Juventus dan Kesenjangan Kualitas Skuad: Jalan Panjang untuk Kembali ke Puncak

Juventus dan Kesenjangan Kualitas Skuad: Jalan Panjang untuk Kembali ke Puncak
Selebrasi pemain-pemain Juventus dalam laga Serie A antara Juventus vs Inter Milan, 13 September 2025 (c) Instagram @juventus

Bola.net - Juventus memasuki musim 2025/26 dengan ambisi besar untuk kembali ke puncak sepak bola Italia, tetapi realitas di lapangan menunjukkan tantangan yang lebih rumit dari perkiraan. Klub yang pernah mendominasi Serie A selama hampir satu dekade itu kini berjuang menemukan konsistensi, sebuah kendala yang terus menghambat upaya mereka menantang gelar secara meyakinkan. Situasi ini menandai fase penting dalam proses pembangunan ulang tim.

Meskipun investasi dilakukan setiap musim, jarak kualitas antara Juventus saat ini dan masa kejayaan mereka pada 2012-2020 cukup terlihat. Perekrutan pemain baru memang berjalan, tetapi keseimbangan skuad belum sepenuhnya mencerminkan standar klub yang menargetkan kesuksesan reguler. Hal ini semakin menambah ekspektasi besar yang ditujukan kepada pelatih baru, Luciano Spalletti.

Spalletti datang dengan pengalaman serta reputasi kuat, termasuk gelar liga bersama Napoli dalam tiga tahun terakhir. Juventus meyakini ia mampu membawa stabilitas yang selama ini hilang. Namun, untuk mewujudkannya, pekerjaan besar menanti—baik di ruang ganti maupun dalam arah kebijakan rekrutmen jangka panjang.

1 dari 3 halaman

Skuad Juventus yang Tak Lagi Setajam Dulu

Skuad Juventus yang Tak Lagi Setajam Dulu

Selebrasi Dusan Vlahovic setelah mencetak gol untuk Juventus di laga Liga Italia melawan Udinese, 30 Oktober 2025. (c) Fabio Ferrari/LaPresse via AP

Kekhawatiran mengenai kualitas skuad bukanlah isu yang muncul tiba-tiba. Dalam beberapa musim terakhir, performa Bianconeri memperlihatkan minimnya kedalaman dan ketajaman individual, terutama jika dibandingkan dengan skuad yang mendominasi Serie A hampir satu dekade. Juventus memang terus berinvestasi, tetapi arah pembentukan skuad belum dianggap mengarah pada fondasi yang cukup kuat.

Kritik tajam juga datang dari pengamat sepak bola Italia, Pierpaolo Marino. Dalam komentarnya yang dikutip Il Bianconero, ia menegaskan, “Ini bukan Juventus terbaik yang bisa diambil Spalletti, itu faktanya. Kita sedang membicarakan tim tanpa pemain berkelas. Skuad ini tidak bisa menang, dan bursa transfernya bisa dibangun dengan lebih baik. Ini bukan hanya masalah musim panas ini; sudah ada kesenjangan sejak lama. Saya memikirkan lini serang. Juve sekarang mencoba mengevaluasi ulang Vlahovic untuk menemukan seseorang yang bisa menyelesaikan pertandingan. Namun, Dusan belum memiliki kematangan untuk menjadi pencetak 20 hingga 25 gol.”

Pernyataan Marino mempertegas tantangan besar di lini depan Juventus. Dusan Vlahovic memang memiliki potensi besar, tetapi ia dinilai belum mencapai level seorang penyerang yang mampu mencetak 20-25 gol semusim—syarat wajib bagi tim yang ingin bersaing di papan atas.

Pertandingan Selanjutnya
Serie A Serie A | 23 November 2025
Fiorentina Fiorentina
00:00 WIB
Juventus Juventus
2 dari 3 halaman

Jalan Panjang Juventus untuk Kembali ke Puncak

Jalan Panjang Juventus untuk Kembali ke Puncak

Pelatih Juventus, Luciano Spalletti, terlihat saat pertandingan Serie A antara Cremonese dan Juventus di Cremona, Italia, Sabtu, 1 November 2025 (c) Alberto Mariani/LaPresse via AP

Berbagai kritik tersebut menggambarkan kekhawatiran lebih luas terkait arah jangka panjang klub. Juventus tetap berkomitmen memperbaiki diri, tetapi masalah yang ada menunjukkan bahwa perubahan tidak cukup dilakukan melalui pergantian pelatih atau pembelian pemain secara sporadis. Yang dibutuhkan adalah strategi rekrutmen jangka panjang dengan pondasi yang lebih kokoh.

Spalletti kini memegang peran penting dalam fase rekonstruksi ini. Ia harus memaksimalkan potensi skuad yang belum ideal sambil menetapkan identitas permainan yang stabil. Di sisi lain, manajemen wajib memberikan dukungan penuh lewat strategi transfer yang lebih terarah dan berkelanjutan.

Perjalanan kembali ke puncak Serie A masih terbuka bagi Juventus, tetapi membutuhkan keselarasan antara visi pelatih, kualitas pemain, dan kebijakan klub. Jika fondasi ini mampu dibangun dengan tepat, Bianconeri memiliki peluang menemukan kembali ritme kejayaan yang selama ini mereka cari.

Sumber: Il Bianconero, juvefc