Kisah yang Terungkap: Saat Cristiano Ronaldo Secara Pribadi Menelepon Ivan Rakitic untuk Gabung Juventus

Kisah yang Terungkap: Saat Cristiano Ronaldo Secara Pribadi Menelepon Ivan Rakitic untuk Gabung Juventus
Ivan Rakitic. (c) AP Photo

Bola.net - Mantan bintang Barcelona, Ivan Rakitic, baru-baru ini mengungkap sebuah kisah transfer yang nyaris terwujud. Ia mengaku pernah diajak secara langsung oleh Cristiano Ronaldo untuk bergabung dengan Juventus.

Momen langka tersebut terjadi pada tahun 2019, saat Rakitic masih menjadi pilar penting di lini tengah Barcelona. Ronaldo dikabarkan secara pribadi meneleponnya untuk meyakinkannya agar mau pindah ke Turin.

Rakitic pun mengakui tanpa ragu bahwa ia sebenarnya sangat ingin bermain di kompetisi Serie A Italia. Kegagalan transfer ke Juventus bahkan disebutnya sebagai salah satu penyesalan terbesar dalam kariernya.

Kisah ini seolah membuka tabir di balik layar bursa transfer yang penuh misteri. Sebuah panggilan telepon dari seorang megabintang yang hampir saja mengubah peta kekuatan sepak bola di Eropa.

1 dari 4 halaman

Panggilan Telepon Langsung dari CR7

Panggilan Telepon Langsung dari CR7

Superstar Juventus, Cristiano Ronaldo. (c) AP Photo

Dalam sebuah wawancara, Ivan Rakitic membuat pengakuan yang cukup mengejutkan banyak pihak. Ia akhirnya membenarkan adanya upaya serius dari Cristiano Ronaldo untuk merekrutnya ke Juventus.

Upaya tersebut bahkan tidak melalui agen atau perantara klub, melainkan lewat sebuah panggilan telepon pribadi. Hal ini tentu menunjukkan betapa seriusnya Ronaldo menginginkan kehadiran Rakitic di sisinya saat itu.

Gelandang asal Kroasia itu mengaku masih mengingat dengan jelas ajakan dari sang megabintang Portugal pada tahun 2019. Ia tentu saja merasa sangat terhormat dengan ajakan langsung tersebut.

"Memang benar pada tahun 2019 Cristiano Ronaldo menelepon saya dan berkata: 'Ayo bergabung dengan kami di Juventus'," ungkap Ivan Rakitic kepada Gazzetta.

Pertandingan Selanjutnya
Serie A Serie A | 6 Oktober 2025
Juventus Juventus
01:45 WIB
AC Milan AC Milan
2 dari 4 halaman

Penyesalan Terbesar dalam Karier

Mendapat telepon langsung dari Ronaldo, Rakitic tak menampik bahwa ia sangat tertarik dengan tawaran tersebut. Apalagi, bermain di kompetisi Serie A Italia merupakan salah satu impian terpendamnya.

Sayangnya, transfer tersebut tidak pernah terwujud hingga akhir kariernya. Rakitic pun secara jujur dan terbuka menyebut hal ini sebagai salah satu penyesalan terbesarnya.

Ia diketahui memiliki kekaguman yang sangat besar terhadap kultur sepak bola dan gaya hidup di Italia. Ia bahkan mengaku sebagai penggemar berat dari mantan pelatihnya di Hajduk Split, Gennaro Gattuso.

"Sejujurnya, saya akan sangat senang bermain di Italia. Itu adalah salah satu penyesalan dalam karier saya," lanjutnya.

3 dari 4 halaman

Alasan di Balik Kegagalan Transfer

Lebih lanjut, Rakitic kemudian menjelaskan mengapa kepindahannya ke Turin pada akhirnya batal terjadi. Menurutnya, ada dua faktor utama yang menjadi penghalang terbesar dari transfer akbar tersebut.

Faktor pertama yang disebutkannya adalah banderol transfer yang dinilai terlalu tinggi oleh pihak Juventus. Selain itu, statusnya sebagai pemain penting di skuad Barcelona juga menjadi pertimbangan lain.

Kegagalan transfer ini membuatnya harus melanjutkan kariernya di Spanyol. Ia pada akhirnya kembali memperkuat Sevilla sebelum memutuskan pensiun di klub masa kecilnya, Hajduk Split.

"Sebagian karena itu dan sebagian karena saya masih berada di Barcelona," jelas Rakitic mengenai alasan kegagalan transfernya.

4 dari 4 halaman

Sebuah Perjalanan Karier yang Tetap Indah

Meskipun menyimpan satu penyesalan besar, Ivan Rakitic tetap merasa sangat bersyukur dengan perjalanan kariernya. Ia tanpa ragu menganggap dirinya sebagai salah satu orang yang sangat beruntung di dunia.

Bagaimana tidak, ia pernah menjadi bagian penting dari salah satu tim terbaik dalam sejarah sepak bola, Barcelona. Ia bahkan sukses mencetak gol ke gawang Juventus di partai final Liga Champions 2015.

Setelah meraih segalanya di Barcelona, ia bisa kembali ke klub yang membesarkan namanya, Sevilla. Perjalanan kariernya pun berakhir dengan sangat manis di klub masa kecilnya, Hajduk Split.

"Saya adalah orang yang beruntung. Itu akan menjadi hal yang menarik , tetapi jalan karier saya ini pun sudah indah," pungkasnya.