
- Penolakan Johann Zarco dan Joan Mir untuk membela Repsol Honda memang ramai berbulan-bulan lalu, namun Marc Marquez baru-baru ini akhirnya memberikan tanggapan mengenai hal tersebut. Hal ini ia sampaikan dalam wawancaranya bersama El Confidencial di MotoGP Aragon, Spanyol akhir pekan lalu.
Bukan rahasia lagi bahwa rider Estrella Galicia 0,0 Marc VDS Moto2 sekaligus juara dunia Moto3 2017, Joan Mir sempat diincar Repsol Honda untuk menggantikan Dani Pedrosa. Meski begitu, rider berusia 20 tahun ini menolaknya dan memilih bergabung dengan Suzuki Ecstar untuk bertandem dengan Alex Rins.
Penolakan Mir pun membuat Repsol Honda beralih kepada Zarco, yang ternyata juga menolak tawaran tersebut. Menurut juara dunia Moto2 2015-2016 ini, seorang rider takkan bisa menjadi juara selama ia mengendarai motor yang sama dengan Marquez. Atas alasan ini, ia akhirnya memilih hijrah ke Red Bull KTM Factory Racing.
Kadang Rider Tak Suka Tekanan
Batal bertandem dengan Zarco maupun Mir, Marquez pun akan satu tim dengan rival beratnya selama ini, Jorge Lorenzo. Rider berusia 25 tahun ini akhirnya memberikan tanggapan soal rider-rider yang tak mau bertandem dengannya, dan menilai apakah memang lebih baik menghindari berbagi tim dengannya.
"Tergantung bagaimana Anda memandangnya. Kadang, pebalap tak suka merasakan tekanan. Anda tahu Anda akan berada di garasi di mana ada rider lain yang kerap menang, dan Anda akan tahu bahwa finis keempat atau kelima akan menjadi hasil yang buruk. Anda juga merasa harus naik podium di setiap balapan," ujar Marquez.
"Hidup dalam tekanan seperti itu kadang tak terasa menyenangkan dan mungkin hidup Anda bakal lebih mudah bila membela pabrikan lain di mana Anda tahu bahwa finis kelima bagaikan kemenangan dan merupakan hasil baik, mungkin karena motornya belum siap. Di lain sisi, jika Anda datang kemari (Repsol Honda), Anda tahu motor kami sudah siap untuk menang," lanjutnya.
Juga Pernah Tertekan
Marquez juga mengaku cukup memaklumi keputusan Mir menolak tawaran Repsol Honda, karena ia sendiri pernah merasakan tekanan saat masih berstatus debutan. Marquez yang naik ke MotoGP pada 2013 lalu, sempat terbebani ketika dihadapkan kenyataan bahwa ia harus bertandem dengan Pedrosa.
"Saat saya datang pada 2013, apakah Anda pikir saya tak berpikir begitu? Saya datang dan ada Dani Pedrosa, rider yang sudah berada di tim kami selama delapan musim, dan situasinya normal: segalanya difokuskan kepada Dani. Tapi saya harus percaya pada diri sendiri dan meraih kekuatan berdasarkan hasil," pungkasnya.
Baca Juga:
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 6 September 2025 21:48
-
Otomotif 6 September 2025 21:44
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
-
Otomotif 6 September 2025 21:36
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
-
Otomotif 6 September 2025 21:13
Hasil Race 1 WorldSSP Prancis 2025: Stefano Manzi Menang, Kalahkan Can Oncu
-
Otomotif 6 September 2025 21:04
Hanya Andalkan Kontribusi 3 Pembalap, Ducati Kunci Gelar Dunia Konstruktor MotoGP 2025
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 7 September 2025 10:15
-
Liga Inggris 7 September 2025 10:13
-
Liga Inggris 7 September 2025 09:58
-
Liga Inggris 7 September 2025 09:45
-
Tim Nasional 7 September 2025 08:53
-
Tim Nasional 7 September 2025 08:43
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...