
Bola.net - - Resmi sudah buku otobiografi Andrea Dovizioso, 'Asfalto' dijual ke publik sejak 22 Mei 2018. Kini para penggemar MotoGP pun bisa membaca kisah-kisah hidup dan karirnya di Grand Prix. Dalam buku ini, rider Ducati Corse itu tak kelewatan menceritakan gebrakannya sepanjang musim 2017.
Tahun lalu, Dovizioso sukses mencuri perhatian dengan mengoleksi enam kemenangan, menduduki peringkat runner up usai memaksa Marc Marquez menunggu sampai seri terakhir untuk mengunci gelar. Rider Italia ini pun mengaku bahwa dorongan terkuatnya datang dari sang tandem yang juga rivalnya sejak belia, Jorge Lorenzo.
"Mendapati diriku berpeluang membandingkan diri dengan rider sekuat Jorge, di atas motor yang sama, sungguh membuatku termotivasi. Itu mungkin dorongan terakhir yang selama ini kulewatkan. Jelas aku punya peluang membuktikan bahwa aku bukan lagi sekadar pelengkap," tulisnya.
Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo (c) Ducati
"Aku harus mengerahkan segalanya. Itulah perubahan terakhirku, yang dimulai pada akhir 2016. Jorge adalah ujian terakhirku, crash test utamaku. Apalagi ia memberikan impresi yang sama denganku di atas motor, dan meminta hal-hal yang sama," ujar Dovizioso, yang bertarung sengit memperebutkan gelar GP125 2004 dan GP250 2006-2007 dengan Lorenzo.
Dovizioso juga berkisah mengapa ia terima-terima saja dibayar 2,5 juta euro per musim oleh Ducati pada 2017-2018, yakni angka yang begitu rendah dibanding gaji Lorenzo yang sebesar 12,5 juta euro per musim. Menurutnya, prestasi yang ia rengkuh sepanjang 2017 adalah bukti bahwa ia juga layak diperhitungkan sebagai rider top, meski dianggap underdog selama sembilan tahun.
"Ini juga alasan aku menerima (besaran) gajiku pada 2017, karena aku mau menanggung beban pembuktian atas kemampuanku. Dan musim itu membuktikan segalanya. Aku lebih kuat darinya dan ini mematahkan semua hal tabu. Terkait ini, aku juga bicara soal opini Jorge tentangku. Tiba di Ducati, ia pikir akan bertemu Dovi yang ia kenal. Kurasa ia telah berubah pikiran tentangku sejak itu," ungkap rider 32 tahun ini.
Dovizioso pun mengaku bahwa kembali mengalahkan Lorenzo usai bertahun-tahun adalah sebuah kepuasan tersendiri. "Aku tak tahu apa aku harus berterima kasih pada Jorge, tapi yang jelas, ia adalah elemen yang melecut evolusiku sampai ke level ini. Melihat rider yang begitu kuat justru begitu jauh dariku dalam uji coba Ducati pada 2017, berhasil mengatasi semua keraguan terakhir yang kurasakan dari diriku," tutupnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 6 September 2025 21:48
-
Otomotif 6 September 2025 21:44
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
-
Otomotif 6 September 2025 21:36
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
-
Otomotif 6 September 2025 21:13
Hasil Race 1 WorldSSP Prancis 2025: Stefano Manzi Menang, Kalahkan Can Oncu
-
Otomotif 6 September 2025 21:04
Hanya Andalkan Kontribusi 3 Pembalap, Ducati Kunci Gelar Dunia Konstruktor MotoGP 2025
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:54
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:40
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:32
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:24
-
Otomotif 6 September 2025 22:09
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...