
Bola.net - - Pebalap Ducati Corse, Andrea Dovizioso mengaku sempat terkejut melihat dominasi sang tandem, Jorge Lorenzo di MotoGP Italia dan Catalunya pada Juni lalu, namun ia menyadari bahwa hasil tersebut adalah bukti bahwa dirinya sendiri tak tampil cukup baik.
Dovizioso, yang membela Ducati sejak 2013, menjadi rider utama selama bertahun-tahun, termasuk musim lalu di mana ia sengit memperebutkan gelar dengan Marc Marquez. Meski begitu, ia harus mengakui keunggulan Lorenzo sejak balapan di Mugello, Italia.
Usai kesulitan sepanjang awal musim, Lorenzo menggebrak di Mugello dan Catalunya, mengakhiri paceklik kemenangannya selama 1,5 tahun. Kepada MotoGP.com, Dovizioso pun tak menampik bahwa hasil Lorenzo ini sempat memengaruhi mentalitasnya.
Motivasi Sekaligus Ketegangan
"Di Mugello, Jorge mengalami kemajuan besar, dan jelas normal bila hal ini memengaruhi saya, karena ini memperjelas bahwa apa yang saya lakukan tak cukup baik," ungkap juara dunia GP125 2004 ini.
Dovizioso pun mengaku bahwa bertandem dengan Lorenzo memiliki sisi positif dan negatif, apalagi keduanya merupakan rival berat sejak di GP125. Ia yakin kehadiran lima kali juara dunia seperti Lorenzo membantunya menjadi rider yang lebih baik, namun tak memungkiri bahwa cekcok bisa terjadi kapan saja.
"Jika Anda punya dua rider memperebutkan gelar, ini bagus. Kami saling dorong, kami termotivasi dan ini positif untuk pengembangan motor dan hasil setiap rider. Tapi di saat yang sama, hal ini menciptakan ketegangan, dan jadi mudah kehilangan poin," ungkapnya.
Lorenzo Pergi, Ducati Rugi
Di lain sisi, Dovizioso juga menyatakan bahwa kepergian Lorenzo menuju Repsol Honda adalah kerugian besar bagi Ducati. Menurutnya, Por Fuera telah menyumbangkan banyak masukan bagi pengembangan Desmosedici selama dua tahun terakhir.
"Setiap juara dunia punya cara khusus dalam memikirkan dan melakukan sesuatu. Setiap kali saya mengamati data yang ada, saya bisa melihat beberapa hal buruk, tapi selalu terasa istimewa. Saya rasa ini sisi negatif bahwa kami takkan memiliki Jorge lagi tahun depan," ungkapnya.
Meski begitu, Dovizioso tak mau membiarkan Lorenzo, Marquez dan Honda menindasnya dan Ducati lagi tahun depan. "Di atas kertas, Honda jelas memiliki tim terbaik pada 2019. Tapi bukan berarti mereka akan jadi yang terkuat," pungkas rider Italia 32 tahun ini.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 6 September 2025 18:37
Hasil Latihan Ketiga Formula 1 GP Italia 2025: Lando Norris Ungguli Charles Leclerc
-
Otomotif 6 September 2025 18:32
Hasil Kualifikasi Moto3 Catalunya 2025: David Almansa Rebut Pole Perdana
-
Otomotif 6 September 2025 17:46
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 19:21
-
Piala Dunia 6 September 2025 19:11
-
Otomotif 6 September 2025 18:37
-
Otomotif 6 September 2025 18:32
-
Otomotif 6 September 2025 18:26
-
Tim Nasional 6 September 2025 18:25
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...