Selamat atau Kembali ke Titik Awal: Perjuangan 3 Tim Promosi Serie A

Selamat atau Kembali ke Titik Awal: Perjuangan 3 Tim Promosi Serie A
Serie A 2024/2025: Ruben Loftus-Cheek dikepung Jay Idzes (nomor 4) dan Hans Nicolussi Caviglia (kiri) di laga AC Milan vs Venezia (c) Spada/LaPresse via AP

Bola.net - Kembalinya Parma, Como, dan Venezia ke Serie A musim 2024/2025 membawa harapan sekaligus tantangan. Liga tertinggi Italia bukan tempat yang ramah bagi tim pendatang, dan ketiganya harus beradaptasi atau siap-siap kembali ke Serie B. Kini, mendekati ujung musim, nasib ketiga tim ini mulai memperlihatkan perbedaan yang signifikan.

Como tampil mengejutkan dan melampaui ekspektasi banyak pihak. Parma berada di tengah pertarungan untuk bertahan, sementara Jay Idzes dan kawan-kawan di Venezia bergulat di ambang jurang degradasi. Setiap tim membawa cerita unik—tentang ambisi, perubahan, dan perjuangan tanpa henti.

Musim yang panjang dan penuh drama ini belum selesai. Namun, dari performa mereka, kita bisa mulai membaca arah perjalanan tiga tim promosi ini: siapa yang bertahan, siapa yang goyah, dan siapa yang hampir pasti terhempas.

1 dari 4 halaman

Como: Sebuah Cerita Kejutan dari Danau Como

Como: Sebuah Cerita Kejutan dari Danau Como

Lucas Da Cunha merayakan gol pembuka untuk Como dalam laga melawan AC Milan di Serie A, Minggu (16/3/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Antonio Calanni

Di bawah asuhan Cesc Fabregas, Como menunjukkan wajah berani di Serie A musim ini. Tim ini bukan hanya bertahan, tapi juga bersaing dan mencuri poin di banyak pertandingan penting.

Dengan 39 poin dari 33 pertandingan, Como berdiri cukup kokoh di papan tengah. Mereka berada 14 poin dari zona degradasi dengan hanya lima laga tersisa—jarak yang sangat menjanjikan.

Fabregas sukses mengembangkan tim dengan sepak bola progresif dan mentalitas positif. Dari kemenangan atas tim-tim seperti Atalanta, AS Roma, Fiorentina, hingga Napoli, Como memperlihatkan bahwa mereka bukan sekadar tim promosi.

Pertandingan Selanjutnya
Serie A Serie A | 13 September 2025
Cagliari Cagliari
20:00 WIB
Parma Parma
2 dari 4 halaman

Parma: Membangun Harapan Baru Bersama Chivu

Parma: Membangun Harapan Baru Bersama Chivu

Adrian Bernabe merayakan golnya ke gawang Inter Milan, Sabtu (5/4/2025) (c) Parma Official

Parma tidak melaju mulus sejak awal musim, tetapi ada secercah cahaya setelah perubahan di kursi pelatih. Keputusan mengganti Fabio Pecchia dengan Cristian Chivu membawa energi baru.

Chivu berhasil membuat Parma lebih solid, dengan hanya satu kekalahan dalam tujuh laga pertamanya. Itu termasuk hasil imbang heroik kontra Inter dan Fiorentina yang menunjukkan ketahanan dan semangat juang.

Dengan 28 poin dari 32 laga, Parma masih berada dalam ancaman. Namun, mereka menunjukkan sinyal positif bahwa bertahan di Serie A bukan mimpi yang terlalu jauh.

3 dari 4 halaman

Venezia: Bertahan di Ujung Tanduk

Venezia: Bertahan di Ujung Tanduk

Duel Jay Idzes dan Alessio Romangnoli dalam laga Serie A antara Venezia vs Lazio, Sabtu (22/2/2025). (c) La Presse via AP Photo/Paola Garbuio

Bagi Venezia, musim ini adalah pergulatan tiada henti. Jay Idzes dan kolega masih terseok di batas zona merah, dengan 25 poin dari 33 laga.

Meski tak pernah menyerah, Venezia sulit mencetak gol dan kerap gagal memanfaatkan momentum. Pertahanan mereka juga rapuh dengan kebobolan 46 gol sejauh ini.

Jadwal sisa mereka tergolong berat, termasuk laga kontra AC Milan, Fiorentina, dan Juventus. Untuk bertahan, Venezia harus menemukan keajaiban dalam lima pertandingan terakhirnya.

Tiga kisah berbeda, satu garis akhir yang sama: selamat atau kembali ke titik awal. Serie A musim ini memperlihatkan betapa sempitnya jarak antara kejutan, harapan, dan kegagalan.