Analisis Taktikal Man City vs Liverpool: 5 Area Pertempuran yang Bisa Jadi Penentu Hasil Akhir

Analisis Taktikal Man City vs Liverpool: 5 Area Pertempuran yang Bisa Jadi Penentu Hasil Akhir
Pemain Liverpool Ryan Gravenberch merayakan gol bersama Hugo Ekitike dalam pertandingan Premier League kontra Aston Villa, Minggu, 2 November 2025. (c) AP Photo/Jon Super

Bola.net - Pertemuan antara Manchester City dan Liverpool di Etihad Stadium akhir pekan ini bukan sekadar laga besar. Ini adalah benturan dua kekuatan terbesar Premier League dengan pertarungan taktik yang akan ditentukan oleh detail sekecil apa pun. Pep Guardiola dan Arne Slot sama-sama dikenal sebagai pelatih dengan pendekatan presisi dan filosofi menyerang yang kompleks.

Erling Haaland kembali tampil buas di depan gawang, sementara Liverpool punya Virgil van Dijk yang siap menjaga setiap inci ruang di lini belakang. Di lini tengah, Dominik Szoboszlai kembali ke peran nomor 10, memberikan kombinasi antara kreativitas dan intensitas pressing yang jadi ciri khasnya.

Guardiola mungkin akan melanjutkan eksperimennya dengan formasi inverted winger, sementara Slot dihadapkan pada dilema memilih antara Cody Gakpo atau Florian Wirtz untuk sisi kiri serangan. Di balik setiap keputusan itu, ada konsekuensi besar bagi keseimbangan kedua tim.

1 dari 5 halaman

1. Duel Fisik dan Mental: Haaland vs Van Dijk

1. Duel Fisik dan Mental: Haaland vs Van Dijk

Selebrasi Erling Haaland (Manchester City) setelah mencetak gol pembuka timnya ke gawang Bournemouth dalam laga Liga Inggris di Etihad Stadium, 2 November 2025 (c) AP Photo/Ian Hodgson

Erling Haaland tampil hampir tak terbendung musim ini. Ia mencetak 27 gol dalam 17 pertandingan di semua ajang, termasuk 13 gol di Premier League dengan rasio satu gol setiap 66 menit. Dengan konversi tembakan mencapai 31,7 persen dan satu gol setiap 17,6 sentuhan, efisiensinya berada di level luar biasa.

Namun, jika ada satu tim yang kerap mampu menahan Haaland, itu adalah Liverpool. Dalam empat pertemuan di Premier League, pemain asal Norwegia itu hanya mencetak satu gol. Van Dijk dan Ibrahima Konate terbukti bisa meredam pergerakannya dengan membaca arah bola dan menutup ruang secara disiplin.

Slot sadar bahwa pressing tinggi Liverpool harus diimbangi dengan keseimbangan posisi. Van Dijk tidak boleh terpancing terlalu jauh seperti yang dialami Marcos Senesi pekan lalu, sementara Andy Robertson dan Conor Bradley wajib menutup sisi dalam agar Haaland tak mendapat ruang vertikal.

2 dari 5 halaman

2. Dominik Szoboszlai: Kreator, Eksekutor, dan Motor Pressing

2. Dominik Szoboszlai: Kreator, Eksekutor, dan Motor Pressing

Selebrasi Dominik Szoboszlai di laga Frankfurt vs Liverpool di Liga Champions, Kamis (23/10/2025). (c) Arne Dedert/DPA Via Ap

Musim ini, Szoboszlai menjadi sosok paling konsisten di Liverpool. Gelandang asal Hungaria itu mencetak gol spektakuler ke gawang Arsenal dan menjadi penentu kemenangan atas Real Madrid lewat umpan bebas akurat yang disambut Alexis Mac Allister. Ketika ia berdiri di atas bola mati, ancaman nyata selalu terasa bagi lawan.

Ditempatkan kembali di posisi nomor 10, Szoboszlai bukan hanya ancaman ofensif, tetapi juga mesin pressing yang efektif. Ia memimpin statistik perebutan bola dan tekel sukses di antara seluruh pemain dari kedua tim. Arne Slot menjadikannya jangkar dalam sistem tekanan tinggi yang menekan lawan sejak area tengah.

Musim lalu, Szoboszlai juga tampil luar biasa di laga yang sama, berperan dalam dua gol melawan City. Jika performa seperti itu terulang, Liverpool memiliki peluang nyata untuk menekan sang juara bertahan sejak menit awal.

