
Bola.net - Pandangan publik sepakbola Indonesia dibuat terbelalak ketika Arema Indonesia menggulung PSPS Pekanbaru dengan skor 7-1 dalam lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2012-2013, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Kamis (4/7).
Gol bagi Singo Edan- julukan Arema- masing-masing dicetak Keith Kayamba Gumbs menit ke-44 dan 81, Greg Nwokolo menit ke-57, 77, 80, 83, dan Dendi Santoso menit ke-75. Skuad PSPS masih mempu memperkecil kedudukan melalui M Isnaini pada menit ke-53.
Sukses mengumpulkan 56 poin, membuat Arema naik ke peringkat kedua menggeser Persib Bandung, Sedangkan, M Isnaini dan kawan-kawan, berada di dasar klasemen dengan 17 poin.
Sebelumnya, Persib Bandung menghajar Persisam Samarinda dengan skor 4-1 dan Persipura Jayapura menggilas Persidafon Dafonsoro, 8-1, di Stadion Mandala, Jayapura, Rabu (3/7).
Aktivis Save Our Soccer (SOS) Apung Widadi, mengatakan jika ada yang tidak wajar dalam pesta gol tersebut. Dalam pandangannya, hal tersebut kerap terjadi menjelang akhir musim.
"Banyak skor yang aneh, diduga diatur-atur. Pertama, karena beberapa tim akan berburu banyak gol untuk menaikkan peringkat, promosi dan lain-lainnya. Di antaranya, dengan cara melobi atau mengondisikan wasit dan tim lemah untuk kalah," katanya.
"Kedua, bagi tim yang kalah ini menguntungkan, karena biasanya kapasitas keuangan mereka minim. Sehingga, mendapat suntikan dana segar bagi pemain dan ofisial untuk mengakhiri musim dengan tidak paceklik. Walau meraih hasil jelek, minimal mereka memiliki uang," sambungnya.
Lebih jauh dilanjutkannya, ada trend menarik di mana mafia judi bola dari Singapura dan Malaysia melihat pasar empuk di ISL maupun Indonesian Premier League (IPL). Sehingga, mafia tersebut langsung mengatur skor via manajer atau wasit di Indonesia.
"Komisi Disiplin (Komdis) juga tidak lepas dari masalah sebab hanya mengambil posisi untung saja. Alih-alih menyelidiki dan menghukum, mereka justru bermain mata dengan mafia bola, dengan cara tidak menghukum atau minimal investigasi dugaan. Kalau dibiarkan, bisa jadi inilah kiamat sepak bola kita. Sebab, fairness dan sportivitas telah mati," pungkasnya. (esa/dzi)
Gol bagi Singo Edan- julukan Arema- masing-masing dicetak Keith Kayamba Gumbs menit ke-44 dan 81, Greg Nwokolo menit ke-57, 77, 80, 83, dan Dendi Santoso menit ke-75. Skuad PSPS masih mempu memperkecil kedudukan melalui M Isnaini pada menit ke-53.
Sukses mengumpulkan 56 poin, membuat Arema naik ke peringkat kedua menggeser Persib Bandung, Sedangkan, M Isnaini dan kawan-kawan, berada di dasar klasemen dengan 17 poin.
Sebelumnya, Persib Bandung menghajar Persisam Samarinda dengan skor 4-1 dan Persipura Jayapura menggilas Persidafon Dafonsoro, 8-1, di Stadion Mandala, Jayapura, Rabu (3/7).
Aktivis Save Our Soccer (SOS) Apung Widadi, mengatakan jika ada yang tidak wajar dalam pesta gol tersebut. Dalam pandangannya, hal tersebut kerap terjadi menjelang akhir musim.
"Banyak skor yang aneh, diduga diatur-atur. Pertama, karena beberapa tim akan berburu banyak gol untuk menaikkan peringkat, promosi dan lain-lainnya. Di antaranya, dengan cara melobi atau mengondisikan wasit dan tim lemah untuk kalah," katanya.
"Kedua, bagi tim yang kalah ini menguntungkan, karena biasanya kapasitas keuangan mereka minim. Sehingga, mendapat suntikan dana segar bagi pemain dan ofisial untuk mengakhiri musim dengan tidak paceklik. Walau meraih hasil jelek, minimal mereka memiliki uang," sambungnya.
Lebih jauh dilanjutkannya, ada trend menarik di mana mafia judi bola dari Singapura dan Malaysia melihat pasar empuk di ISL maupun Indonesian Premier League (IPL). Sehingga, mafia tersebut langsung mengatur skor via manajer atau wasit di Indonesia.
"Komisi Disiplin (Komdis) juga tidak lepas dari masalah sebab hanya mengambil posisi untung saja. Alih-alih menyelidiki dan menghukum, mereka justru bermain mata dengan mafia bola, dengan cara tidak menghukum atau minimal investigasi dugaan. Kalau dibiarkan, bisa jadi inilah kiamat sepak bola kita. Sebab, fairness dan sportivitas telah mati," pungkasnya. (esa/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 27 Februari 2025 09:59
Roken Tampubolon: Dua Gol, Dua Takdir, Satu Mahkota untuk PSIM
-
Bola Indonesia 25 Februari 2025 21:03
Selamat! Persijap Jepara Jadi Tim Terakhir yang Promisi ke BRI Liga 1 2025/2026
-
Bola Indonesia 25 Februari 2025 15:13
Jadwal Siaran Langsung Pegadaian Liga 2 2024/25 3rd Place dan Final
-
Bola Indonesia 17 Februari 2025 17:57
Hasil Liga 2: Sikat PSPS, PSIM Yogyakarta Promosi ke Liga 1 2025/2026
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:25
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:14
-
Piala Dunia 6 September 2025 04:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:31
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:11
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
- Efek Kedatangan Thom Haye & Reijnders: Persib Jadi Klub 'Sultan' di BRI Super League, Tinggalkan Persija Jauh!
- Membedah Karier Ong Kim Swee: Beda Nasib di Indonesia dan Malaysia, Persik Bakal Dibawa ke Mana di BRI Super League?
- Bermain di ACL 2 Jadi Salah Satu Alasan Thom Haye Bergabung Persib: Saya Berpengalaman di Europa League
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...