
Bola.net - Dalam laga yang berlangsung ketat, Indonesia berhasil mengalahkan Korea Selatan dengan skor tipis 3-2, Sabtu (12/10). Pada laga terakhir kualifikasi Piala AFC U-19 itu, Evan Dimas mencetak hattrick untuk mengantarkan Indonesia lolos ke putaran final Piala AFC U-19 dengan status juara grup.
Duel hidup mati kedua tim ini harus digelar dalam kondisi lapangan yang kurang optimal akibat turun hujan. Ini yang membuat laga berjalan dengan tempo lambat karena kedua tim lebih memilih bermain hati-hati. Terlebih kedua tim bermain dengan tipikal yang sama dengan memanfaatkan umpan-umpan pendek.
Tetapi adaptasi dari pelatih Indra Sjafri mampu membuat Indonesia tetap tampil garang menyerang dan mengungguli Korsel di lini tengah. Garuda Jaya mengakhiri laga dengan keunggulan penguasaan bola tipis 51 persen berbanding dengan 49 persen milik Korsel.
Indonesia juga lebih aktif menyerang dibandingkan lawannya melepas 9 tendangan, 6 di antaranya menemui sasaran. Serangan Indonesia lebih efektif jika dibandingkan Korsel yang melepas 8 tendangan dengan 4 di antaranya yang menemui sasaran.
Berbeda dengan Korsel yang memanfaatkan bola mati untuk mencetak gol, hattrick Evan Dimas semua tercipta lewat open play dimulai dari tusukan sayap disertai kombinasi umpan langsung. Dengan pola permainan agresif seperti ini, tak heran jika Indonesia tiga kali terjebak offside, sementara Korsel tidak sama sekali.
Kedua tim juga sama-sama tampil ngotot dan agresif dengan total 6 kartu kuning dikeluarkan wasit Mohd Amirul Izwan untuk dibagi rata kepada kedua tim. Tetapi Indonesia melakukan pelanggaran lebih banyak (11 kali) dibandingkan Korsel (9 kali) selama 90 menit laga.
Upaya Korsel memaksimalkan bola mati dengan memanfaatkan postur badan memang menjadi momok bagi pertahanan Indonesia seperti yang diperlihatkan Korsel saat mencetak gol kedua. Tetapi beruntung bagi Indonesia, Korsel tak mampu memaksimalkan 5 tendangan pojok yang didapatnya di laga ini. Sama seperti Indonesia yang tak mampu mencetak gol dari skema dua sepak pojok yang didapatnya. [initial]
Berikut statistik lainnya dikutip dari akun twitter Lab Bola:
(mac/pra)
Duel hidup mati kedua tim ini harus digelar dalam kondisi lapangan yang kurang optimal akibat turun hujan. Ini yang membuat laga berjalan dengan tempo lambat karena kedua tim lebih memilih bermain hati-hati. Terlebih kedua tim bermain dengan tipikal yang sama dengan memanfaatkan umpan-umpan pendek.
Tetapi adaptasi dari pelatih Indra Sjafri mampu membuat Indonesia tetap tampil garang menyerang dan mengungguli Korsel di lini tengah. Garuda Jaya mengakhiri laga dengan keunggulan penguasaan bola tipis 51 persen berbanding dengan 49 persen milik Korsel.
Indonesia juga lebih aktif menyerang dibandingkan lawannya melepas 9 tendangan, 6 di antaranya menemui sasaran. Serangan Indonesia lebih efektif jika dibandingkan Korsel yang melepas 8 tendangan dengan 4 di antaranya yang menemui sasaran.
Berbeda dengan Korsel yang memanfaatkan bola mati untuk mencetak gol, hattrick Evan Dimas semua tercipta lewat open play dimulai dari tusukan sayap disertai kombinasi umpan langsung. Dengan pola permainan agresif seperti ini, tak heran jika Indonesia tiga kali terjebak offside, sementara Korsel tidak sama sekali.
Kedua tim juga sama-sama tampil ngotot dan agresif dengan total 6 kartu kuning dikeluarkan wasit Mohd Amirul Izwan untuk dibagi rata kepada kedua tim. Tetapi Indonesia melakukan pelanggaran lebih banyak (11 kali) dibandingkan Korsel (9 kali) selama 90 menit laga.
Upaya Korsel memaksimalkan bola mati dengan memanfaatkan postur badan memang menjadi momok bagi pertahanan Indonesia seperti yang diperlihatkan Korsel saat mencetak gol kedua. Tetapi beruntung bagi Indonesia, Korsel tak mampu memaksimalkan 5 tendangan pojok yang didapatnya di laga ini. Sama seperti Indonesia yang tak mampu mencetak gol dari skema dua sepak pojok yang didapatnya. [initial]
Berikut statistik lainnya dikutip dari akun twitter Lab Bola:
Korea Selatan
vs
Indonesia
74% (282/380)
Successful Pass
68% (283/412)
56% (32/57)
Successful Tackle
67% (37/55)
72% (51/70)
Succesful Header
74% (40/54)
30% (4/13)
Succesful Cross
9% (2/21)
61% (21/13)
Succesful Dribble
50% (11/22)
34
Intercept
26
2
Shoot Blocked
4
50
Clearence
14
4
Block
2
1
Save
1
10
Free Kick
19
24
Throw In
34
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 14:37
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 14:04
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 14:02
-
Liga Italia 22 Oktober 2025 14:01
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 13:51
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 13:34
BERITA LAINNYA
-
tim nasional 22 Oktober 2025 10:47
-
tim nasional 22 Oktober 2025 09:45
-
tim nasional 22 Oktober 2025 09:43
-
tim nasional 21 Oktober 2025 20:50
-
tim nasional 21 Oktober 2025 20:04
-
tim nasional 21 Oktober 2025 19:59
MOST VIEWED
- Update dari Sumardji soal Pelatih Baru Timnas Indonesia: Rumor Louis van Gaal Kemungkinan Tidak Benar
- Rumor Buyar, Louis van Gaal Bukan Pelatih Timnas Indonesia
- Kata-Kata Berkelas Indra Sjafri Usai Timnas Indonesia U-22 Masuk Grup C SEA Games 2025
- Karier Mees Hilgers di FC Twente Tamat: Tolak Kontrak Baru, Tak Akan Dimainkan, Diputuskan di Bursa Transfer Musim Dingin
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...