3 dari 5 halaman

3. Strategi Inverted Winger Guardiola: Doku dan Cherki di Tengah

3. Strategi Inverted Winger Guardiola: Doku dan Cherki di Tengah

Pemain Manchester City Rayan Cherki merayakan gol timnya bersama rekan setimnya dalam laga Premier League melawan Wolverhampton, Sabtu, 16 Agustus 2025. (c) AP Photo/Dave Shopland

Pep Guardiola kembali menunjukkan inovasi taktis saat menumbangkan Bournemouth, dengan Jeremy Doku dan Rayan Cherki dimainkan sebagai inverted winger. Doku lebih sering masuk ke tengah, sementara Cherki menjadi kreator utama dengan dua assist dari posisi yang lebih sentral.

Tujuannya jelas, mengalihkan fokus pertahanan lawan dari Haaland. Jika bek tengah Liverpool, terutama Konate, ikut tertarik ke area dalam, ruang untuk Haaland akan terbuka lebar. Slot kemungkinan akan menugaskan Ryan Gravenberch dan Mac Allister menjaga zona itu, tetapi risiko tetap tinggi.

Masalah muncul jika Conor Bradley ikut masuk ke tengah untuk menjaga Doku. Langkah itu bisa membuat Mohamed Salah harus turun membantu bertahan, meninggalkan Nico O’Reilly bebas di sisi kiri City.

Ruang seperti inilah yang dimanfaatkan Guardiola pekan lalu, ketika O’Reilly melepas umpan silang yang diselesaikan Haaland dengan sundulan tajam.

4 dari 5 halaman

4. Slot dan Dilema Lini Depan: Gakpo atau Wirtz?

4. Slot dan Dilema Lini Depan: Gakpo atau Wirtz?

Bintang Liverpool, Florian Wirtz saat tampil melawan Aston Villa, 2 November 2025 lalu pada lanjutan Liga Inggris 2025-2026. (c) AP Photo/Jon Super

Arne Slot menghadapi pilihan sulit di lini depan. Cody Gakpo telah menjadi starter di sembilan dari sepuluh laga Premier League musim ini, mencetak tiga gol dan memberi dua assist.

Namun, performa Florian Wirtz saat melawan Real Madrid pekan lalu membuka opsi baru. Pemain Jerman itu menciptakan lima peluang dan menunjukkan mobilitas yang lebih bervariasi.

Slot mungkin mempertimbangkan Wirtz untuk menghadapi City, terutama dengan Szoboszlai yang sudah kembali ke peran sentral. Gakpo menawarkan kekuatan dan kontrol bola di ruang sempit, sementara Wirtz membawa dinamika baru dengan gerakan diagonal dan kemampuan menciptakan peluang dari sisi kiri.

Dalam pertandingan dengan intensitas dan kecepatan tinggi, pilihan Slot bisa menjadi pembeda, apakah ia memilih kestabilan atau keberanian mencoba sesuatu yang baru.

5 dari 5 halaman

5. Perang Tengah Lapangan: Kecepatan Tekanan vs Kontrol Penguasaan Bola

5. Perang Tengah Lapangan: Kecepatan Tekanan vs Kontrol Penguasaan Bola

Selebrasi Erling Haaland dkk. dalam laga Liga Champions antara Manchester City vs Borussia Dortmund, Kamis (6/11/2025). (c) AP Photo/Ian Hodgson

Pertarungan sebenarnya mungkin akan ditentukan di area tengah. City, dengan Mac Allister dan Gravenberch di hadapan lini bertahan Liverpool, akan berusaha menekan transisi cepat lawan. Guardiola di sisi lain akan mengandalkan Rodri dan Bernardo Silva untuk mengontrol tempo permainan.

Liverpool, di bawah Slot, menekankan pressing agresif dan transisi cepat. City lebih mengandalkan kontrol dan sirkulasi bola sabar. Siapa yang mampu menguasai ritme pertandingan kemungkinan besar akan menentukan arah hasil akhir.

Jika Szoboszlai dan Saka mampu menjaga intensitas pressing tanpa kehilangan posisi, Liverpool bisa mencuri momentum. Namun jika City berhasil memperlambat permainan dan membuat Haaland lebih sering menyentuh bola di area berbahaya, hasilnya bisa fatal bagi The Reds.