Tersesat di Antara Para Elite: Nasib 3 Tim Promosi di Premier League

Tersesat di Antara Para Elite: Nasib 3 Tim Promosi di Premier League
Jamie Vardy usai laga Leicester City vs Liverpool di pekan ke-33 Premier League 2024/2025 (c) AP Photo/Rui Vieira

Bola.net - Tidak semua dongeng di sepak bola berakhir bahagia. Tiga tim yang naik kasta ke Premier League musim ini datang dengan harapan dan semangat baru, tapi realitas di kasta tertinggi sepak bola Inggris begitu keras.

Leicester City, Southampton, dan Ipswich Town mencoba menantang dominasi para elite. Mereka membawa semangat juang dan mimpi besar dari Championship. Sayangnya, kenyataan di Premier League tak selalu ramah pada tim-tim baru.

Musim ini belum sepenuhnya rampung, tapi nasib dua dari tiga tim promosi sudah dipastikan tamat. Leicester dan Southampton harus menerima kenyataan pahit terdegradasi dan kembali ke Championship.

1 dari 4 halaman

Leicester: Jatuh Lebih Dalam Setelah Bangkit

Leicester: Jatuh Lebih Dalam Setelah Bangkit

Harry Maguire menanduk bola ke gawang Leicester City, Sabtu (8/2/2025) (c) AP Photo/Dave Thompson

Kisah Leicester seolah menegaskan bahwa keajaiban tak selalu terulang dua kali. Setelah sempat bangkit dari keterpurukan musim lalu, mereka gagal menyesuaikan diri dengan kerasnya persaingan Premier League.

Dari 33 pertandingan sejauh ini, Leicester hanya mampu meraih empat kemenangan dan enam hasil imbang. Kebobolan 73 gol dan hanya mencetak 27 memperlihatkan betapa rapuhnya lini belakang mereka.

Alih-alih mengejutkan, performa Leicester musim ini justru menjadi pengingat bahwa membangun kembali kekuatan setelah degradasi sebelumnya butuh lebih dari sekadar semangat. Mereka tampak belum siap.

2 dari 4 halaman

Southampton: Kembali, Lalu Tersungkur

Southampton: Kembali, Lalu Tersungkur

Aksi Aaron Ramsdale pada laga Arsenal vs Soton di pekan ke-7 Premier League 2024/2025 (c) AP Photo/Kirsty Wigglesworth

Southampton juga mengalami musim yang sangat sulit. Mereka hanya menang dua kali dari 33 laga yang telah dimainkan, hasil yang sangat jauh dari ekspektasi.

Dengan selisih gol terburuk di antara ketiganya (24 gol memasukkan, 78 kebobolan), pertahanan mereka menjadi titik lemah yang tak pernah bisa diperbaiki. Bahkan dengan lima pertandingan tersisa, peluang mereka untuk bertahan sudah tertutup.

Bagi The Saints, musim ini menjadi pengingat betapa curamnya tanjakan dari Championship ke Premier League. Mereka naik kembali terlalu cepat, tanpa kesiapan yang cukup.

3 dari 4 halaman

Ipswich: Menunggu Kepastian yang Menyakitkan

Ipswich: Menunggu Kepastian yang Menyakitkan

Penyerang Ipswich Town Liam Delap menjebol gawang Chelsea di Portman Road, Selasa (31/12/2024). (c) AP Photo/Richard Pelham

Satu-satunya tim promosi yang belum dipastikan degradasi secara matematis adalah Ipswich Town. Namun, dengan hanya 21 poin dan lima laga tersisa, keajaiban tampaknya terlalu jauh untuk dijangkau.

Ipswich berada di posisi ke-18, terpaut 15 poin dari zona aman yang saat ini ditempati West Ham. Dengan statistik empat kemenangan, sembilan imbang, dan 20 kekalahan, kebangkitan terlihat sangat mustahil.

33 gol dan 71 kebobolan menunjukkan ketimpangan kualitas yang mereka miliki. Kini, Ipswich hanya menunggu waktu untuk kembali ke Championship, menyusul dua rekannya yang telah lebih dulu gugur.

Tiga tim promosi, tiga kisah kegagalan. Premier League kembali menunjukkan bahwa hanya tim yang benar-benar siap secara teknis, taktis, dan mental yang mampu bertahan di antara para elite.