Drama di Laga Arsenal vs Atletico Madrid: Dimulai dengan Air Panas, Diakhiri 4 Gol dalam Durasi 13 Menit

Dimas Ardi Prasetya | 22 Oktober 2025 22:48
Drama di Laga Arsenal vs Atletico Madrid: Dimulai dengan Air Panas, Diakhiri 4 Gol dalam Durasi 13 Menit
Viktor Gyokeres mencetak gol keduanya di laga Arsenal vs Atletico Madrid, Rabu (22/10/2025). (c) AP Photo/Alastair Grant

Bola.net - Kisah panas menyelimuti duel Liga Champions antara Arsenal dan Atletico Madrid di Stadion Emirates, Rabu (22/10/2025). Drama itu bermula bukan dari lapangan, melainkan dari ruang ganti tim tamu. Sehari sebelum pertandingan, kubu Atletico dibuat kesal karena tak bisa menikmati air panas setelah sesi latihan resmi.

Menurut laporan dari The Athletic, Diego Simeone dan skuadnya berlatih di bawah hujan dingin London, namun tak bisa mandi dengan air hangat usai latihan. Pihak klub Spanyol pun melapor ke UEFA, menilai kejadian itu sebagai “situasi anomali” untuk stadion sekelas Emirates. Bagi mereka, fasilitas dasar seperti air panas seharusnya tidak bermasalah di stadion modern seperti itu.

Advertisement

Kemarahan Atletico kian membesar karena persoalan itu tak langsung terselesaikan. Pihak Arsenal baru bisa memperbaiki pipa air panas sekitar 40 menit setelah diberi tahu, bahkan setelah skuad tamu sudah meninggalkan lokasi latihan. Para pemain Rojiblancos akhirnya kembali ke hotel untuk membersihkan diri dan beristirahat.

Meski masalah tampak sepele, atmosfer di antara kedua kubu langsung memanas. Staf Arsenal sudah mengakui kesalahan dan meminta maaf, namun rasa jengkel di kubu Atletico sudah terlanjur membara. Drama di luar lapangan itu pun menjadi pembuka dari laga yang ternyata berakhir lebih panas di lapangan.

1 dari 4 halaman

Arsenal Sudah Minta Maaf, Atletico Tetap Lapor ke UEFA

Arsenal Sudah Minta Maaf, Atletico Tetap Lapor ke UEFA

Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone. (c) AP Photo/Alastair Grant

Arsenal berusaha menutup insiden itu dengan cepat. Klub Premier League tersebut disebut langsung meminta maaf secara resmi kepada pihak Atletico begitu masalah diketahui dan diperbaiki. Namun, permintaan maaf itu tak cukup meredam amarah tim asal Spanyol tersebut.

Menurut laporan Cadena Ser, Atletico tetap membawa persoalan ini ke UEFA. Mereka berpendapat bahwa standar fasilitas di kompetisi sekelas Liga Champions harus tetap dijaga, baik dalam pertandingan maupun sesi latihan resmi. “Mereka tidak mengerti bagaimana stadion modern seperti Emirates bisa kekurangan air panas,” tulis laporan media Spanyol itu.

UEFA sendiri memiliki aturan yang mewajibkan ketersediaan air panas di ruang ganti, namun regulasi itu hanya berlaku untuk laga resmi, bukan latihan. Meski begitu, Atletico menilai kondisi tersebut tetap tidak pantas terjadi. Mereka berharap UEFA memberi perhatian agar kasus serupa tidak terulang di masa depan.

Insiden kecil ini pun menambah tensi menjelang laga besar tersebut. Bukannya sekadar adu strategi, duel ini diawali dengan atmosfer emosional yang sudah terbentuk bahkan sebelum peluit pertama berbunyi.

2 dari 4 halaman

Simeone Waspadai Senjata Bola Mati Arsenal

Simeone Waspadai Senjata Bola Mati Arsenal

Bek Arsenal, Gabriel merayakan golnya ke gawang Atletico Madrid di Liga Champions 2025-2026 di Emirates. (c) AP Photo/Alastair Grant

Sementara kontroversi soal air panas masih hangat, Diego Simeone menyoroti ancaman lain dari Arsenal. Sang pelatih menegaskan bahwa timnya harus ekstra hati-hati terhadap kekuatan bola mati The Gunners. Menurutnya, tim asuhan Mikel Arteta punya kualitas udara dan variasi eksekusi yang sangat berbahaya.

“Saya melihat penyerang yang hebat, pemain yang tinggi, dan sundulan yang sangat bagus,” kata Simeone, via Goal. “Jumlah gol yang mereka cetak seperti ini tidak biasa; mereka bekerja dengan sangat hati-hati. Itu kekuatan yang luar biasa. Kami memenangkan banyak pertandingan dengan cara itu pada tahun 2014, dan itu juga merupakan opsi yang mereka miliki.”

Komentar itu menjadi semacam peringatan dini, namun ternyata terbukti benar. Arsenal yang dikenal disiplin dalam set piece justru menjadikan area tersebut sebagai senjata utama. Keunggulan tinggi badan dan eksekusi bola mati dari Declan Rice menjadi sumber masalah bagi pertahanan Atletico sepanjang babak kedua.

Simeone sudah membaca ancaman itu dengan tepat, tapi pada malam pertandingan, semua antisipasi seolah tak berarti. Arsenal tampil ganas, klinis, dan tak memberi ruang untuk bernapas bagi Los Rojiblancos.

3 dari 4 halaman

Gawang Atletico Jebol Empat Kali dalam 13 Menit

Gawang Atletico Jebol Empat Kali dalam 13 Menit

Viktor Gyoekeres merayakan gol ketiga bersama rekan-rekan setimnya dalam laga Liga Champions antara Arsenal dan Atletico Madrid di London, Inggris, 22 Oktober 2025 (c) AP Photo/Alastair Grant

Pertandingan di Emirates akhirnya berakhir dengan mimpi buruk bagi Atletico Madrid. Setelah tampil solid di babak pertama, pertahanan mereka runtuh total hanya dalam tempo 13 menit. Empat gol bersarang tanpa balas ke gawang Jan Oblak.

Gol pertama lahir di menit ke-57 lewat sundulan Gabriel Magalhaes yang memanfaatkan umpan tendangan bebas Declan Rice. Tujuh menit berselang, Gabriel Martinelli menggandakan keunggulan dengan sepakan melengkung yang tak mampu dijangkau kiper.

Petaka belum berhenti. Viktor Gyokeres memperlebar skor di menit ke-67 lewat sontekan jarak dekat, sebelum kembali mencetak gol keduanya tiga menit kemudian dari situasi sepak pojok Rice yang disundul Magalhaes. Gol pertama dan gol terakhir itu lahir dari skema bola mati — persis seperti yang diperingatkan Simeone.

Empat gol dalam 13 menit cukup untuk membungkam Atletico sepenuhnya. Dari masalah air panas hingga badai gol di lapangan, malam itu menjadi mimpi buruk sempurna bagi tim asal Spanyol. Arsenal menang besar 4-0, sementara Simeone harus menelan kenyataan pahit bahwa prediksinya tentang set piece The Gunners ternyata terlalu akurat.

LATEST UPDATE