7 Pemain Terakhir yang Raih Ballon d'Or Tanpa Juara Liga Champions, Salah Berikutnya?

7 Pemain Terakhir yang Raih Ballon d'Or Tanpa Juara Liga Champions, Salah Berikutnya?
Mohamed Salah dalam laga Liga Champions antara Liverpool vs PSG, Rabu (12/3/2025). (c) AP Photo/Dave Thompson

Bola.net - Ballon d'Or sering dianggap identik dengan kesuksesan di Liga Champions. Namun, ada beberapa pemain yang mampu meraihnya tanpa memenangkan trofi Eropa tersebut.

Harapan Mohamed Salah meraih Ballon d'Or bisa gagal setelah Liverpool tersingkir dari Liga Champions oleh PSG. Meski begitu, sejarah membuktikan bahwa hal tersebut bukanlah penghalang utama.

Beberapa pemain hebat tetap diakui sebagai yang terbaik di dunia berkat performa luar biasa di liga domestik dan tim nasional. Mereka membuktikan bahwa Ballon d'Or tidak selalu ditentukan oleh kesuksesan di Eropa.

Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo termasuk di antara pemain yang pernah meraih Ballon d'Or tanpa menjuarai Liga Champions pada tahun tertentu. Prestasi individu dan konsistensi mereka menjadi faktor utama dalam kemenangan tersebut.

Jadi, meski Liga Champions adalah panggung bergengsi, bukan berarti gelar Ballon d'Or tidak bisa diraih tanpa trofi itu. Berikut adalah tujuh pemain terakhir yang membuktikan hal tersebut.

1 dari 7 halaman

1. Rodri (2024)

1. Rodri (2024)

Rodri terpilih sebagai pemenang Ballon dOr 2024. (c) AP Photo/Michel Euler

Rodri berhasil memenangkan Ballon d'Or 2024, mengalahkan Vinicius Junior yang dijagokan setelah membawa Real Madrid juara Liga Champions. Namun, performa Rodri yang konsisten bersama Manchester City dan Spanyol menjadi kunci keberhasilannya.

Gelandang bertahan ini meraih treble domestik dan internasional, termasuk Premier League, UEFA Super Cup, dan Piala Dunia Antarklub. Rodri juga menjadi sosok vital yang membawa Spanyol juara Euro 2024.

Kemenangan Rodri di Ballon d'Or terjadi dengan selisih tipis, hanya 41 poin di atas Vinicius. Prestasi luar biasa di level klub dan tim nasional membuatnya pantas meraih penghargaan bergengsi ini.

2 dari 7 halaman

2. Lionel Messi (2023, 2021, 2019, 2012, 2010)

2. Lionel Messi (2023, 2021, 2019, 2012, 2010)

Lionel Messi, pemenang penghargaan Ballon dOr 2023. (c) AP Photo/Michel Euler

Lionel Messi sukses memenangkan Ballon d'Or sebanyak delapan kali sepanjang kariernya. Menariknya, lima dari delapan trofi tersebut diraih tanpa memenangkan Liga Champions.

Messi tetap tampil luar biasa di semua kompetisi, bahkan ketika gagal meraih trofi Liga Champions. Dua Ballon d'Or terakhirnya pada 2021 dan 2023 dipengaruhi oleh kesuksesannya bersama timnas Argentina di Copa America dan Piala Dunia 2022.

Pada Ballon d'Or 2010, 2012, dan 2019, Messi berhasil membawa Barcelona melaju hingga semifinal Liga Champions, meski akhirnya gagal melangkah ke final. Namun, performa individunya tetap luar biasa dan layak mendapatkan penghargaan bergengsi tersebut.

3 dari 7 halaman

3. Cristiano Ronaldo (2013)

3. Cristiano Ronaldo (2013)

Cristiano Ronaldo memamerkan trofi Ballon dOr saat bermain di Real Madrid. (c) AP Photo/Francisco Seco

Cristiano Ronaldo memenangkan Ballon d'Or 2013 meski tanpa meraih trofi besar. Ini menjadi satu-satunya penghargaan Ballon d'Or yang diraihnya tanpa menjuarai Liga Champions.

Ronaldo gagal membawa Real Madrid juara La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions pada tahun itu. Namun, dengan catatan 69 gol dalam 59 pertandingan sepanjang tahun kalender, CR7 tetap mengalahkan Lionel Messi dan Franck Ribery.

