Melihat Robi Darwis Sebagai 'Anak Emas' Gerald Vanenburg di Fase Grup Piala AFF U-23 2025

Melihat Robi Darwis Sebagai 'Anak Emas' Gerald Vanenburg di Fase Grup Piala AFF U-23 2025
Robi Darwis melakukan lemparan ke dalam di laga Filipina U-23 vs Timnas Indonesia U-23, Jumat (18/07/2025). (c) Bola.net/M. Iqbal Ichsan

Bola.net - Timnas Indonesia U-23 menutup kiprah mereka di fase grup Piala AFF U-23 2025 dengan performa cukup bagus. Tiga laga, tujuh poin, dan lolos ke semifinal. Di balik pencapaian tersebut, muncul satu nama yang paling menonjol: Robi Darwis.

Pemain Persib Bandung itu menjadi elemen kunci dalam skema permainan yang diterapkan pelatih Gerald Vanenburg. Dari total 270 menit pertandingan di fase grup, Robi tampil selama 256 menit, menunjukkan perannya yang sangat vital.

Ia menjadi pemain dengan menit bermain terbanyak di skuad Indonesia sejauh ini, mengungguli nama-nama lain seperti Toni Firmansyah yang mencatatkan 242 menit.

Vanenburg tampak mempercayai Robi sepenuhnya. Ia selalu menjadi starter dalam tiga laga grup, sesuatu yang istimewa mengingat sang pelatih telah melakukan rotasi besar-besaran hampir di seluruh posisi.

Dari total 23 pemain dalam skuad, hanya satu yang belum merasakan menit bermain, yakni kiper Daffa Fasya. Sementara itu, Robi justru nyaris tak pernah absen dari lapangan.

1 dari 2 halaman

Pilar di Lini Tengah, Fleksibel di Berbagai Posisi

Pilar di Lini Tengah, Fleksibel di Berbagai Posisi

Robi Darwis bersiap melakukan lemparan ke dalam di laga Indonesia U-23 vs Malaysia U-23, Senin (21/7/2025). (c) Bola.net/Abdul Aziz

Salah satu alasan Robi mendapat kepercayaan penuh dari Vanenburg adalah fleksibilitasnya. Pemain berusia 21 tahun ini mampu mengisi berbagai posisi di lapangan dengan baik. Meski awalnya dikenal sebagai bek kanan yang tangguh dalam bertahan, Robi kini menjelma menjadi gelandang modern yang punya peran besar dalam mengatur alur permainan.

Dalam dua laga terakhir melawan Filipina dan Malaysia, Robi diposisikan sebagai gelandang tengah dengan peran lebih ofensif. Ia tidak hanya berfungsi sebagai pemutus serangan lawan, tetapi juga menjadi motor penggerak saat Indonesia membangun serangan.

Penempatan ini menjadi bukti keberanian Vanenburg dalam bereksperimen, sekaligus mencerminkan tingkat kepercayaan tinggi sang pelatih terhadap Robi.

2 dari 2 halaman

Senjata Tambahan: Lemparan ke Dalam Jarak Jauh

Senjata Tambahan: Lemparan ke Dalam Jarak Jauh

Robi Darwis melakukan lemparan ke dalam di laga Filipina U-23 vs Timnas Indonesia U-23, Jumat (18/07/2025). (c) Bola.net/M. Iqbal Ichsan

Di luar kecakapannya secara taktis dan teknis, Robi juga memiliki kelebihan unik yang jarang ditemukan pada pemain lain: lemparan ke dalam jarak jauh yang berbahaya. Dalam laga pembuka melawan Brunei Darussalam, lemparan panjang Robi bahkan langsung menghasilkan assist untuk gol Indonesia.

Sementara saat menghadapi Filipina, lemparan serupa berujung pada gol bunuh diri pemain lawan.

Kemampuan ini membuat Robi bukan hanya sebagai pemain serbabisa, tetapi juga menjadi senjata andalan dalam situasi bola mati. Dalam turnamen dengan durasi singkat seperti Piala AFF U-23, detail kecil semacam ini bisa menjadi faktor penentu antara kemenangan dan kegagalan.