
Bola.net - Bos AC Milan, Stefano Pioli merasa timnya tak layak kalah 3-0 dari Inter Milan dalam duel Della Madonnina pada Kamis (19/1/2023). Pioli menilai kualitas timnya terlalu bagus untuk kalah dengan skor mencolok.
Wajar saja Pioli berkata demikian mengingat AC Milan memang mendominasi jalannya laga. AC Milan mampu mencatatkan 65 persen penguasaan bola dan unggul jumlah tembakan selama 90 menit.
Unggul di atas kertas, AC Milan justru kebobolan tiga gol akibat beberapa kesalahan fatal. Hasil ini tentu saja membuat Pioli kecewa terlebih dirinya sangat berharap bisa memenangkan trofi Supercoppa Italia tersebut.
“Saya tidak mengharapkan ini, karena saya tahu kualitas pemain saya, jadi saya mengharapkan kinerja yang lebih positif. Saat ini, kami berjuang untuk bereaksi terhadap kesalahan, berjuang untuk tetap bersatu sebagai tim dan secara kolektif kurangnya hasil mulai membebani kami,” terang Pioli dikutip dari Football Italia.
Kehilangan Harmoni
Stefano Pioli mulai khawatir dengan permainan yang ditampilkan oleh timnya. Pasalnya kekalahan melawan Inter Milan memperpanjang catatan buruk AC Milan setelah kembali berlaga usia Piala Dunia 2022.
AC Milan hanya berhasil memenangkan satu dari lima laga setelah Piala Dunia 2022 berakhir. Milan bahkan harus tersingkir dalam perebutan dua gelar dara lima laga tersebut setelah kalah dari Torino di Coppa Italia dan kalah di Supercoppa Italia.
Catatan buruk itu menjadi bukti tim asuhan Pioli memang sedang dalam penurunan performa. Pioli merasa dirinya harus segera menemukan harmoni kembali demi menyelamatkan AC Milan dari hasil negatif yang berkelanjutan.
“Kami perlu menemukan kembali harmoni dan kegembiraan yang memungkinkan kami memainkan gaya sepak bola kami, karena saat ini kami sedang berjuang untuk mewujudkannya,” terang Pioli soal penurunan performa AC Milan.
Kurang Sabar
Stefano Pioli mulai merajut satu demi satu penyebab penurunan performa pada timnya. kekalahan melawan Inter Milan sedikit memberikan petunjuk tambahan bagi pelatih asal Italia tersebut.
Pioli merasa timnya harus lebih sabar untuk membangun serangan dari lini pertahanan. Ini cukup masuk akal mengingat AC Milan bermain cukup direct dibandingkan tim Italia lainnya seperti Inter Milan.
“Inter sangat agresif, kami perlu menggerakkan bola dengan lebih baik. Mike (Maignan) memiliki tendangan yang lebih panjang dari Tata (Ciprian Tatarusanu), tapi kami masih bisa membuat pilihan yang lebih baik untuk memberikan opsi kepada pemain yang menguasai bola saat melakukan operan (dari belakang),” ujar Pioli.
Sumber: Football Italia dan Transfermarkt
Penulis: Ahmad Daerobby
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 5 September 2025 21:12
Maignan di Ambang Pintu Keluar, Kiper Parma dan Timnas Jepang Jadi Solusi AC Milan
-
Liga Italia 5 September 2025 20:38
Dari Second Striker hingga Trequartista: Opsi-opsi Taktis AC Milan untuk Nkunku
-
Liga Italia 5 September 2025 20:21
Klasemen Anggaran Gaji Klub-klub Serie A: Milan Posisi 5, Siapa Empat Teratas?
-
Liga Italia 5 September 2025 19:08
Bye AC Milan! Ismael Bennacer Putuskan Hengkang ke Klub Kroasia Ini
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 6 September 2025 04:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:31
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:11
-
Tim Nasional 6 September 2025 02:53
-
Tim Nasional 6 September 2025 01:39
-
Tim Nasional 6 September 2025 01:00
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...