Memenangkan Ballon d'Or tanpa trofi besar adalah hal yang sangat langka. Namun, performa luar biasa Ronaldo di level individu membuatnya layak meraih penghargaan bergengsi tersebut.

4 dari 7 halaman

4. Fabio Cannavaro (2006)

4. Fabio Cannavaro (2006)

Fabio Cannavaro, kapten Italia di Piala Dunia 2006 (c) AFP

Barcelona meraih gelar Liga Champions pada tahun 2006, dengan Ronaldinho sebagai pemain terbaik mereka yang finis di posisi keempat Ballon d'Or. Meskipun tampil gemilang, ia gagal memenangkan penghargaan individu tersebut.

Seperti yang sering terjadi, Piala Dunia memiliki pengaruh besar dalam perebutan Ballon d'Or ketika digelar setiap empat tahun sekali. Hal ini membuat penampilan di turnamen internasional lebih dihargai dibanding performa di level klub.

Fabio Cannavaro menjadi contoh sempurna dari situasi ini. Berkat penampilan heroiknya yang membawa Italia menjuarai Piala Dunia 2006, ia berhasil meraih Ballon d'Or tahun itu.

5. Ronaldinho (2005)

5 dari 7 halaman

5. Ronaldinho (2025)

5. Ronaldinho (2025)

Ronaldinho menghadiri launching jersey RANS Nusantara FC (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Ronaldinho meraih Ballon d'Or pada tahun 2005 meskipun Barcelona hanya mencapai babak 16 besar Liga Champions. Ia berhasil mengalahkan Steven Gerrard yang membawa Liverpool juara berkat penampilannya yang luar biasa di La Liga.

Dalam wawancaranya, Ronaldinho merendah dengan mengatakan bahwa ia bukan pemain terbaik di Barcelona. Ia bahkan memuji Lionel Messi yang saat itu baru muncul sebagai bintang muda dan menyebutnya sebagai adik kecil yang akan menjadi pemain hebat di masa depan.

Kemenangan Ronaldinho di Ballon d'Or tahun 2005 membuktikan bahwa performa individu yang brilian di liga domestik bisa mengalahkan kesuksesan di Liga Champions. Hal ini juga menjadi awal dari era kejayaan Messi di Barcelona.

6 dari 7 halaman

6. Andriy Shevchenko (2004)

6. Andriy Shevchenko (2004)

Andriy Shevchenko (c) AP Photo

Andriy Shevchenko berhasil memenangkan Ballon d'Or pada tahun 2004 meskipun tidak ada kandidat yang benar-benar menonjol. Porto mengejutkan dunia dengan memenangkan Liga Champions, sementara Yunani membuat kejutan di Euro 2004.

Shevchenko mengalahkan nama-nama besar seperti Deco, Ronaldinho, dan Thierry Henry berkat performanya yang luar biasa bersama AC Milan. Ia membawa Rossoneri meraih gelar Serie A dan Piala Super Eropa di tahun yang sama.

Kemenangan ini menjadikan Shevchenko sebagai pemain Ukraina pertama yang meraih Ballon d'Or sejak era Uni Soviet. Prestasi ini juga memperkuat reputasinya sebagai salah satu striker terbaik di Eropa pada masanya.

7 dari 7 halaman

7. Pavel Nedved (2003)

7. Pavel Nedved (2003)

Mantan pemain Juventus, Pavel Nedved. (c) Juventus FC

Pavel Nedved berhasil memenangkan Ballon d'Or pada tahun 2003 meskipun Juventus kalah di final Liga Champions melawan AC Milan. Kemenangan ini menjadi salah satu yang paling diperdebatkan dalam sejarah Ballon d'Or, di mana banyak fans Arsenal merasa Thierry Henry lebih pantas meraihnya.

Namun, Nedved tampil luar biasa sepanjang tahun itu. Ia memainkan peran kunci dalam membawa Juventus ke final Liga Champions dan juga sukses memenangkan Serie A.

Pengaruhnya di lini tengah serta kontribusi besarnya untuk Juventus membuatnya dianggap layak meraih penghargaan individu tertinggi di dunia sepak bola.

Sumber: Planet Football