Gara-gara Salahkan Gyokeres dan Isak, Pelatih Swedia Langsung Dipecat!

Gara-gara Salahkan Gyokeres dan Isak, Pelatih Swedia Langsung Dipecat!
Jon Dahl Tomasson. (c) Adam Ihse/TT News Agency via AP

Bola.net - Pelatih Timnas Swedia, Jon Dahl Tomasson, harus menerima kenyataan pahit dipecat dari jabatannya. Keputusan ini diambil tidak lama setelah ia secara terbuka menyalahkan duo strikernya.

Tomasson mengambinghitamkan Alexander Isak dan Viktor Gyokeres usai hasil memalukan. Namun, Federasi Sepak Bola Swedia (SvFF) justru punya pandangan yang sangat berbeda.

Hasil buruk di Kualifikasi Piala Dunia 2026 memang menjadi alasan utama. Kekalahan dari Kosovo menjadi puncak dari serangkaian performa mengecewakan tim.

Pada akhirnya, komentar kontroversial sang pelatih usai laga tersebut seolah menjadi paku terakhir. Ia dinilai gagal memimpin skuad bertabur bintang yang dimilikinya.

1 dari 5 halaman

Puncak Amarah: Kekalahan dari Kosovo

Puncak Amarah: Kekalahan dari Kosovo

Starting XI Swedia saat melawan Swiss di Kualifikasi Piala Dunia 2026. (c) Stefan Jerrevang/TT News Agency via AP

Timnas Swedia harus menelan pil pahit saat melakoni laga Kualifikasi Piala Dunia. Mereka secara mengejutkan takluk di tangan tim sekelas Kosovo.

Kekalahan tersebut membuat posisi Swedia semakin terpuruk di dasar klasemen. Mereka baru mampu mengoleksi satu poin dari empat pertandingan kualifikasi.

Padahal, Swedia datang dengan skuad yang sangat menjanjikan. Lini depan mereka diisi oleh talenta-talenta hebat yang bermain di liga top Eropa.

Namun, harapan untuk lolos ke putaran final kini tampak hampir mustahil. Setidaknya melalui jalur kualifikasi grup yang sedang mereka jalani saat ini.

2 dari 5 halaman

Komentar yang Menjadi Bumerang

Setelah bermain imbang tanpa gol melawan Kosovo di kandang, Jon Dahl Tomasson tak bisa menahan diri. Ia secara terbuka mengkritik para penyerang andalannya di depan media.

Komentar pedas tersebut ia lontarkan karena frustrasi dengan tumpulnya lini serang. Menurutnya, para pemain depannya seperti lupa cara membobol gawang lawan.

"Ini tidak cukup baik dan ini adalah hasil yang mengerikan," ujar Tomasson.

"Ini benar-benar menyakitkan, kami lupa cara mencetak gol dan saya tidak tahu mengapa," sambungnya.

3 dari 5 halaman

Federasi Bertindak, Tunjuk Hidung Sang Manajer

Komentar Tomasson ternyata tidak bisa diterima oleh para petinggi sepak bola Swedia. Mereka justru menilai bahwa kesalahan terbesar ada pada level manajemen tim.

Tak lama setelah itu, SvFF merilis pernyataan resmi yang mengejutkan. Mereka memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan pelatih asal Denmark tersebut.

"Dewan Asosiasi Sepak Bola Swedia telah membuat keputusan untuk menghentikan penunjukan Jon Dahl Tomasson sebagai manajer tim nasional," bunyi pernyataan resmi tersebut.

"Keputusan ini didasarkan pada kurangnya hasil di Kualifikasi Piala Dunia," lanjut pernyataan itu.

4 dari 5 halaman

Kepercayaan Penuh pada Generasi Emas

SvFF menegaskan bahwa mereka tidak kehilangan kepercayaan pada materi pemain yang ada. Mereka yakin skuad saat ini punya potensi besar untuk meraih hasil lebih baik.

Harapan untuk lolos ke Piala Dunia lewat jalur playoff pada bulan Maret mendatang masih terbuka. Oleh karena itu, mereka butuh kondisi tim yang paling maksimal.

"Kami memiliki sekelompok pemain yang sangat kami percayai dan kami ingin menciptakan peluang baru bagi mereka untuk bisa berprestasi," tambah Kim Kallstrom, kepala sepak bola Swedia.

"Kami yakin tim ini bisa lolos ke Piala Dunia jika kesempatan playoff itu ada di bulan Maret. Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk berterima kasih kepada Jon atas periode ini," tutupnya.

5 dari 5 halaman

Jalan Terjal Isak dan Gyokeres

Di sisi lain, kedua striker yang menjadi sorotan memang sedang menghadapi tantangan tersendiri. Mereka berdua masih dalam tahap adaptasi di klub baru masing-masing.

Viktor Gyokeres, yang ditebus mahal oleh Arsenal, baru mencetak tiga gol. Performanya dinilai belum benar-benar meyakinkan para penggemar The Gunners.

Sementara itu, Alexander Isak masih berjuang dengan masalah kebugaran di Liverpool. Ia bahkan belum mencetak satu gol pun di Premier League musim ini.

Meskipun begitu, Isak berhasil bermain penuh selama 90 menit dalam dua laga internasional terakhir. Ini bisa menjadi sinyal positif bahwa menit bermainnya di level klub akan segera meningkat.