Usut Sepakbola Gajah, Ini Saran SOS Pada PSSI

Usut Sepakbola Gajah, Ini Saran SOS Pada PSSI
Akmal Marhali (c) JPPN

Bola.net - - Save Our Soccer (SOS) mengungkap saran mereka pada PSSI terkait pengusutan skandal sepakbola gajah. Mereka menyebut, Ketua Umum PSSI bisa mengurai kasus ini melalui dua departemen yang ada dalam federasi sepakbola Indonesia.

"Untuk mengurai kasus sepak bola gajah, Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, bisa menugaskan Departement Sport Intelegent, Fary Djemy Francis, dan Departemen Kepatuhan dan Integritas, John Fresly Hutahayan, yang baru saja dilantik, Jumat untuk menuntaskannya," ujar Koordinator SOS, Akmal Marhali.

"Mereka ditugasi untuk membentuk Tim Pencari Fakta, melakukan rekonstruksi ulang dan meminta keterangan yang sebenar-benarnya kepada para pelaku untuk menemukan dalang atau aktor di balik layar," sambungnya.

Akmal menyebut, dari hasil investigasi Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang) SOS, ada beberapa kejanggalan dari vonis yang dijatuhkan Komdis PSSI terkait kasus ini. Pertama, terkait gol bunuh diri. Disebutkan bahwa pencetak gol bunuh diri untuk PSIS adalah Komaedi, Fadli Manan, dan Saptono. Sementara dari kubu PSS Hermawan Putra Jati, dan Riyono. Sejatinya, bukan Fadli Manan yang melakukan gol bunuh diri, tapi Taufik Hidayat.

"Ketika itu, Inspektur Pertandingan (IP) salah catat dan berjanji akan memperbaikinya. Sayang, Komdis tutup mata. Sementara Fadli sudah terlanjur dijanjikan akan diringankan hukumannya dengan mengakui saja di atas kertas bermaterai," tutur Akmal.

"Bahkan, ada oknum yang mengaku dekat dengan PSSI yang berusaha meyakinkan Fadli akan diringankan hukumannya dengan menyetorkan uang Rp 50 juta," ia menambahkan.

Selain Fadli, Akmal menyebut, banyak pemain mengaku hukuman yang dijatuhkan sangat tidak memenuhi azas keadilan. Salah satunya, mereka tak diberikan kesempatan menjelaskan secara transparan. "Jangan sampai juga pengampunan sebagian pemain yang dilakukan bukan atas azas keadilan, tapi karena faktor like dan dislike," ucapnya.

Lebih lanjut, SOS meminta PSSI serius menangani dan mengurai akar masalah sepa bola gajah secara tuntas. Maklum, kasus ini bukan sembarangan. Skandal ini sempat menjadi bahasan sejumlah media internasional.

Sebagai bentuk keseriusan, SOS meminta agar kasus ini tak berhenti pengusutannya hanya pada kejadian di lapangan. Menurut mereka, pengungkapan kasus ini juga harus menyentuh penyebab kejadian kasus tersebut, yang berdasar temuan SOS, kedua tim sama-sama takut bertemu Pusamania Borneo FC.

"Ini semua harus diungkap dengan jelas dan terbuka agar tak terulang di kemudian hari. Pengusutan ini penting agar tak ada beban buat pengurus PSSI. Jangan sampai seperti kasus Mursyid Effendi di Piala Tiger 1998. Dia dihukum dan harus melupakan sepakbola, tapi aktor intelektualnya bebas. Rekontruksi ulang demi keadilan dan kebenaran harus dilakukan," tukas Akmal.

"Keseriusan PSSI untuk menuntaskan tragedi bola gajah dinanti masyarakat sepakbola Indonesia. Ini juga bisa menjadi pijakan kesungguhan PSSI untuk melakukan reformasi sepakbola Indonesia sekaligus menjadikan PSSI profesional dan bermartabat seperti visi dan misi Ketua Umum PSSI," ia menandaskan. (den/asa)