
Bola.net - Bola.net - Serie A 2014/15 sudah tuntas dan Juventus keluar sebagai juara. Berikut adalah best XI alias tim terbaiknya.
Formasi yang digunakan adalah 4-4-2, sedangkan penentuan pemainnya didasarkan pada statistik WhoScored dan Squawka serta satistik istimewa mereka.
1 dari 11 halaman
GK - Gianluigi Buffon (Juve)
Meski sudah berusia 37 tahun, Buffon masih prima dan tetap menjadi pilar penting La Vecchia Signora.
Total 18 clean sheet dibukukan Buffon dalam 33 penampilan. Angka itu mengungguli kiper-kiper lain, termasuk Morgan De Sanctis (16) dan Samir Handanovic (11).
2 dari 11 halaman
DL - Jose Holebas (AS Roma)
Bek 30 tahun Yunani itu memiliki kemampuan tackling, ball interception, dribbling dan passing yang mumpuni. Dia juga menyumbang satu gol dan satu assist dalam 24 penampilan.
Golnya (vs Inter Milan) bahkan termasuk salah satu gol terbaik di Serie A 2014/15.
3 dari 11 halaman
DR - Bruno Peres (Torino)
Full-back yang juga bisa beroperasi sebagai gelandang sayap itu cukup kuat dalam bertahan sekaligus berbahaya saat ikut naik membantu serangan.
Senjata terkuat Peres adalah dibbling skill dan kemampuannya dalam melepas crossing. Tiga gol dan tiga assist dia ukir dalam 34 penampilan.
Solo golazo dalam derby melawan Juventus adalah satu hal yang paling berkesan darinya di musim 2014/15.
4 dari 11 halaman
DC - Giorgio Chiellini (Juventus)
Bek sentral 30 tahun Italia itu kuat dalam duel udara dan tekelnya sulit dilawan. Konsentrasi Chiellini di atas lapangan membuatnya jarang melakukan kesalahan yang berdampak negatif terhadap tim.
Chiellini juga menyumbang satu assist dalam 28 penampilannya.
5 dari 11 halaman
DC - Daniele Rugani (Empoli)
Rugani adalah satu-satunya yang melahap seluruh menit bermain di Serie A 2014/15. Rugani memainkan 38 pertandingan dengan total 3420 menit bersama Empoli. Hebatnya lagi, Rugani melalui seluruh menit itu tanpa sekali pun terkena kartu, baik kartu kuning maupun merah.
Dialah salah satu kunci kesuksesan Empoli bertahan di kasta tertinggi Italia dengan finis di papan tengah.
6 dari 11 halaman
ML - Felipe Anderson (Lazio)
Spesialis sayap kiri asal Brasil yang baru berusia 22 tahun itu merupakan pemain pilar Lazio, yang berjasa besar mengantarkan Biancoceleste finis di peringkat tiga dan mendapatkan hak lolos ke play-off kualifikasi Liga Champions musim depan.
Di Seriie A musim ini, Anderson mengemas sepuluh gol dan tujuh assist dalam 32 penampilan.
7 dari 11 halaman
MR - Antonio Candreva (Lazio)
Di Serie A musim ini, gelandang serang 28 tahun Italia tersebut membukukan 10 gol dan sembilan assist dalam 34 penampilan.
Statistik itu saja sudah lebih dari cukup untuk memberikan pos sayap kanan kepadanya.
8 dari 11 halaman
MC - Andrea Pirlo (Juventus)
Saingan utama Pirlo untuk posisi ini adalah Mirko Valdifiori, yang membukukan tujuh assist (plus 6 kartu kuning dan 1 merah) dengan seragam Empoli. Namun, Pirlo unggul di segi gol dan kedisiplinan (0 kartu).
Kontribusi dalam bertahan juga menjadi salah satu nilai plus Pirlo.
9 dari 11 halaman
MC - Franco Vazquez (Palermo)
Padahal, Dybala dan Vazquez ibarat satu kesatuan. Dybala bisa bersinar berkat dukungan Vazquez dari lini kedua.
Total 10 gol dan 10 assist diukir oleh Vazquez dalam 37 penampilan. Andai Paul Pogba (Juventus, 8 gol & 3 assist) tidak dihantam cedera, mungkin dia bisa mendapatkan posisi ini.
10 dari 11 halaman
FW - Carlos Tevez (Juventus)
Kontribusinya sangat besar membawa Juventus ke tangga juara. Total 20 gol dan assist diukir oleh sang bomber Argentina dalam 32 penampilan.
Kemampuan dribbling dan passing yang dimilikinya membuat Tevez layak jadi pilihan.
11 dari 11 halaman
FW - Luca Toni (Hellas Verona)
Sebut saja Paulo Dybala (Palermo), Jeremy Menez (AC Milan), Domenico Berardi (Sassuolo), Miroslav Klose (Lazio), Antonio Di Natale (Udinese) maupun duo Capocannoniere Mauro Icardi (Inter Milan) serta Luca Toni (Hellas Verona).
Pilihan jatuh pada Toni sang veteran.
Icardi dan Toni sama-sama mencetak 22 gol. Kontribusi Toni lebih besar daripada Icardi.
Kontribusi yang dimaksud adalah persentase jumlah gol pemain yang bersangkutan dengan jumlah gol yang dicetak timnya. Icardi mencetak 22 dari 59 gol Inter (37%).
Toni mencetak 22 dari 49 gol Verona. Itu sebesar 45%, paling tinggi dibandingkan pemain-pemain lain di Serie A 2014/15.
Dengan kata lain, tanpa Toni, Verona (peringkat 13) mungkin sudah terdegradasi dari kasta tertinggi Italia.

Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 5 September 2025 20:21
Klasemen Anggaran Gaji Klub-klub Serie A: Milan Posisi 5, Siapa Empat Teratas?
-
Liga Italia 5 September 2025 19:08
Bye AC Milan! Ismael Bennacer Putuskan Hengkang ke Klub Kroasia Ini
-
Liga Italia 5 September 2025 13:53
Di Balik Kepindahan Christopher Nkunku ke AC Milan: Semua Serba Dar Der Dor!
-
Liga Italia 5 September 2025 05:55
Gabung AC Milan, David Odogu Tak Pernah Bayangkan Bisa Satu Tim dengan Luka Modric
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:31
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:11
-
Tim Nasional 6 September 2025 02:53
-
Tim Nasional 6 September 2025 01:39
-
Tim Nasional 6 September 2025 01:00
-
Tim Nasional 6 September 2025 00:33
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...