Selamat Tinggal Stempel Paspor, 29 Negara Eropa Terapkan Aturan Baru Oktober 2025

Selamat Tinggal Stempel Paspor, 29 Negara Eropa Terapkan Aturan Baru Oktober 2025
Ilustrasi paspor. (c) ilustrasi dibuat ai

Bola.net - Sebuah perubahan fundamental akan segera terjadi dalam prosedur perjalanan internasional. Tradisi pemberian stempel pada paspor akan segera berakhir.

Era baru ini ditandai dengan peralihan ke sistem digital yang lebih modern. Tujuannya adalah untuk menciptakan proses yang lebih cepat, aman, dan efisien.

Eropa akan menjadi pelopor dalam transisi ini mulai 12 Oktober 2025. Sebanyak 29 negara di kawasan tersebut akan mulai menerapkan Sistem Masuk/Keluar (Entry/Exit System) yang baru.

Nantinya, stempel fisik akan digantikan oleh pencatatan data biometrik. Data seperti sidik jari dan citra wajah akan menjadi penanda digital setiap pelancong.

Pergeseran ini sejatinya merupakan bagian dari tren global yang lebih luas. Sejumlah negara maju lainnya telah lebih dulu mengadopsi sistem serupa.

Di balik modernisasi ini, terdapat alasan kuat terkait efisiensi dan keamanan. Namun, di sisi lain, perubahan ini juga membawa dampak emosional bagi para pelancong.

1 dari 3 halaman

Dorongan Efisiensi dan Keamanan Global

Menurut para pakar, dunia perjalanan kini tengah bergerak menuju sistem tanpa kertas. Digitalisasi dianggap semakin masuk akal untuk diadopsi secara global.

"Dunia sedang beralih dari stempel paspor fisik ke sistem digital, semua demi peningkatan keamanan, penyeberangan perbatasan yang lebih efisien, dan bentuk pengumpulan data yang lebih terstandarisasi," kata Gabe Saglie, editor senior di Travelzoo.

Tujuan utamanya adalah mengurangi potensi penipuan dan mempercepat pemeriksaan di perbatasan. Selain itu, sistem digital mempermudah pelacakan pergerakan lintas negara.

Eropa bukanlah satu-satunya kawasan yang melakukan perubahan ini. Australia tercatat telah mulai menghapus stempel paspor sejak tahun 2012.

Langkah serupa juga diikuti oleh negara lain seperti Singapura, Hong Kong, dan Argentina. Inggris juga akan meluncurkan otorisasi perjalanan elektronik (ETA) pada Januari 2026.

2 dari 3 halaman

Akhir Sebuah Tradisi dan Kenangan Perjalanan

Bagi sebagian besar pelancong, stempel paspor bukan sekadar tinta di atas kertas. Cap tersebut merupakan suvenir, kapsul waktu, dan bukti sebuah petualangan.

Lembaran paspor yang penuh dengan stempel kerap dianggap sebagai buku harian perjalanan pribadi. Hilangnya tradisi ini disebut sebagai akhir dari sebuah era.

"Bagi banyak orang, mengoleksi stempel paspor telah lama menjadi tradisi yang dihargai, menghilangkan catatan fisik itu dapat berdampak emosional," ujar Katy Nastro, ahli perjalanan di Going.

Meskipun stempel akan dihapuskan, fungsi paspor sebagai dokumen perjalanan utama tidak akan tergantikan. Sistem digital hanya akan melengkapi cara pelacakan kedatangan dan keberangkatan.

Sebagai alternatif, beberapa bandara kini menawarkan stempel kenang-kenangan bagi para pengunjung. Pelancong dianjurkan untuk tidak ragu bertanya kepada petugas imigrasi setempat.

3 dari 3 halaman

Daftar 29 Negara

  1. Austria
  2. Belgia
  3. Bulgaria
  4. Kroasia
  5. Ceko
  6. Denmark
  7. Estonia
  8. Finlandia
  9. Prancis
  10. Jerman
  11. Yunani
  12. Hongaria
  13. Islandia
  14. Italia
  15. Latvia
  16. Liechtenstein
  17. Lituania
  18. Luksemburg
  19. Malta
  20. Belanda
  21. Norwegia
  22. Polandia
  23. Portugal
  24. Rumania
  25. Slowakia
  26. Slovenia
  27. Spanyol
  28. Swedia
  29. Swiss

Di luar negara itu, Anda masih akan mendapatkan stempel paspor di beberapa negara untuk sementara waktu, terutama di negara-negara yang lebih kecil atau kurang maju secara digital. Namun dalam 10 tahun ke depan, para ahli memperkirakan sebagian besar negara besar akan beralih ke sistem digital, dan stempel paspor klasik akan menjadi peninggalan masa lalu.

Jadi, jangan lupa untuk memeriksa kembali persyaratan baru di negara tujuan Anda agar tidak repot ketika melewati pemeriksaan di perbatasan.