
Bola.net - Persija Jakarta pernah menunggu hingga 22 tahun lamanya untuk bisa merasakan kembali gelar juara kompetisi kasta tertinggi sepak bola di Indonesia. Penantian itu terjadi saat tim ibu kota menjuarai Liga Indonesia 2001, setelah terakhir menjadi juara Perserikatan 1978/1979.
Perjalanan Persija menjadi kampiun Liga Indonesia 2001, diawali dengan penyisihan grup. Tim berjuluk Macan Kemayoran itu tergabung di Wilayah Barat. Pada musim itu, kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia memang diikuti oleh 28 tim, dan terbagi antara Wilayah Barat dan Wilayah Timur.
Di Wilayah Barat, Persija satu grup dengan PSMS Medan, Persib Bandung, Persita Tangerang, Persikota Tangerang, PSPS Pekanbaru, Semen Padang, Jakarta FC, PSBL Bandar Lampung, PSDS Deli Serdang, Persikab Kabupaten Bandung, Persiraja Banda Aceh, PSP Padang, dan Persikabo Kabupaten Bogor.
Sementara Wilayah Timur dihuni oleh PSM Makassar, Persebaya Surabaya, Arema Malang, Barito Putera, Pupuk Kaltim, Petrokimia Putra, Malang United, Persipura Jayapura, Gelora Delta Putra, PSS Sleman, Pelita Solo, Persijap Jepara, Persma Manado, dan Putra Samarinda.
Dalam babak penyisihan grup yang berlangsung dua putaran, kandang dan tandang, Persija finis di peringkat kedua. Di bawah PSMS.
Persija mencatat 15 kemenangan, enam kali seri, dan lima kekalahan. Selisih golnya 47 memasukkan dan 18 kali kebobolan. Poin akhir tim kesayangan The Jakmania itu mencapai 51 dari 26 pertandingan.
Finis di peringkat kedua kemudian membawa Persija ke babak delapan besar. Dari Wilayah Barat yang lolos adalah PSMS, Persija, Persib, dan Persita, sedangkan dari Wilayah Timur yaitu Persebaya, Barito Putera, PSM, dan Arema.
Di babak delapan besar, Persija masuk Grup B bersama PSM, Persita, dan Arema. Grup yang sengit dan keras. Namun, tim ibu kota berhasil meraih dua kemenangan dan satu kali seri sehingga jadi juara grup dan lolos ke semifinal.
Pada babak semifinal, Persija bertemu runner-up babak delapan besar Grup A yaitu Persebaya. Macan Kemayoran lalu berhasil memenangkan laga dengan skor 2-1.
Dua gol Persija masing-masing dicetak oleh Luciano Leandro dan Antonio Claudio. Sedangkan gol tunggal Persebaya tercipta via Uston Nawawi.
Lolos ke final membuat warga Jakarta begitu antusias. Apalagi, pertandingan dipusatkan di Stadion Utama Senayan, sejak babak delapan besar, semifinal, hingga partai puncak.
Kala itu pada Oktober 2001, stadion penuh sesak, apalagi lawan yang dihadapi Persija di final ialah PSM. Warga Makassar yang ada di Jabodetabek pun tak ketinggalan memenuhi stadion.
Total, sekitar 60 ribu penonton datang ke stadion. Yang sudah tentu mayoritas adalah suporter Persija, The Jakmania.
Dalam partai final yang berlangsung sengit, saling susul gol terjadi. Hingga akhirnya Persija menang dengan skor 3-2 atas PSM.
Persija membuka gol pada menit ketiga lewat Imran Nahumarury. Disusul gol Bambang Pamungkas pada menit ke-42 dan 47.
Tertinggal 0-3 membuat PSM berusaha keras untuk mengejar dan terus melancarkan serangan. Hasilnya, dua gol berhasil disarangkan oleh tim asuhan Syamsudin Umar itu melalui Miro Baldo Bento (65' pen) dan Kurniawan Dwi Yulianto (80'). Skor 3-2 bertahan sampai pertandingan yang dipimpin wasit Aris Munandar selesai.
Baca halaman berikutnya ya Bolaneters
Bepe Terbaik
Dalam pertandingan tersebut, gelar juara Persija semakin paripurna. Pasalnya, Bambang Pamungkas alias Bepe terpilih sebagai pemain terbaik Liga Indonesia 2001.
Ketika itu, Bepe masih berusia 21 tahun. Namanya terus menanjak sebagai striker terbaik Indonesia, dan ia membuktikan kapasitasnya di pertandingan final.
Adapun, pelatih Persija saat juara Liga Indonesia 2001 ialah Sofyan Hadi yamg pernah berujar kalau Bepe memang menjadi salah satu pemain kunci timnya. Tidak saja di pertandingan final, tapi juga sejak penyisihan wilayah, babak delapan besar, dan semifinal.
(Bola.net/Fitri Apriani)
Baca Ini Juga:
- Tapak Tilas Karir Maman Abdurrahman dan Petuah Alessandro Del Piero
- Tapak Tilas Andik Vermansah: Kontrak Rp3 Miliar per Musim dari Selangor FA
- Tapak Tilas Ferdinand Sinaga: Pemain Terbaik dan Juara Liga 2014
- Gara-gara Firasat Buruk Sang Istri, Jurgen Klopp Pernah Tolak Pinangan MU
- Cerita Rezaldi Hehanussa Mengadu Layang-layang di Kala Senggang
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 24 September 2025 23:17
-
Liga Inggris 24 September 2025 22:58
Kobbie Mainoo Masih Bisa Pindah dari Manchester United untuk Amankan Piala Dunia
-
Liga Inggris 24 September 2025 22:45
Florian Wirtz Dianggap Lebih Cocok di Bayern Munchen daripada Liverpool
-
Liga Inggris 24 September 2025 22:23
Debut Giovanni Leoni di Liverpool Berakhir Tragis: Cedera ACL dan Musim Tamat
LATEST UPDATE
-
Tenis 25 September 2025 01:46
-
Liga Inggris 25 September 2025 01:24
-
Liga Eropa UEFA 25 September 2025 01:02
-
Liga Inggris 25 September 2025 01:01
-
Liga Inggris 25 September 2025 00:45
-
Liga Inggris 24 September 2025 23:17
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
- Nonton Live Streaming Arema FC vs Persib Bandung di Indosiar - BRI Super League 2025/2026
- Hasil PSM Makassar vs Persija Jakarta: Pelatihnya Curhat Belum Gajian, Juku Eja Justru Beri Kekalahan Pertama Bagi Macan Kemayoran
- Prediksi BRI Super League: Arema FC vs Persib Bandung 22 September 2025
HIGHLIGHT
- 10 Transfer Chelsea Era Roman Abramovich yang Biki...
- Melihat Besaran Gaji Cristiano Ronaldo dari Masa k...
- 5 Transfer Termahal Manchester United Era Erik Ten...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 6 Pemain Top yang Gabung Klub Liga Arab Saudi Musi...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...