
Bola.net - - Test rider Ducati Corse, Michele Pirro mengaku sangat sedih Jorge Lorenzo memutuskan hijrah ke Repsol Honda tahun depan. Menurutnya, performa Lorenzo tak punya kesempatan untuk dievaluasi dengan layak mengingat proses negosiasi kontrak berlangsung lebih awal selama beberapa tahun belakangan.
Lorenzo yang tampil mengecewakan di empat seri pertama, langsung dikabarkan bakal terdepak dari Ducati, yang kerap menyatakan bahwa Danilo Petrucci berpeluang menggantikannya. Merasa tak lagi dibutuhkan, Por Fuera pun akhirnya menghubungi Repsol Honda dan melakukan negosiasi.
Dramatis, itulah kata yang tepat menggambarkan keputusan final Lorenzo. Kontrak dua tahun dari Honda pun ia tanda tangani, berbarengan dengan kemenangan perdananya dengan Ducati di Mugello, Italia. Penyesalan Ducati terasa kian pahit usai Lorenzo kembali menang di Catalunya, Spanyol.
Potensi Sesungguhnya
Pirro sendiri dikenal punya hubungan yang cukup dekat dengan Lorenzo, mengingat rider Italia ini juga mendampinginya sebagai pelatih balap sepanjang 2017. Paham benar cara mengendarai Desmosedici, Pirro pun dengan telaten membimbing Lorenzo untuk beradaptasi lebih baik.
"Saya sedih pekan-pekan berharga telah berlalu. Kini kita sudah melihat potensi Jorge saat segalanya berjalan baik. Sebulan lalu sangat sulit, jadi pilihan Ducati jatuh ke Petrucci. Tapi kami juga telah 'menyerahkan' rider hebat kami yang lain kepada lawan," ungkapnya kepada MotoGP.com.
Silly Season Terlalu Dini
Terhitung sejak 2016, tren silly season di paddock MotoGP pun terjadi semakin dini. Proses negosiasi kontrak dilakukan di awal musim, membuat para rider hanya punya sedikit waktu untuk membuktikan diri di lintasan. Menurut Pirro, Dorna Sports selaku promotor MotoGP harus segera menggulirkan aturan baru untuk menghindari hal ini.
"Harusnya pemilihan rider dilakukan usai paruh pertama musim. Harus ada aturan soal ini. Pihak yang berwenang harus bereaksi cepat. Situasi ini juga berdampak negatif bagi kami, karena tahun depan Jorge pergi ke tim lain, memberi pengetahuannya kepada rival. Pesta kemenangan di Barcelona jadi dirusak oleh pikiran kami soal tahun depan," ungkap Pirro.
Lega Lorenzo Comeback
Di lain sisi, Pirro mengaku sangat lega melihat perkembangan pesat Lorenzo, yang sukses besar kembali tampil kompetitif usai mendapatkan modifikasi pada sasis dan tangki bahan bakar Desmosedici GP18 miliknya. Kini rider 31 tahun tersebut berkendara lebih nyaman dan tak lagi merasa kelelahan.
"Motor kami spesial, Jorge paham ia memang butuh waktu. Ia sulit menunjukkan potensi karena ingin berkendara sesuai kebiasaannya. Tapi usai beberapa balapan, ia akhirnya sadar motor kami harus dikendarai dengan cara lain. Mengubah ergonomi akhirnya tak lagi membuatnya lelah dan bisa memakai seluruh kekuatan tubuhnya. Kini ia meraih dua kemenangan beruntun, sayangnya jalan kami terpisah," pungkas Pirro.
MotoGP Belanda 2018
Akhir pekan ini, penghuni paddock MotoGP 2018 akan menjalani seri kedelapan di Sirkuit Assen, Belanda pada 29 Juni-1 Juli.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 5 September 2025 16:42
Hasil FP1 MotoGP Catalunya 2025: Pedro Acosta dan Johann Zarco Memimpin
-
Otomotif 4 September 2025 16:12
Daftar Pembalap MotoGP 2026: Yamaha Pertahankan Jack Miller di Pramac Racing
LATEST UPDATE
-
Otomotif 6 September 2025 15:40
-
Liga Italia 6 September 2025 15:38
-
Otomotif 6 September 2025 15:20
-
Tim Nasional 6 September 2025 15:19
-
Tim Nasional 6 September 2025 14:35
-
Tim Nasional 6 September 2025 14:20
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...