Debut Manis Superbank di Bursa, Saham SUPA Langsung Melesat 24 Persen

Debut Manis Superbank di Bursa, Saham SUPA Langsung Melesat 24 Persen
Pecahkan Rekor 2025, IPO Superbank (SUPA) Raup Dana Jumbo Rp2,79 Triliun. (c) dok.superbank

Bola.net - Aksi korporasi PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) di pasar modal membuahkan hasil positif pada perdagangan perdana hari ini. Emiten bank digital yang disokong konsorsium Grab hingga Emtek ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (17/12/2025).

Antusiasme pelaku pasar terlihat nyata saat sesi pembukaan perdagangan dimulai pagi ini. Harga saham SUPA langsung bergerak agresif meninggalkan level harga penawaran awalnya.

Pada debut perdananya, saham Superbank dibuka menguat signifikan sebesar Rp155 per lembar. Kenaikan ini membawa harga saham SUPA bertengger di posisi Rp790 dari harga perdana Rp635.

Data RTI mencatat lonjakan harga tersebut setara dengan apresiasi sebesar 24,41 persen sesaat setelah bel pembukaan berbunyi. Volume perdagangan tercatat mencapai 20.369 saham dengan nilai transaksi menyentuh angka Rp1,6 miliar.

Momentum positif ini sejalan dengan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga berada di zona hijau. IHSG terpantau naik tipis 0,18 persen ke level 8.702 di tengah ramainya aktivitas transaksi harian yang mencapai Rp4 triliun.

1 dari 4 halaman

Suntikan Modal Jumbo untuk Ekspansi Kredit

Suntikan Modal Jumbo untuk Ekspansi Kredit

PT Super Bank Indonesia Tbk resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten SUPA. (c) superbank

Langkah strategis Superbank melantai di bursa bukan sekadar seremoni pencatatan saham semata. Perseroan melepas 4,4 miliar saham baru ke publik yang setara dengan 13 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Melalui skema Initial Public Offering (IPO) ini, Superbank sukses mengamankan dana segar senilai Rp2,79 triliun. Dana jumbo tersebut akan menjadi amunisi utama perseroan dalam memacu pertumbuhan bisnis ke depan.

Manajemen telah menetapkan alokasi penggunaan dana hasil IPO secara terperinci sesuai prospektus. Sekitar 70 persen dana akan difokuskan sebagai modal kerja untuk memperkuat penyaluran kredit.

Segmen underbanked, baik ritel maupun UMKM, menjadi target utama penyaluran pembiayaan tersebut. Sisa 30 persen dana dialokasikan untuk belanja modal yang meliputi pengembangan infrastruktur teknologi hingga keamanan siber.

2 dari 4 halaman

Babak Baru Transformasi Bank Digital

Babak Baru Transformasi Bank Digital

Resmi Melantai di BEI, Superbank Jadi Emiten Bank Digital ke-8. (c) superbank

Pencatatan perdana ini menandai era baru bagi Superbank dalam peta persaingan bank digital nasional. Dukungan ekosistem pemegang saham yang kuat menjadi katalis utama pertumbuhan perseroan.

Presiden Direktur Superbank, Tigor M. Siahaan, menegaskan bahwa IPO ini membuka peluang lebih luas bagi bank untuk menjangkau masyarakat. Sinergi ekosistem digital diyakini mampu mengakselerasi inklusi keuangan di Tanah Air.

"Pencatatan saham Superbank di IDX membuka babak baru dalam perjalanan kami," kata Tigor M. Siahaan dalam keterangan resminya, Rabu (17/12/2025).

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kolaborasi strategis dalam menghadirkan solusi finansial yang relevan. Kepercayaan investor publik menjadi modal berharga bagi keberlanjutan inovasi produk Superbank.

"Dengan dukungan pemegang saham dan ekosistem digital yang kuat, kami semakin siap memperluas akses kredit, mempercepat inovasi produk, dan menghadirkan layanan finansial yang aman dan relevan bagi jutaan masyarakat Indonesia," tambah Tigor.

3 dari 4 halaman

Inovasi Produk Berbasis Ekosistem

Kekuatan utama Superbank terletak pada model bisnis digital-first yang terintegrasi langsung dengan ekosistem Grab dan OVO. Strategi ini memungkinkan bank menjangkau jutaan pengguna tanpa hambatan unduh aplikasi tambahan.

Sejak transformasi layanan digital dimulai, Superbank terus meluncurkan produk inovatif yang menyasar kebutuhan harian pengguna. Salah satunya adalah integrasi rekening sebagai metode pembayaran langsung di aplikasi Grab yang dimulai sejak 2024.

Memasuki tahun 2025, inovasi berlanjut dengan peluncuran OVO Nabung by Superbank dan Kartu Untung. Produk tabungan ini menawarkan kemudahan akses serta bunga kompetitif sebesar 5 persen per tahun bagi pengguna.

Strategi integrasi ekosistem ini terbukti efektif dalam mendongkrak kinerja operasional bank. Hingga saat ini, Superbank telah berhasil melayani lebih dari 5 juta nasabah dengan tren transaksi harian yang terus menanjak.

4 dari 4 halaman

Kondisi Pasar Saham Regional

Di tengah euforia pencatatan saham SUPA, pergerakan sektoral di bursa saham domestik cukup bervariasi. Sektor kesehatan memimpin penguatan dengan kenaikan 3,43 persen, sementara sektor teknologi justru terkoreksi 0,20 persen.

Sektor keuangan yang menjadi rumah bagi saham perbankan tercatat menguat tipis 0,13 persen. Hal ini menunjukkan sentimen pasar yang masih cukup kondusif terhadap industri jasa keuangan.

Sebanyak 301 saham berhasil mencatatkan penguatan harga pada perdagangan hari ini. Sementara itu, 158 saham harus rela terkoreksi dan 181 saham lainnya stagnan alias tidak bergerak.

Investor asing dan domestik tampak aktif merespons dinamika pasar di pertengahan pekan ini. Total frekuensi perdagangan di seluruh pasar tercatat mencapai 175.142 kali transaksi dengan volume 4,6 miliar saham.

Ke depannya, Superbank berkomitmen memperkuat sinergi dengan para pemegang saham strategis seperti Singtel, KakaoBank, dan GXS. Kolaborasi lintas negara ini diharapkan mampu memperkokoh posisi Superbank dalam peta perbankan digital regional.