

Para pemain Arsenal merayakan gol pada laga Premier League melawan Tottenham di London, Minggu, 23 November 2025 (c) AP Photo/Frank Augsten

Arsenal kini memiliki kedalaman skuad yang sulit ditandingi tim lain di Premier League. Setiap posisi memiliki setidaknya dua pemain berkualitas tinggi yang siap tampil kapan saja.

Hal ini terlihat saat Arsenal menaklukkan Spurs tanpa sejumlah pemain kunci. Meski banyak pemain inti absen, Arsenal tetap mampu merusak pertahanan Tottenham sepanjang laga.

Piero Hincapie tampil mengesankan dalam debutnya di Premier League. Sementara Mikel Merino mampu menjalankan peran striker darurat dengan efektif.

Eberechi Eze mencetak hattrick saat menggantikan posisi Martin Odegaard. Absennya penyerang utama dan pemimpin lini serang tidak mengurangi ketajaman Arsenal sedikit pun.

2 dari 4 halaman

2. Kemampuan Adaptasi dan Kebersamaan Tim

2. Kemampuan Adaptasi dan Kebersamaan Tim

Selebrasi Leandro Trossard dalam laga Arsenal vs Tottenham, Minggu (24/11/2025). (c) AP Photo/Frank Augstein

Mikel Arteta telah memimpin sejak Desember 2019 dan stabil membangun skuad inti. Para pemain telah memahami sistem permainan yang ditanamkan selama bertahun tahun.

Pendekatan taktikal yang konsisten membuat para pemain memiliki pola permainan yang jelas. Baik pemain lama maupun baru mampu menyesuaikan diri dengan cepat.

Declan Rice menyampaikan bahwa permainan menjadi lebih mudah karena semua instruksi telah melekat dalam benaknya. Hal itu menggambarkan intensitas latihan dan pemahaman sistem dalam tim.

Pelatih lawan juga menyadari kematangan Arsenal dalam penerapan taktik. Kondisi itu menjadi pembeda besar dengan tim lain yang masih dalam tahap transisi.

3 dari 4 halaman

3. Pertahanan Tetap Kokoh Meski Tanpa Gabriel

3. Pertahanan Tetap Kokoh Meski Tanpa Gabriel

Bek Arsenal, Gabriel merayakan golnya ke gawang Atletico Madrid di Liga Champions 2025-2026 di Emirates. (c) AP Photo/Alastair Grant

Arsenal mampu mempertahankan soliditas pertahanan bahkan ketika kehilangan bek utama. Pressing tinggi dilakukan sejak area depan untuk melindungi lini belakang.

Kekhawatiran sempat muncul ketika Gabriel mengalami cedera. Namun Hincapie mampu masuk ke tim dan bermain agresif serta disiplin seperti yang diharapkan.

Arteta menegaskan bahwa kehilangan pemain penting tidak lagi menjadi masalah besar bagi tim. Kedalaman dan kualitas skuad membuat rotasi berjalan mulus.

Arsenal bahkan mencatat lawan hanya menciptakan peluang dengan nilai expected goal 0.07. Dalam sepuluh laga terakhir hanya dua gol yang bersarang ke gawang Arsenal di semua ajang.

4 dari 4 halaman

4. Tidak Banyak Lawan yang Mampu Menghentikan Arsenal

4. Tidak Banyak Lawan yang Mampu Menghentikan Arsenal

Gelandang Arsenal, Declan Rice merayakan kemenangan atas Tottenham, 23 November 2025. (c) AP Photo/Frank Augstein

Musim ini persaingan papan atas tidak semenakutkan seperti beberapa tahun sebelumnya. Rival terkuat seperti Manchester City lebih rentan dan telah mengalami beberapa kekalahan penting.

Liverpool yang biasanya jadi pesaing ketat kini berada di papan tengah. Selisih sebelas poin dari Arsenal membuat jalan mereka semakin berat.

Chelsea berada di posisi kedua dan tertinggal enam poin. Namun tim muda tersebut masih menunjukkan inkonsistensi dan kedisiplinan yang kurang stabil.

Pertemuan antara Arsenal dan Chelsea pekan depan akan menjadi ujian besar. Jika Arsenal tetap konsisten, mereka semakin sulit dikejar menuju gelar juara.

Sumber: The Telegraph