Bayern Munchen vs Leverkusen: Percikan Api dari Jerman Merembet ke Panggung Eropa
Gia Yuda Pradana | 5 Maret 2025 09:47
Bola.net - Pertarungan klasik Bundesliga kembali menyala, tapi kali ini akan tersaji di panggung Eropa. Rivalitas domestik Bayern Munchen dan Bayer Leverkusen berlanjut di babak 16 besar Liga Champions.
Menariknya, ini akan menjadi pertemuan perdana kedua tim di ajang kompetisi Eropa. Bayern datang sebagai penguasa Bundesliga, sementara Leverkusen menyandang status juara bertahan Jerman.
Meski punya tradisi kuat di Eropa, Bayern tak bisa memandang enteng Leverkusen. Anak-anak asuh Xabi Alonso tampil gemilang musim ini, bahkan menjelma sebagai momok menakutkan bagi sang raksasa Bavaria.
Bayern yang Tak Berdaya
Bayern Munchen bukan hanya gagal menaklukkan Leverkusen musim ini. Dari tiga pertemuan domestik, Die Roten justru terlihat tak berdaya menghadapi taktik jitu Alonso.
Hasil imbang 1-1 di Allianz Arena menjadi pembuka rentetan hasil minor. Kekalahan 0-1 di ajang DFB-Pokal pun mempertegas superioritas Leverkusen atas Bayern.
Saat bertandang ke BayArena pada pertemuan ketiga, Bayern kembali dibuat frustrasi. Skor kacamata menegaskan betapa sulitnya menembus tembok kokoh Leverkusen.
Bayern Mengandalkan Tradisi
Sebagai raja Bundesliga, Bayern punya modal sejarah yang jauh lebih mentereng. Ini adalah musim ke-17 beruntun mereka tampil di babak 16 besar Liga Champions.
Kemenangan agregat dramatis atas Celtic lewat gol ujung waktu Alphonso Davies jadi bukti bahwa mentalitas juara masih melekat. Namun, menghadapi Leverkusen jelas bukan tugas ringan bagi Vincent Kompany.
Harry Kane menjadi tumpuan utama di lini depan Bayern. Striker Inggris itu sudah mengoleksi 21 gol di Bundesliga dan total 32 gol untuk klub dan timnas musim ini.
Leverkusen Berbekal Dominasi
Leverkusen datang ke duel ini dengan rekor impresif melawan Bayern. Mereka tak terkalahkan dalam enam pertemuan terakhir di semua kompetisi, mencatat tiga kemenangan dan tiga hasil imbang.
Konsistensi Leverkusen juga terlihat di Bundesliga. Die Werkself tak pernah kalah dalam 29 laga tandang terakhir mereka di liga domestik.
Rekor itu menjadikan Xabi Alonso sebagai pelatih dengan catatan tandang terbaik dalam sejarah Bundesliga. Prestasi yang sebelumnya dipegang oleh legenda Bayern, Udo Lattek.
Ancaman dari Semua Arah
Leverkusen bukan hanya kuat di lini belakang, tapi lini serang mereka pun tajam. Patrik Schick sedang on fire dengan torehan 16 gol dalam 14 pertandingan terakhir di liga.
Saat mengalahkan Eintracht Frankfurt 4-1, Leverkusen menunjukkan efektivitas serangan yang luar biasa. Kemenangan itu menjaga jarak delapan poin dari Bayern di puncak klasemen.
Meski hanya mengemas dua kemenangan dari lima laga terakhir di semua kompetisi, Leverkusen tetap konsisten menjaga soliditas permainan mereka.
Alonso dan Strategi Pembuktian
Xabi Alonso paham benar bagaimana cara meredam Bayern. Dalam tiga pertemuan musim ini, Alonso selalu mampu mengimbangi bahkan mengungguli Kompany dalam adu taktik.
Leverkusen tampil disiplin di lini belakang, tapi tetap tajam saat menyerang. Keseimbangan ini yang menjadikan mereka salah satu tim paling sulit dikalahkan di Jerman musim ini.
Menghadapi Bayern di Liga Champions adalah ujian berbeda, tetapi Alonso sudah membuktikan kapasitasnya. Kini, Eropa pun menanti apakah Leverkusen mampu melanjutkan dominasi atas sang raksasa Bavaria atau tidak.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
AC Milan: Ketika Modric Memilih Jadi Pendikte Irama Permainan, Bukan Mezzala
Liga Italia 8 September 2025, 13:09 -
Matteo Gabbia: Pemimpin Tanpa Ban Kapten di Barisan Belakang AC Milan
Liga Italia 8 September 2025, 12:50 -
Pavlovic Temukan Perannya di AC Milan Lewat Sentuhan Allegri dan Skema 3-5-2
Liga Italia 8 September 2025, 12:09 -
Prediksi Serbia vs Inggris 10 September 2025
Piala Dunia 8 September 2025, 11:45 -
Head to Head Timnas Indonesia vs Lebanon: Babak Baru Rivalitas Dimulai di Surabaya
Tim Nasional 8 September 2025, 11:28
LATEST UPDATE
-
Kabar Lawan Timnas Indonesia: Hujatan Iringi Keberhasilan Irak Juara King's Cup 2025
Tim Nasional 8 September 2025, 13:54 -
Pesan Kapten Timnas U-23 Usai Bantai Makau: Insyaallah, Kita Bisa Menang Lawan Korea!
Open Play 8 September 2025, 13:51 -
Fans Berat MotoGP, Max Verstappen Dikabarkan Bakal Beli LCR Honda atau Trackhouse Racing
Otomotif 8 September 2025, 13:50 -
Real Madrid Harus Hati-Hati Baca Kondisi Jude Bellingham: Risiko Cedera Kambuh?
Liga Spanyol 8 September 2025, 13:46 -
Yuk Join Sesi Pertama Fimelahood Fit and Fun Spesial Hari Olahraga Nasional 2025
Lain Lain 8 September 2025, 13:41 -
Nkunku dan Obrolan dengan 2 Nama yang Punya Ikatan Kuat dengan Sejarah AC Milan
Liga Italia 8 September 2025, 13:38 -
Kemenangan Hambar Inggris di Villa Park: Ribuan Kursi Kosong Cerminkan Kekecewaan Fans
Piala Dunia 8 September 2025, 13:34 -
AC Milan: Ketika Modric Memilih Jadi Pendikte Irama Permainan, Bukan Mezzala
Liga Italia 8 September 2025, 13:09
LATEST EDITORIAL
-
Siapa Suksesor Mohamed Salah di Liverpool? Ini 5 Kandidatnya
Editorial 8 September 2025, 14:06 -
7 Transfer Musim Panas 2025 yang Langsung Meledak: Ekitike Gak Percuma Dibeli Mahal
Editorial 8 September 2025, 13:20 -
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48