
Bola.net - Kemenpora membeberkan alasan di balik ketatnya persyaratan yang diberikan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dalam mengeluarkan rekomendasi penyelenggaraan Indonesia Super League 2015. Menurut mereka, hal ini sebagai langkah meningkatkan kualitas olahraga Indonesia.
"Kemenpora telah meminta BOPI berkomitmen menegakkan aturan yang ada," ujar Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, pada Bola.net.
"Jika tetap permisif tanpa verifikasi yang jelas, ketat dan terukur, kami khawatir kualitas olahraga di Indonesia tidak akan meningkat signifikan. Bahkan akan tetap buruk," sambungnya.
Sebelumnya, Kemenpora -bersama Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI)- menangguhkan pelaksanaan kompetisi Indonesia Super League 2015. Kontan, keputusan ini memantik protes. Selain dari klub, protes juga datang dari beberapa anggota legislatif. Umumnya mereka menyoal ancaman sanksi FIFA, seperti tercantum di surat tertanggal 19 Februari dari otoritas tertinggi sepakbola dunia itu.
Sementara itu, Kemenpora tak menampik bahwa pada tahun-tahun silam, BOPI tergolong murah dalam mengeluarkan rekomendasi kompetisi. Namun, mereka berharap bahwa ke depannya hal ini tak akan terulang lagi.
"Kalau sekarang dibilang terlalu berat, tidak juga. Menurut saya, justru yang dulu terlalu permisif," tandas Gatot. [initial]
(den/pra)
"Kemenpora telah meminta BOPI berkomitmen menegakkan aturan yang ada," ujar Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, pada Bola.net.
"Jika tetap permisif tanpa verifikasi yang jelas, ketat dan terukur, kami khawatir kualitas olahraga di Indonesia tidak akan meningkat signifikan. Bahkan akan tetap buruk," sambungnya.
Sebelumnya, Kemenpora -bersama Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI)- menangguhkan pelaksanaan kompetisi Indonesia Super League 2015. Kontan, keputusan ini memantik protes. Selain dari klub, protes juga datang dari beberapa anggota legislatif. Umumnya mereka menyoal ancaman sanksi FIFA, seperti tercantum di surat tertanggal 19 Februari dari otoritas tertinggi sepakbola dunia itu.
Sementara itu, Kemenpora tak menampik bahwa pada tahun-tahun silam, BOPI tergolong murah dalam mengeluarkan rekomendasi kompetisi. Namun, mereka berharap bahwa ke depannya hal ini tak akan terulang lagi.
"Kalau sekarang dibilang terlalu berat, tidak juga. Menurut saya, justru yang dulu terlalu permisif," tandas Gatot. [initial]
Jangan Lewatkan!
- Kemenpora Siap Jelaskan ke DPR Alasan Tunda ISL
- PSSI Siap Dampingi Klub ISL ke DPR RI
- Pertanyakan Surat PSSI ke FIFA, BOPi Tak Ingin Diadu Domba
- Kemenpora: FIFA Tak Dapat Info Utuh Dari PSSI
- Menpora: FIFA Harus Diberi Masukan Yang Benar dan Seimbang
- MPSI: Menpora Imam Tak Jalankan Nawa Cita Presiden RI
- 'Surat PSSI ke FIFA Tak Cantumkan Alasan Penundaan Kompetisi'
- FIFA Minta ISL Tak Ditunda, Kemenpora Bergeming
- Soal Penundaan ISL, Ini Kata FIFA
- Soal Surat FIFA, BOPI Enggan Berkomentar
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 13:34
-
Liga Italia 22 Oktober 2025 13:24
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 13:12
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 12:29
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:59
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:49
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...