
Bola.net - Sampdoria akhirnya harus menerima kenyataan pahit terdegradasi ke Serie C untuk pertama kalinya dalam sejarah klub yang telah berdiri 78 tahun. Musim penuh gejolak dan pergantian pelatih menjadi latar belakang kisah pilu ini.
Klub asal Genoa itu gagal mengamankan posisi aman setelah hanya bermain imbang tanpa gol melawan Juve Stabia di laga terakhir Serie B. Hasil itu memastikan mereka finis di peringkat ke-18, terpaut satu poin dari zona play-off degradasi.Perjalanan Sampdoria musim ini dipenuhi drama, mulai dari harapan tinggi hingga kekecewaan mendalam. Dari pergantian pelatih hingga aksi protes suporter, semuanya mewarnai musim terburuk dalam sejarah klub.
Awal Musim Penuh Harapan
Sampdoria memulai musim dengan harapan besar setelah menunjuk Andrea Pirlo sebagai pelatih utama. Pirlo diharapkan mampu membawa klub kembali ke Serie A setelah terdegradasi musim sebelumnya.
Namun, hasil di lapangan jauh dari ekspektasi. Meski disebut sebagai bagian penting proyek klub, Pirlo justru dipecat hanya tiga laga setelah musim berjalan.
Andrea Sottil kemudian mengambil alih kursi pelatih. Sottil sempat membawa angin segar dengan kemenangan adu penalti atas Genoa di Derby della Lanterna.
Krisis di Tengah Musim
Sayangnya, masa kepemimpinan Sottil juga tidak bertahan lama. Hanya empat kemenangan dari 14 pertandingan membuat manajemen kembali mengambil keputusan tegas.
Leonardo Semplici ditunjuk sebagai pengganti, namun performa tim tak kunjung membaik. Kekalahan telak 0-3 dari Frosinone di kandang menjadi titik balik kemarahan suporter.
Aksi protes pecah usai laga, di mana bus tim dilempari batu dan flare oleh pendukung yang kecewa. Situasi semakin memanas, menandakan krisis kepercayaan antara tim dan fans.
Upaya Terakhir yang Gagal
Semplici akhirnya dipecat pada April, dan Alberico Evani ditunjuk sebagai pelatih keempat musim ini. Evani datang membawa harapan baru, didampingi legenda klub Attilio Lombardo dan bantuan dari Roberto Mancini.
Awal kepemimpinan Evani cukup menjanjikan dengan kemenangan atas Cittadella. Namun, hasil positif itu tidak berlanjut karena tim hanya meraih satu kemenangan lagi dan tiga hasil imbang.
Upaya keras Evani dan stafnya tidak cukup untuk mengangkat Sampdoria dari zona degradasi. Akhirnya, klub harus menerima nasib terjun ke Serie C untuk pertama kalinya sepanjang sejarah mereka.
Degradasi ini menjadi pukulan telak bagi para pendukung Sampdoria yang selama ini setia mendukung tim. Dari puncak kejayaan menjuarai Serie A 1991, kini Sampdoria harus kembali memulai segalanya dari bawah.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 16:25
PSV Eindhoven vs Napoli: Kota Teknologi Bertemu Kota Seni di Liga Champions
-
Otomotif 21 Oktober 2025 16:08
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 17:01
-
Tim Nasional 21 Oktober 2025 16:53
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 16:25
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 16:19
-
Liga Inggris 21 Oktober 2025 16:14
-
Otomotif 21 Oktober 2025 16:08
MOST VIEWED
- Como 2-0 Juventus: Ketegangan Antara Tudor dan Fabregas Berlanjut
- Saat Kesabaran Stefano Pioli Habis: Kalian Nonton Pertandingannya atau Cuma Lihat Hasil?!
- Como 2-0 Juventus: Ketika Keputusan Tudor Menimbulkan Tanda Tanya Besar
- Luka Modric Punya Rencana Emosional Usai Kontraknya di AC Milan Habis: Siap Pulang ke Real Madrid!
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...