
Bola.net - Kondisi ruang ganti Timnas Italia kembali menjadi sorotan usai hasil mengecewakan di laga kualifikasi Piala Dunia 2026. Kali ini, Gianluigi Donnarumma tak segan mengakui adanya masalah internal yang berujung pada performa buruk di lapangan.
Spalletti sudah dipastikan meninggalkan kursi pelatih setelah kekalahan telak dari Norwegia. Namun, pertandingan melawan Moldova tetap menjadi ujian terakhir bagi para pemain yang ingin memberi perpisahan layak.
Sayangnya, atmosfer di Mapei Stadium justru menunjukkan suasana yang aneh dan minim semangat. Italia memang menang 2-0, tapi permainan mereka jauh dari kata meyakinkan.
Donnarumma pun angkat suara mengenai performa buruk tersebut. Dalam wawancara pascalaga, ia bicara apa adanya tentang apa yang sebenarnya terjadi di balik layar skuad Azzurri.
Ada yang Salah dalam Sikap Pemain Italia

Italia menang atas Moldova, tapi Donnarumma menegaskan bahwa ada yang salah dengan sikap timnya. Ia menyebut hal itu sebagai kesalahan yang tidak boleh terjadi di level tim nasional.
Spalletti sejatinya pantas mendapatkan perpisahan yang lebih baik, namun para pemain Italia gagal menjawab ekspektasi tersebut. Donnarumma menyebut hal ini sebagai kekecewaan besar bagi seluruh tim.
"Kami bisa bermain lebih baik dan sangat mengecewakan karena sekarang dia bukan lagi pelatih kami. Kami punya sikap yang salah dalam beberapa pertandingan terakhir, dan itu sesuatu yang tidak boleh terjadi saat memakai jersey Italia," ucap Donnarumma kepada RAI Sport.
"Ini adalah hari-hari yang sulit bagi kami. Yang sebenarnya terjadi, pelatih layak mengakhiri masa jabatannya dengan kemenangan besar," imbuhnya.
Hubungan Emosional dengan Spalletti
Tak sekadar hubungan profesional, Donnarumma menyampaikan bahwa para pemain punya ikatan kuat dengan Spalletti. Bagi mereka, pelatih 65 tahun itu telah memberi lebih dari sekadar instruksi taktik.
Hal ini membuat atmosfer pertandingan terasa janggal, apalagi setelah pengumuman kepergiannya lebih dulu dilakukan sebelum laga. Kondisi ini tentu tidak membantu kepercayaan diri tim.
"Ini tidak mudah, kami menciptakan ikatan dengan pelatih dan stafnya yang lebih dari sekadar sepak bola," ungkap Donnarumma.
"Ini juga saat-saat yang sulit bagi dia. Dia sudah memberikan segalanya selama ini, dan itu membuktikan bahwa dia adalah pribadi yang hebat," lanjut kiper PSG itu.
Pemain Italia Harus Bertanggung Jawab
Donnarumma juga mengakui bahwa performa Italia tak hanya buruk di kualifikasi, tetapi juga sejak penampilan mengecewakan di EURO 2024. Ia menyebut kegagalan untuk menemukan keseimbangan sebagai hal yang paling menjengkelkan.
Menurutnya, para pemain harus berani mengambil tanggung jawab atas hasil yang mereka dapatkan. Tak cukup hanya menyalahkan pelatih dalam situasi seperti ini.
"Saya tidak tahu apa yang salah, sempat ada momen bagus setelah Euro, tapi kami tidak pernah berhasil menemukan keseimbangan, dan itu yang paling membuat frustrasi," tegasnya.
"Kami para pemain juga harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi," pungkasnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 19 November 2025 23:23Enam Gol dalam Tiga Laga, Mengapa Putra Gianluigi Buffon Tidak Main untuk Italia?
-
Piala Dunia 19 November 2025 16:31Dino Zoff Soroti Sepak Bola Italia: Serie A Terlalu Lambat dan Banyak Drama!
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 20 November 2025 00:33 -
Liga Inggris 20 November 2025 00:20 -
Liga Spanyol 20 November 2025 00:02 -
Liga Italia 19 November 2025 23:23 -
Liga Spanyol 19 November 2025 23:01 -
Bola Indonesia 19 November 2025 23:00
BERITA LAINNYA
-
piala dunia 19 November 2025 16:31 -
piala dunia 19 November 2025 15:25 -
piala dunia 19 November 2025 14:51 -
piala dunia 19 November 2025 14:15 -
piala dunia 19 November 2025 11:26 -
piala dunia 19 November 2025 11:07
MOST VIEWED
- Tangis Dominik Szoboszlai di Budapest: Selebrasi yang Berbalik Menjadi Tragedi Hungaria di Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Update Daftar Negara yang Sudah Lolos ke Piala Dunia 2026: Norwegia dan Portugal Melenggang, Italia Harus Jalani Play-off
- Cerita Aaron Wan-Bissaka: Setelah Dibuang MU dan Ditolak Inggris, Kini Sukses Bersama Kongo Setelah Jalan Ritual 'Ruwatan'
- Update Daftar Negara yang Sudah Lolos ke Piala Dunia 2026: Belanda dan Jerman Tambah Wakil dari Eropa
HIGHLIGHT
- 6 Alasan Mengapa Manchester United Bisa Jadi Penan...
- Juventus Resmi Pecat Igor Tudor, Ini 5 Kandidat Pe...
- 7 Rekan Satu Tim di Timnas yang Pernah Bertikai He...
- 4 Striker Terbaik Versi Harry Kane, Nama Thierry H...
- Real Madrid Siap Cuci Gudang? 4 Pemain Ini Bisa Pe...
- 3 Pemain Terbaik Versi Zlatan Ibrahimovic: Messi N...
- Terancam Gagal ke Piala Dunia, 6 Pemain Inggris In...
















:strip_icc()/kly-media-production/medias/5417309/original/082811000_1763528766-avatar_3.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5418021/original/035106300_1763560598-bocah_di_Sukabumi_Tewas_terseret_di_gorong-gorong.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5315879/original/077966800_1755175028-20250814-Asep_Guntur-HEL_2.jpg)
:strip_icc():watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,573,20,0)/kly-media-production/medias/5364429/original/071631700_1759108686-WhatsApp_Image_2025-09-28_at_16.05.17.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5417988/original/072671400_1763557464-IMG_202511323_182759126.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5417977/original/004340000_1763556093-WhatsApp_Image_2025-11-19_at_19.32.09.jpeg)

