Review: Tanpa Gol di Eastland

Kedua kesebelasan tampak bertanding setengah hati dan memilih bermain aman, hal yang terlihat dari minimnya tendangan ke arah gawang sepanjang laga. Pertandingan pun berjalan dengan tempo sedang dan cenderung membosankan.

Bertindak sebagai tuan rumah, City berniat mengambil alih dominasi pertandingan, namun tim tamu yang justru lebih banyak menguasai bola. Meski begitu The Reds pun banyak melakukan kesalahan passing dan lini tengah mereka sering salah mengambil posisi.

Peluang terbaik Liverpool diperoleh di menit 44 ketika tendangan sudut Gerrard tak bisa dihalau sempurna oleh kiper City, Shay Given namun sayang bola yang kemudian disundul Martin Skrtel hanya melebar dari gawang City.

Sementara tuan rumah memberikan ancaman di menit 38 ketika tendangan Pablo Zabaleta dari luar kotak penalti Liverpool hanya melebar setelah membentur Emmanuel Adebayor.

City berhasil menjebol gawang Pepe Reina di menit 50 lewat tendangan Ireland namun dianulir wasit karena ia berada dalam posisi offside. Di menit 61 Adebayor melepaskan tembakan mendatar dari tepi kotak penalti namun berhasil ditepis keluar oleh Reina.

Kedua pelatih berusaha menambah kekuatan di lini depan dengan memasukkan penyerang baru, Yossi Benayoun menggantikan Maxi Rodriguez di kubu Liverpool serta Craig Bellamy menggantikan Shaun Wright-Phillips di kubu City, namun tetap tak mengubah irama permainan.

Masuknya Fernando Torres di menit 75 tak jua mampu mengangkat permainan The Reds.

Bahkan City yang kembali mengancam lewat Adebayor yang berhasil melewati pertahanan Liverpool namun usahanya berhasil ditahan Skrtel, dan beberapa saat kemudian sundulannya menyambut tendangan sudut terbang melewati mistar gawang.

Kubu City mengklaim hadiah penalti saat Adebayor terjatuh di kotak penalti usai berduel dengan Daniel Agger, namun wasit tak menggubrisnya dan hingga akhir laga kedua kubu harus puas berbagi satu poin. (bola/row)