Review: Juve Mengamuk di Friuli

Laga kedua tim ini seolah merupakan nostalgia untuk sejumlah penggawa Zebrette yang kini membela Juve yakni Fabio Quagliarella, Simone Pepe, Marco Motta dan Vincenzo Iaquinta.

Sementara di sisi performa, kedua tim menyongsong laga dengan kondisi sama-sama mengalami krisis. Bianconeri hanya meraih satu poin dari dua laga mereka sementara tuan rumah malah belum pernah meraih satu poin pun.

Juve yang musim lalu dipermak 3-0 di Friuli tak ingin kembali malu dan mereka segera mengambil inisiatif serangan sejak awal pertandingan.

Dan serangan mereka membuahkan hasil di menit 18. Kiper Udinese Samir Handanovic salah melakukan antisipasi tendangan bebas dan bola liar segera diteruskan dengan dorongan lutut Leonardo Bonucci, meski bola sempat membentur Andrea Coda sebelum menerobos masuk gawang.

Unggul satu gol, pasukan Bianconeri makin bersemangat dan mereka menggandakan keunggulan di menit 24. Umpan tarik Milos Krasic disempurnakan dengan tendangan tumit Fabio Quagliarella di tiang dekat menerobos ke sudut jauh gawang Udinese tanpa bisa dihalau Handanovic.

Udinese yang gagal keluar dari tekanan hanya sesekali melancarkan serangan tetapi semua bisa diredam lini pertahanan Juventus.

Dua menit jelang turun minum, Juve memperbesar keunggulan mereka kala Claudio Marchisio melepas tembakan voli dari jarak dekat yang merobek sudut atas gawang Udinese, meneruskan umpan crossing Krasic.

Alexis Sanchez mendapat peluang emas untuk memperkecil ketinggalan Udinese di babak kedua, namun tembakannya bisa dibendung kiper Juve Marco Storari namun setelah itu permainan mereka kembali menurun.

Vincenzo Iaquinta kemudian menggenapi pesta gol Juve dengan golnya di menit 77. Menerima umpan terobosan Marchisio, mantan penyerang Udinese itu melepas tembakan keras dari depan kotak penalti menembus sudut bawah gawang Handanovic.

Storari berhasil mencegah Antonio Di Natale mencetak gol hiburan memasuki menit akhir pertandingan, sementara Iaquinta pun gagal menambah pundi golnya di penghujung babak kedua ketika upayanya bisa digagalkan Handanovic.  (bola/row)