Sentil Vietnam, Erick Thohir Ingin Piala Presiden 2025 Jadi Ajang Promosi Pemain Indonesia ke Luar Negeri

Sentil Vietnam, Erick Thohir Ingin Piala Presiden 2025 Jadi Ajang Promosi Pemain Indonesia ke Luar Negeri
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (tengah) bersama Ketua Steering Committee Piala Presiden 2025 Maruarar Sirait, dan Direktur Programming SCM, Harsiwi Achmad. (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Bola.net - Ketua PSSI, Erick Thohir, memiliki visi besar untuk gelaran Piala Presiden 2025. Turnamen pramusim ini tidak hanya diproyeksikan sebagai kompetisi prestisius, tetapi juga sebagai ajang promosi bagi para pemain Indonesia agar dapat menarik perhatian klub-klub mancanegara.

Erick menilai keikutsertaan dua tim luar negeri dalam Piala Presiden 2025 sebagai langkah strategis. Dengan kehadiran Oxford United dan Thai Port FC, turnamen ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas persaingan sekaligus membuka mata dunia terhadap potensi para pemain Indonesia.

"Ya, itu salah satunya ya, karena kita inginkan juga bahwa banyak pemain kita tidak hanya bisa berkarier di dalam negeri, tapi juga bisa berkarier di luar negeri," ujar Erick Thohir.

Lebih lanjut, Erick menekankan pentingnya menjaga kesinambungan karier para pemain Indonesia di level yang lebih tinggi. Menurutnya, dengan sepak bola yang telah menjadi industri global, pemain Tanah Air perlu dipersiapkan secara matang agar mampu bersaing secara internasional.

"Sepak bola kan sudah menjadi global, jadi kita penting sekali menjaga kontinuitas pemain kita bisa terus berkarier, tapi juga dalam posisi latihan atau mempersiapkan diri setinggi mungkin," tambahnya.

1 dari 2 halaman

Tanggapi Kebijakan Vietnam

Tanggapi Kebijakan Vietnam

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (tengah) bersama Ketua Steering Committee Piala Presiden 2025 Maruarar Sirait, dan Direktur Programming SCM, Harsiwi Achmad. (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Erick juga menyoroti langkah strategis yang dilakukan Vietnam dalam upaya memperkuat tim nasional mereka. Pemerintah Vietnam baru saja menerbitkan kebijakan yang mempermudah proses naturalisasi pemain keturunan atau diaspora untuk memperkuat skuad nasional.

"Vietnam sendiri bahkan sudah membuat terobosan melalui aturan pemerintahnya di tanggal 1 Juli, membuka naturalisasi sebesar-besarnya, mempermudah akses daripada para pemain diaspora Vietnam di seluruh dunia," jelas Erick.

Ia menilai, kebijakan tersebut menunjukkan tingginya tingkat persaingan di level tim nasional saat ini. Karena itu, Indonesia pun harus mengambil langkah konkret agar tidak tertinggal dalam persaingan sepak bola Asia.

"Vietnam sendiri mempunyai diaspora yang cukup banyak di Amerika, Australia, dan Eropa. Jadi, hal-hal ini memang menunjukkan bahwa sepak bola adalah olahraga global saat ini," pungkasnya.

2 dari 2 halaman

Turnamen Bernuansa Internasional

Turnamen Bernuansa Internasional

Ole Romeny ketika memberi keterangan media jelang Piala Presiden 2025 (c) Muhammad Iqbal Ichsan

Piala Presiden 2025 akan diikuti oleh enam tim, termasuk dua tim dari luar negeri yang diyakini akan meningkatkan nilai kompetisi ini ke level internasional. Klub-klub tersebut adalah Oxford United (Inggris), Thai Port FC (Thailand), Persib Bandung, Arema FC, Dewa United, serta Liga Indonesia All Star.

Pertandingan pembuka Grup B akan mempertemukan Persib Bandung dengan Thai Port FC di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (6/7/2025) pukul 15.30 WIB.

Sementara itu, seremoni pembukaan akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno pada hari yang sama pukul 19.30 WIB. Partai pembuka Grup A antara Liga Indonesia All Star melawan Oxford United akan menjadi bagian dari rangkaian acara tersebut.

Dengan format yang kompetitif serta sentuhan internasional, Piala Presiden 2025 berpotensi menjadi panggung unjuk kemampuan bagi para pemain lokal. Jika dimanfaatkan secara optimal, turnamen ini bisa menjadi jembatan bagi pemain Indonesia meniti karier di luar negeri, sekaligus memperkuat fondasi Timnas Indonesia di masa depan.