
Bola.net - - Jorge Lorenzo dan Casey Stoner memang 'kompak' meninggalkan Ducati Corse musim depan. Meski begitu Stoner masih terus memantau perkembangan Lorenzo, terutama usai keputusannya membela Repsol Honda di MotoGP 2019. Rider Australia ini pun yakin Lorenzo akan lebih mudah menjalani adaptasi di atas RC213V.
Stoner yang membela Repsol Honda pada 2011-2012 dan menjabat sebagai test rider pada 2013-2015, meyakini RCV merupakan motor yang lebih mudah dikendarai, meski Marc Marquez merupakan satu-satunya rider Honda yang mampu menjinakkannya selama enam tahun terakhir. Ia bahkan yakin Lorenzo bakal menang di atas motor tersebut.
"Bakal lebih mudah bagi Jorge pindah dari Ducati ke Honda. Honda motor yang jauh lebih normal. Ia butuh waktu lebih lama dari dugaan untuk menang, tapi terbukti bisa melakukannya dengan Ducati. Pergi ke Honda akan membuatnya termotivasi. Saya tak ragu ia bakal berhasil. Saya sangat tertarik melihat apa yang akan terjadi," ujarnya lewat Speedweek.
Bisa Punya Pilihan Teknis Berbeda
Uji coba pascamusim di atas RCV juga berjalan cukup positif bagi Lorenzo, meski masih dirundung cedera tangan dan kaki. Usai menduduki posisi 12 di Valencia, ia naik ke posisi 5 di Jerez, hanya tertinggal 0,135 detik dari sang tandem, Marc Marquez yang duduk di posisi tiga. Meski begitu, membuat Lorenzo konsisten meraih kemenangan adalah tantangan baru bagi Direktur Teknis Honda, Takeo Yokoyama.
"Spek mesin dan hal-hal seperti pengereman dan ban bakal sama untuk Jorge dan Marc. Tapi bisa saja Honda punya sasis, wing fairing dan geometri berbeda. Saat membela Honda, saya dan Dani (Pedrosa) kerap mengambil keputusan berbeda, dan saya tahu Marc selalu memilih sasis dan setup yang berbeda dari Dani. Bahkan sangat mungkin bahwa Jorge dan Marc bakal memilih setup elektronik berbeda," ungkap Stoner.
Perlakukan Setara
Stoner juga yakin bahwa Honda bakal memberikan perlakuan setara pada Lorenzo dan Marquez musim depan, dan yakin Yokoyama akan melakukan upaya optimal demi membantu Lorenzo segera menyamai level Marquez. "Beberapa orang beranggapan orang Jepang bersikap dingin dan bekerja seperti robot, tapi saya tak dapat kesan seperti itu di Honda," tuturnya.
"Mereka sangat termotivasi. Takeo sangat serius mengurus balapan dan punya semangat yang besar. Ia selalu tertarik atas opini saya soal motor mereka dan berbagai opsi. Takeo juga punya opini yang kuat dan jelas dalam memimpin proyeknya, tapi itu sama sekali bukan hal buruk," pungkasnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 21 Oktober 2025 16:08
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
Jadwal Live Streaming MotoGP Malaysia 2025 di Vidio, 24-26 Oktober 2025
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:37
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:00
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:38
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:25
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:22
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:19
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2025
- Para Pemenang Baru di MotoGP 2025: Semuanya dari Tim Satelit, Termasuk Raul Fernandez
- Pecco Bagnaia Jeblok Lagi di MotoGP Australia, Ngaku Mending Kecelakaan Ketimbang Finis Terakhir
- Kaget Bisa Podium di MotoGP Australia, Marco Bezzecchi Malah Salip Pecco Bagnaia di Klasemen Pembalap
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...