Manchester United Unbeaten 5 Laga Beruntun Pun Masih Kena Kritik: Peningkatannya di Mana?

Manchester United Unbeaten 5 Laga Beruntun Pun Masih Kena Kritik: Peningkatannya di Mana?
Selebrasi Bryan Mbeumo dkk. dalam laga Premier League antara Tottenham vs Manchester United, Sabtu (8/11/2025). (c) AP Photo/Ian Walton

Bola.net - Manchester United tengah menikmati periode stabil di Premier League musim 2025/2026 setelah melewati lima pertandingan tanpa kekalahan.

Performa tersebut seharusnya menjadi modal berharga bagi Ruben Amorim, yang belum lama ini merayakan satu tahun masa kepemimpinannya di Old Trafford. Namun, di balik tren positif itu, badai kritik justru kembali menghampiri.

Dua hasil imbang beruntun kontra Nottingham Forest dan Tottenham Hotspur dianggap memudarkan momentum Setan Merah. Bukannya menegaskan kebangkitan, performa tersebut malah memunculkan kembali pertanyaan klasik: apakah Manchester United benar-benar menuju jalur progres yang selama ini diklaim?

1 dari 4 halaman

Jimmy Floyd Hasselbaink Pertanyakan Progress Manchester United

Jimmy Floyd Hasselbaink Pertanyakan Progress Manchester United

Ruben Amorim dan Ruben Amorim memenangkan gelar manajer dan pemain terbaik Premier League edisi Oktober 2025 (c) Dok. Premier League/@premierleague

Sosok yang paling vokal adalah mantan striker Chelsea, Jimmy Floyd Hasselbaink. Dalam analisisnya di Sky Sports News, ia terang-terangan menepis optimisme publik mengenai perkembangan United di bawah Amorim.

“Saya tidak berpikir mereka membaik, maaf,” tegas Hasselbaink. Ia menilai tidak ada indikator nyata yang menunjukkan peningkatan kualitas. “Di mana mereka meningkat? Mereka tidak mencetak lebih banyak gol, tidak kebobolan lebih sedikit, dan tidak memenangkan trofi apa pun.”

Komentar itu menggarisbawahi keresahan yang dirasakan sebagian pengamat: United dinilai masih belum menemukan identitas permainan yang konsisten.

2 dari 4 halaman

Investasi Megah Manchester United, Hasil Masih Setengah Jalan

Investasi Megah Manchester United, Hasil Masih Setengah Jalan

Ekspresi Benjamin Sesko usai menjebol gawang Sunderland, Sabtu (4/10/2025) (c) AP Photo/Dave Thompson

Kritik semakin tajam ketika Hasselbaink menyinggung soal kreativitas tim, elemen yang dianggap jauh dari standar historis Manchester United. Padahal, klub telah menggelontorkan dana besar pada bursa transfer musim panas lalu.

Lebih dari £200 juta dibelanjakan untuk mendatangkan Matheus Cunha, Bryan Mbeumo, Benjamin Sesko, hingga kiper muda Senne Lammens. Rekrutan ini diproyeksikan sebagai fondasi proyek jangka panjang Amorim, sekaligus upaya menghapus kenangan pahit musim 2024/25.

Meski demikian, torehan Amorim di 54 pertandingan bersama United belum mampu menghapus keraguan. Dengan catatan 21 kemenangan, 14 imbang, dan 19 kekalahan, statistik tersebut lebih cocok melekat pada tim papan tengah ketimbang klub dengan investasi raksasa.

3 dari 4 halaman

Optimisme dari Internal Manchester United vs Realita di Lapangan

Optimisme dari Internal Manchester United vs Realita di Lapangan

Pemain Manchester United, Bryan Mbeumo merayakan gol bersama rekan setimnya dalam laga Premier League melawan Tottenham Hotspur, Sabtu (8/11/2025). (c) AP Photo/Ian Walton

Di sisi lain, suara dari internal United justru berbeda. Lingkungan Carrington dan Old Trafford disebut lebih harmonis dan fokus membangun fondasi jangka panjang. Strategi perekrutan dianggap lebih terarah, dan keyakinan terhadap filosofi permainan Amorim mendapat penghargaan tersendiri dari kubu INEOS.

Manajer asal Portugal itu juga tetap optimistis. Usai hasil imbang melawan Tottenham, Amorim mengaku kecewa karena merasa tiga poin sempat berada dalam jangkauan. Namun, ia menegaskan pentingnya menjaga ketidakalahan.

“Ketika Anda tidak bisa menang, jangan kalah,” ujarnya kepada TNT Sports.

Meski demikian, Amorim tak menutup mata bahwa timnya masih butuh banyak perbaikan untuk kembali bersaing di level tertinggi, termasuk dalam misi kembali ke kompetisi Eropa.

Sumber: Sky Sports