
Bola.net - - Sukses sebagai pemain bukan jaminan akan sukses juga sebagai pelatih. Kondisi itu cocok untuk menggambarkan karir seorang Thierry Henry. Dia adalah pemain hebat, tapi sebagai pelatih? Sejauh ini tak sehebat saat menjadi pemain.
Bagi fans Arsenal, nama Thierry Henry tentu saja punya tempat istimewa. Henry adalah bagian penting dari sejarah besar Arsenal pada awal tahun 2000-an. Henry adalah pencetak gol terbanyak klub dan pemberi banyak gelar juara.
Namun, karir Henry sebagai pelatih sejauh ini tergolong biasa-biasa saja, jika tidak disebut buruk. Ada beberapa alasan mengapa Henry belum mampu jadi pelatih hebat, seperti ketika menjadi pemain.
Apa alasannya? Simak selengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
Masih Merasa Pemain
Pada Oktober 2018 lalu, AS Monaco menunjuk Thierry Henry jadi pelatih kepala. Di luar segela catatan apiknya sebagai pemain, Henry dinilai layak jadi pelatih AS Monaco karena dia baru saja menjalankan tugas sebagai staf kepelatihan timnas Belgia dengan baik.
Saat Henry datang, AS Monaco berada di papan bawah klasemen. Ada harapan Henry bisa membawa Monaco setidaknya ke papan tengah. Namun, hasilnya tidak sesuai harapan. Henry kemudian dipecat hanya 104 hari setelah melatih.
"Mungkin Henry tidak membunuh peran sebagai pemain yang ada dalam dirinya," buka pemain AS Monaco, Aleksandr Golovin dikutip dari Goal International.
"Ketika hal-hal tidak berjalan baik selama latihan, dia akan gugup dan mulai sering berteriak. Mungkin itu tidak perlu. Dia adalah pemain yang sangat kuat dan mungkin hanya ada dua Monaco yang ada di levelnya yaitu [Radamel] Falcao dan [Cesc] Fabregas."
"Dia akan mencoba masuk ke lapangan dan menunjukkan kepada kami bagaimana cara berlatih dan berteriak. Dia berteriak 'coba rebut bola dariku'. Sebagian pemain merasa terkejut. Lalu, ada juga kalanya dia akan terdiam selama berjam-jam," paparnya.
Henry Pergi, Monaco Membaik
Thierry Henry kemudian dipecat oleh AS Monaco pada Januari 2019. Selama jadi pelatih AS Monaco, eks penyerang timnas Prancis tersebut menjalani 20 kali pertandingan di semua kompetisi dengan catatan: 4 kemenangan, 5 imbang dan 11 kekalahan.
Posisi Henry kemudian digantikan oleh Leonardo Jardim, yang sebelumnya digantikan Herny. Kedatangan Jardim pun membuat Monaco lebih positif. Dari zona degradasi, Monaco kini berada di posisi ke-16 klasemen Ligue 1.
Namun, bukan berarti tidak ada yang positif dari Herny. "Dia ingin membuat pemain muda di klub berkembang dan membawa enam pemain untuk berlatih ke tim utama. Dia percaya pada pemain muda dan saya menyukai itu," tutup Aleksandr Golovin.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 19:16
-
Liga Eropa Lain 19 Oktober 2025 09:17
Pesta Gol di Velodrome! Mason Greenwood Quattrick, Marseille Bungkam Le Havre
-
Liga Eropa Lain 16 Oktober 2025 19:40
LATEST UPDATE
-
Liga Italia 22 Oktober 2025 16:56
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 16:29
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 16:12
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 16:09
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 15:57
-
News 22 Oktober 2025 15:50
BERITA LAINNYA
-
liga eropa lain 19 Oktober 2025 09:17
-
liga eropa lain 16 Oktober 2025 19:40
-
liga eropa lain 16 Oktober 2025 13:07
-
liga eropa lain 13 Oktober 2025 06:45
-
liga eropa lain 6 Oktober 2025 09:55
-
liga eropa lain 4 Oktober 2025 23:39
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...