
Bola.net - Persegres tampil buruk saat terjun di Inter Island Cup (IIC) 2014. Sesumbar pelatih Agus Yuwono bahwa timnya akan memberikan kejutan, ternyata tak terbukti. Faktanya, Persegres tak pernah menang di IIC 2014.
Dari tiga pertandingan yang sudah dilakoni di Grup Jawa 3, Laskar Joko Samudro menelan dua kekalahan dan sekali imbang. Pertama, Persegres dihadang tuan rumah Persik dengan skor 2-1. Selanjutnya, giliran Persebaya yang melumat Persegres dengan kedudukan 3-1.
Persegres hanya mencetak hasil imbang 3-3 saat bertemu Persiba Bantul pada pertandingan terakhir. Berdasarkan hasil buruk di IIC 2014, pelatih Agus Yuwono mengakui ada pekerjaan rumah yang harus ia selesaikan.
"Organisasi permainan kami masih kurang bagus. Ini pekerjaan rumah buat kami dan harus kami perbaiki sebelum ISL bergulir," ujar pelatih asal Malang ini.
Menurut mantan pelatih Persijap Jepara dan Persidafon Dafonsoro ini, aliran bola antar lini tak terjalin mulus. Akibatnya, lini depan Persegres kesulitan dalam menerima pasokan bola. Padahal Persegres diperkuat pemain seharga Rp 2 miliar, Otavio Dutra dan gelandang cerdik Shohei Matsunaga.
Sedangkan di lini depan, Persegres terlalu bergantung pada Pape Ndiaye. Ndiaye selalu dipasang sebagai starter di Inter Island. "Apa yang menjadi kekurangan tim ini, akan kita perbaiki sesegera mungkin," pungkas Agus. [initial]
(faw/mac)
Dari tiga pertandingan yang sudah dilakoni di Grup Jawa 3, Laskar Joko Samudro menelan dua kekalahan dan sekali imbang. Pertama, Persegres dihadang tuan rumah Persik dengan skor 2-1. Selanjutnya, giliran Persebaya yang melumat Persegres dengan kedudukan 3-1.
Persegres hanya mencetak hasil imbang 3-3 saat bertemu Persiba Bantul pada pertandingan terakhir. Berdasarkan hasil buruk di IIC 2014, pelatih Agus Yuwono mengakui ada pekerjaan rumah yang harus ia selesaikan.
"Organisasi permainan kami masih kurang bagus. Ini pekerjaan rumah buat kami dan harus kami perbaiki sebelum ISL bergulir," ujar pelatih asal Malang ini.
Menurut mantan pelatih Persijap Jepara dan Persidafon Dafonsoro ini, aliran bola antar lini tak terjalin mulus. Akibatnya, lini depan Persegres kesulitan dalam menerima pasokan bola. Padahal Persegres diperkuat pemain seharga Rp 2 miliar, Otavio Dutra dan gelandang cerdik Shohei Matsunaga.
Sedangkan di lini depan, Persegres terlalu bergantung pada Pape Ndiaye. Ndiaye selalu dipasang sebagai starter di Inter Island. "Apa yang menjadi kekurangan tim ini, akan kita perbaiki sesegera mungkin," pungkas Agus. [initial]
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 18 Januari 2025 17:00
Fans Timnas Indonesia Diminta Move On, Dukung Penuh Patrick Kluivert
-
Tim Nasional 20 Januari 2024 16:34
Timnas Indonesia Dianggap Layak Menang atas Vietnam di Piala Asia 2023
-
Bola Indonesia 16 Juni 2023 03:00
LATEST UPDATE
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 06:47
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 06:06
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:59
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:51
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:45
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:42
MOST VIEWED
- Jadwal Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
- Hasil Persebaya vs Persija: Macan Kemayoran Mengaum, Bantai Bajul Ijo 3-1 di GBT
- Kata-Kata Thom Haye Usai Pamer Kualitas Tingkat Tinggi Saat Persib Bantai PSBS di BRI Super League: Beberapa Hari Terakhir Benar-Benar Berat
- Jadwal Lengkap BRI Super League 2025/2026
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...