
Bola.net - - Manajer Tim Red Bull KTM Tech 3, Herve Poncharal sangat senang mendapatkan dua motor RC16 spek pabrikan untuk MotoGP 2019. Meski begitu, ia mengaku ogah bersikap jemawa dan serta merta ingin mengalahkan tim pabrikan Red Bull KTM Factory Racing. Hal ini ia sampaikan dalam wawancaranya bersama Crash.net.
Sebelumnya, Tech 3 sempat bekerja sama dengan Yamaha selama 20 tahun, namun kerap ditolaknya keinginan menurunkan satu motor pabrikan membuat Poncharal tertarik bergabung dengan KTM, yang kebetulan tengah mencari partner tim satelit sejak 2017. Tech 3 pun dipastikan mendapat dua motor yang sama persis dengan tim pabrikan.
Menaungi Hafizh Syahrin dan Miguel Oliveira, Poncharal merasa optimistis bisa membantu KTM mengembangkan RC16 lebih jauh, membantu Pol Espargaro dan Johann Zarco dengan cara menyediakan data-data tambahan. Ia yakin, dengan empat rider, KTM bakal mampu mempercepat pertumbuhan performa.
Espargaro Berpengalaman, Zarco Garang
Dengan Syahrin yang akan menjalani tahun kedua di MotoGP dan baru berpindah dari Yamaha, serta Oliveira yang berstatus debutan usai menjadi runner up di Moto2, Poncharal yakin timnya harus bersikap merendah. Apalagi Espargaro lebih berpengalaman dalam mengendarai RC16, serta Zarco terbukti punya level performa yang tinggi selama dua tahun terakhir.
"Saya tak mau berkompetisi dengan tim pabrikan karena kami adalah bagian dari keluarga yang sama. Jelas Pol lebih memahami motor KTM lebih baik dari orang lain, dan kami tahu Johann merupakan rider yang bisa merebut pole, barisan terdepan, podium dan memenangi balapan. Jadi dua rider tim pabrikan ini punya pengalaman lebih banyak dan kini lebih cepat dari kami," ungkapnya.
Poncharal yakin target utamanya bukanlah membekuk Espargaro dan Zarco, melainkan membantu mereka mendekati papan atas. "Yang kami inginkan adalah memangkas margin dengan rider-rider terdepan. Saya bukannya mewakili Pit Beirer (Direktur Motorsport KTM) dan Stefan Pierer(CEO KTM), tapi target kami adalah sekonsisten mungkin berada di 10 besar," lanjutnya.
Masa-Masa Belajar
Pria asal Prancis ini juga menyatakan bahwa 2019 akan jadi tahun belajar bagi timnya, yang baru saja pindah dari Yamaha. Menurutnya, tiga rider KTM bisa mematok target yang lebih tinggi, yakni bertarung di 10 besar, namun Oliveira yang merupakan rookie punya tugas yang lebih menumpuk.
"Baik bagi rider maupun tim, tahun ini akan jadi musim belajar, cara mengeksploitasi motor kami. Tapi ini tak berarti kami tak punya target ambisius. Kami hanya bersikap realistis soal level persaingan MotoGP, baik motor maupun pebalapnya. Jadi 10 besar adalah target realistis bagi tiga rider KTM, yakni Pol, Johann dan Hafizh. Soal Miguel, kami ingin memberinya waktu untuk memahami segalanya," tutupnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 6 September 2025 21:48
-
Otomotif 6 September 2025 21:44
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
-
Otomotif 6 September 2025 21:36
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
-
Otomotif 6 September 2025 21:13
Hasil Race 1 WorldSSP Prancis 2025: Stefano Manzi Menang, Kalahkan Can Oncu
-
Otomotif 6 September 2025 21:04
Hanya Andalkan Kontribusi 3 Pembalap, Ducati Kunci Gelar Dunia Konstruktor MotoGP 2025
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:32
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:24
-
Otomotif 6 September 2025 22:09
-
Piala Dunia 6 September 2025 22:08
-
Otomotif 6 September 2025 21:48
-
Otomotif 6 September 2025 21:44
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...