Proyeksi Harga Emas di Tengah Sorotan Data Inflasi

Proyeksi Harga Emas di Tengah Sorotan Data Inflasi
Ilustrasi harga emas. (c) ilustrasi dibuat ai

Bola.net - Harga emas diproyeksikan akan bergerak dinamis selama sepekan ke depan. Sejumlah data ekonomi penting akan menjadi sorotan utama bagi para pelaku pasar.

Salah satu yang paling ditunggu adalah rilis data inflasi. Angka ini kerap menjadi acuan penting yang memengaruhi pergerakan harga komoditas logam mulia.

Sementara itu, hasil survei mingguan terbaru dari Kitco News menunjukkan adanya sentimen positif. Para analis Wall Street kembali optimistis terhadap prospek harga emas.

Sikap serupa juga ditunjukkan oleh para pedagang ritel. Mayoritas dari mereka mempertahankan pandangan bullish untuk pergerakan emas dalam jangka pendek.

Dari 10 analis yang berpartisipasi, sebanyak 60 persen memperkirakan harga emas akan naik. Hanya 10 persen yang memprediksi harga akan turun, sementara sisanya meyakini harga akan bergerak datar.

Kondisi ini menciptakan ekspektasi yang menarik di pasar. Mari kita cermati lebih dalam pandangan para ahli serta sentimen apa saja yang akan membayangi pergerakan emas pekan ini.

1 dari 3 halaman

Optimisme Analis dan Potensi Kebijakan Tarif

Optimisme di kalangan analis Wall Street kembali menguat setelah pergerakan solid pekan lalu. Sebagian besar dari mereka melihat potensi kenaikan lebih lanjut untuk harga emas.

Analis Senior Barchart.com, Darin Newsom, secara singkat dan lugas menyatakan prediksinya. Ia termasuk dalam kelompok analis yang meyakini tren kenaikan akan berlanjut.

“(Harga emas akan) naik,” ujarnya.

Ia menyoroti bagaimana dinamika kebijakan pemerintah Amerika Serikat dapat memengaruhi pasar. Salah satunya adalah pengumuman bahwa emas batangan dapat dikenakan kebijakan tarif.

“Tentu saja. Ketika kebijakan perdagangan terbatas pada satu kata, mengapa tidak?” sambungnya.

2 dari 3 halaman

Analisis Teknikal dan Peluang Kenaikan

Analis dari Forex.com, James Stanley, juga berada di kubu yang optimistis. Ia tidak melihat adanya alasan untuk mengubah pandangannya yang sudah lama bullish.

"Saya sudah bullish sejak lama dan tidak melihat alasan untuk berubah sekarang,” kata dia.

Menurutnya, harga emas spot telah menunjukkan posisi yang kuat. Level harga 3435 telah berhasil melewati tiga kali pengujian pada bulan Mei, Juni, dan Juli.

“Namun sejauh ini masing-masing telah membawa retracement atau pullback yang lebih kecil, jadi saya pikir bullish masih berada di dalamnya dan dapat memaksa breakout,” jelas Stanley.

Di sisi lain, Direktur Pelaksana di Bannockburn Global Forex, Marc Chandler, memiliki pandangan berbeda. Ia justru memperkirakan emas akan melemah setelah menguji level USD 3.410.

3 dari 3 halaman

Fokus pada Data Ekonomi dan Kebijakan Moneter

Pekan ini, pergerakan harga emas akan sangat dipengaruhi oleh rilis data ekonomi penting. Salah satunya adalah keputusan suku bunga dari bank sentral Australia.

Kemudian, perhatian pasar akan beralih sepenuhnya ke Amerika Serikat. Rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Juli akan menjadi sorotan utama.

Marc Chandler menambahkan bahwa suku bunga AS dan nilai tukar dolar mungkin akan menguat menjelang rilis data IHK. Hal ini berpotensi memberikan tekanan pada harga emas.

"Saya memperkirakan Emas akan melemah setelah menguji USD 3.410 sebelum akhir pekan," kata Chandler.

"Saya pikir penurunan menuju USD 3.355 dapat memberikan level masuk risiko yang lebih rendah (berdasarkan harga spot)," lanjutnya.