OJK Perkuat Tiga Pilar Pengembangan Pasar Modal, Isu Keberlanjutan Jadi Fokus Utama

OJK Perkuat Tiga Pilar Pengembangan Pasar Modal, Isu Keberlanjutan Jadi Fokus Utama
Ilustrasi pasar modal. (c) ilustrasi dibuat ai

Bola.net - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menegaskan komitmen pihaknya bersama seluruh pemangku kepentingan pasar modal untuk memperkuat tiga pilar utama pengembangan pasar modal. Langkah tersebut sejalan dengan arah kebijakan OJK dalam mendukung agenda pembangunan nasional.

“Dalam menjawab arah kebijakan pengembangan pasar, OJK bersama seluruh stakeholders di pasar modal terus memperkuat tiga pilar utama pengembangan pasar modal,” ujar Mahendra dalam peringatan 48 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia, Senin (11/8/2025).

Tiga pilar dimaksud meliputi:

Peningkatan suplai – melalui percepatan pencatatan perusahaan potensial, termasuk UMKM dan startup digital, serta pengembangan instrumen pembiayaan inovatif seperti green bonds, sukuk wakaf, dan securities crowdfunding.

Penguatan permintaan – lewat perluasan basis investor ritel domestik, peningkatan literasi dan inklusi keuangan, serta mendorong partisipasi investor institusi.

Penguatan infrastruktur pasar dan partisipan – melalui transformasi digital, perbaikan sistem pengawasan terintegrasi, dan peningkatan kapasitas kelembagaan.

Mahendra menambahkan, OJK juga menjadikan isu keberlanjutan sebagai prioritas, termasuk penerapan prinsip environmental, social, and governance (ESG) di seluruh sektor industri jasa keuangan. “OJK terus memperkuat regulasi, meningkatkan kapasitas pelaku pasar, dan mendorong inovasi dalam penerapan ESG untuk mewujudkan pasar modal yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” tegasnya.

1 dari 2 halaman

HUT ke-48 Pasar Modal, BEI Targetkan IHSG Tembus 8 Ribu

Bursa Efek Indonesia (BEI) memperingati 48 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia pada Senin (11/8/2025). Mengacu undangan resmi, pembukaan perdagangan kali ini dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, didampingi seluruh Anggota Dewan Komisioner OJK, Direktur Utama Self-Regulatory Organization (SRO), serta Ketua Panitia HUT ke-48.

Sepanjang 2025, pasar modal Indonesia mencatat sejumlah capaian positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menembus level tertinggi tahun ini di 7.469 pada 23 Juli 2025, rekor tertinggi sejak 5 November 2024. Meski demikian, rekor sepanjang masa masih dipegang level 7.910 yang tercapai pada 19 September 2024.

Bertepatan dengan momentum Hari Kemerdekaan RI ke-80, BEI berharap IHSG mampu menembus level 8.000. “Indeks Saham Gabungan per hari ini sudah tumbuh lebih dari 1% dan mencapai 7.600. Doakan di ulang tahun ke-80 Republik Indonesia, indeks kita bisa mencapai 8.000,” kata Direktur Utama BEI, Iman Rachman, saat acara peluncuran Yayasan Padi Kapas Indonesia di Main Hall BEI, Senin (28/7/2025).

2 dari 2 halaman

Jumlah Investor Tumbuh Pesat, IPO Tetap Bergairah

Dari sisi jumlah investor, BEI mencatat pertumbuhan signifikan hingga pertengahan 2025, mencapai 17,4 juta investor—melonjak lima kali lipat dibandingkan enam tahun lalu, dengan mayoritas berasal dari investor ritel domestik.

Aktivitas initial public offering (IPO) dan penggalangan dana di pasar modal juga tetap menunjukkan tren positif. Hingga Juli 2025, tercatat 954 perusahaan di BEI, mencerminkan kepercayaan pelaku usaha terhadap prospek jangka panjang ekonomi nasional.

BEI pun terus melakukan edukasi pasar modal ke seluruh lapisan masyarakat agar semakin banyak warga yang dapat berpartisipasi dan menikmati pertumbuhan pasar modal dengan menjadi investor yang cerdas dan bijak.