Bedah Keterpurukan Liverpool: Taktik Slot Terbaca, Mohamed Salah dan Virgil van Dijk Habis?

Gia Yuda Pradana | 27 November 2025 17:19
Bedah Keterpurukan Liverpool: Taktik Slot Terbaca, Mohamed Salah dan Virgil van Dijk Habis?
Reaksi para pemain Liverpool setelah pertandingan Liga Champions melawan PSV, Kamis, 27 November 2025. (c) AP Photo/Jon Super

Bola.net - Liverpool baru saja menelan kekalahan yang sangat menyakitkan di ajang Liga Champions. Mereka dihajar 1-4 oleh PSV Eindhoven. Pertandingan yang berlangsung di Anfield pada matchday kelima fase liga ini menjadi pukulan telak bagi skuad asuhan Arne Slot.

Hasil minor ini memperpanjang rentetan hasil buruk The Reds, yang kini mencatat tiga kekalahan beruntun di semua kompetisi. Dalam tiga laga tersebut, gawang Liverpool kebobolan total 10 gol, sementara mereka hanya mampu mencetak satu gol.

Advertisement

Kekalahan dari PSV ini memicu banyak pertanyaan tentang kondisi tim, taktik pelatih Arne Slot, serta performa para pemain kunci. Situasi ini menempatkan Liverpool dalam titik nadir yang mengkhawatirkan di tengah musim kompetisi.

1 dari 4 halaman

Liverpool dan Rentetan Hasil Buruk yang Mengkhawatirkan

Liverpool dan Rentetan Hasil Buruk yang Mengkhawatirkan

Pemain Liverpool, Mohamed Salah, memberi tepuk tangan kepada para penggemar usai pertandingan Liga Inggris melawan Aston Villa, Sabtu (1/11/2025). (c) AP Photo/Jon Super

Kekalahan telak 1-4 dari PSV menambah daftar panjang hasil minor yang dialami Liverpool musim ini. The Reds kini mencatat tiga kekalahan beruntun di semua ajang, sebuah statistik yang sangat mengkhawatirkan bagi tim sekelas Liverpool.

Sebelumnya, mereka takluk 0-3 dari Manchester City dan Nottingham Forest di Premier League, menunjukkan kerapuhan yang konsisten. Dalam tiga laga ini, gawang Liverpool kebobolan 10 kali, sementara lini serang hanya mencetak satu gol balasan melalui Dominik Szoboszlai saat melawan PSV.

Performa Liverpool semakin mengkhawatirkan jika melihat 12 pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi. Dari periode tersebut, Liverpool hanya mampu meraih tiga kemenangan, sementara sembilan laga lainnya berakhir dengan kekalahan yang menyakitkan.

Data ini menunjukkan inkonsistensi parah yang dialami tim asuhan Arne Slot, yang membuat posisi mereka di Liga Champions dan Premier League menjadi tidak aman. Keterpurukan ini membutuhkan evaluasi mendalam dari seluruh elemen tim.

2 dari 4 halaman

Taktik Slot Terbaca dan Kerapuhan Lini Pertahanan Liverpool

Taktik Slot Terbaca dan Kerapuhan Lini Pertahanan Liverpool

Manajer Liverpool Arne Slot berbicara dengan Virgil van Dijk saat pertandingan Liga Champions melawan Eintracht Frankfurt, Kamis, 23 Oktober 2025. (c) AP Photo/Michael Probst

Taktik yang diterapkan oleh pelatih Arne Slot di Liverpool tampaknya sudah mulai terbaca dengan baik oleh tim lawan. Hal ini terlihat jelas dari mudahnya lawan membongkar pertahanan The Reds dan menciptakan banyak peluang berbahaya.

Barisan pertahanan Liverpool, yang dipimpin oleh kapten Virgil van Dijk, kini terlihat rapuh dan jauh dari performa tangguh musim-musim sebelumnya. Kerapuhan ini menjadi salah satu faktor utama banyaknya gol yang bersarang di gawang mereka dalam beberapa pertandingan terakhir.

Lini ofensif Liverpool juga mengalami ketumpulan yang signifikan, meskipun telah kedatangan pemain baru seperti Florian Wirtz, Hugo Ekitike, dan Alexander Isak. Mohamed Salah, yang musim sebelumnya tampil sangat produktif (34 gol dan 23 assist dalam 52 laga), kini baru menyumbang 5 gol dan 3 assist dari 18 laga musim ini.

Kepergian Trent Alexander-Arnold ke Real Madrid juga berdampak signifikan pada kemampuan Liverpool membangun serangan dari lini belakang. Tanpa kehadirannya, tim kehilangan pengatur tempo permainan yang krusial dari sektor pertahanan.

3 dari 4 halaman

Performa Individu dan Prediktabilitas Tim Liverpool

Performa Individu dan Prediktabilitas Tim Liverpool

Virgil van Dijk melakukan protes pada wasit di laga Liverpool vs PSV, Kamis (27/11/2025). (c) AP Photo/Jon Super

Performa individu beberapa pemain kunci Liverpool juga menjadi perhatian khusus di tengah krisis ini. Virgil van Dijk, sang kapten, menunjukkan performa yang jauh di bawah standar, bahkan melakukan handball konyol dalam pertandingan Liverpool vs PSV.

Aksi Van Dijk tersebut bukan hanya kesalahan teknis, tetapi juga cerminan hilangnya fokus dan disiplin dalam tim. Ia bahkan sempat memprotes wasit dengan arogan setelah penalti diberikan, menunjukkan frustrasi yang tinggi.

Mohamed Salah juga dikritik karena enggan turun membantu pertahanan, terutama di sisi kanan, yang menjadi titik lemah Liverpool. Pemain lawan dengan mudah melewati area tersebut, mengekspos kerapuhan lini belakang yang tidak terlindungi secara optimal.

Berikut adalah rincian 12 laga terakhir Liverpool di semua kompetisi, yang menunjukkan pola kekalahan yang mencolok:

  • 27/09/25: Crystal Palace 2-1 Liverpool
  • 01/10/25: Galatasaray 1-0 Liverpool
  • 04/10/25: Chelsea 2-1 Liverpool
  • 19/10/25: Liverpool 1-2 Manchester United
  • 23/10/25: Eintracht Frankfurt 1-5 Liverpool
  • 26/10/25: Brentford 3-2 Liverpool
  • 30/10/25: Liverpool 0-3 Crystal Palace
  • 02/11/25: Liverpool 2-0 Aston Villa
  • 05/11/25: Liverpool 1-0 Real Madrid
  • 09/11/25: Manchester City 3-0 Liverpool
  • 22/11/25: Liverpool 0-3 Nottingham Forest
  • 27/11/25: Liverpool 1-4 PSV Eindhoven

Secara keseluruhan, Liverpool kini menjadi tim yang sangat mudah ditebak dan kalah tenaga di hampir setiap pertandingan, membuat mereka kesulitan bersaing. Masalah ini kemungkinan besar baru bisa diperbaiki secara signifikan pada jendela transfer Januari mendatang.

LATEST UPDATE