Kejutan Besar! UEFA Hapus Aturan Gol Tandang di Liga Champions dan Liga Europa
Dimas Ardi Prasetya | 24 Juni 2021 21:17
Bola.net - UEFA baru saja mengumumkan aturan baru yang mengejutkan di mana mulai musim 2021-22 mendatang mereka akan menghapus aturan gol tandang.
Penghapusan aturan itu berlaku di ajang Liga Champions. Demikian juga dengan di ajang Liga Europa dan semua kompetisi di bawah naungan UEFA, termasuk untuk sepak bola putri dan level remaja.
Aturan gol tandang ini sendiri sejatinya sudah dipakai sejak tahun 1965 silam. Aturan itu mulai dipakai di ajang Winners Cup.
Namun aturan itu sejatinya juga sudah lama diminta untuk dihapus. Di antaranya dari beberapa nama besar di dunia sepak bola seperti Arsene Wenger dan Diego Simeone.
Pernyataan UEFA
UEFA mengumumkan perubahan aturan itu pada hari Kamis (24/06/2021). Mereka menyebut penghapusan ini dilakukan setelah mendapati fakta bahwa ada penurunan jumlah kemenangan dan gol di kompetisi-kompetisi yang berada di bawah naungan UEFA.
"Aturan gol tandang akan dihapus dari semua kompetisi klub UEFA mulai musim 2021/22. Laga di mana kedua tim mencetak jumlah gol yang sama selama dua leg sekarang akan memiliki dua periode perpanjangan waktu 15 menit, dan, jika diperlukan, tendangan penalti."
"Statistik dari pertengahan 1970-an hingga sekarang menunjukkan tren yang jelas dari pengurangan terus menerus dalam kesenjangan antara jumlah kemenangan kandang/tandang (dari 61%/19% menjadi 47%/30%) dan jumlah rata-rata gol per pertandingan yang dicetak di kandang/tandang (dari 2.02/0.95 ke 1.58/1.15) di kompetisi putra."
"Sedangkan sejak 2009-10, rata-rata gol per pertandingan tetap stabil di Liga Champions Wanita UEFA dengan rata-rata keseluruhan 1,92 untuk tim tuan rumah dan 1,6 untuk tim tamu." Demikian pernyataan dari UEFA.
Apa yang Terjadi Jika Skor Imbang?
UEFA menyatakan setelah penghapusan aturan gol tandang ini, maka jika ada tim yang bermain imbang setelah bermain dalam dua leg, maka pertandingan akan dilanjutkan ke babak extra time.
Aturannya tetap sama, 2x15 menit. Dan jika kemudian kedua tim tetap bermain imbang, maka pemenang akan diputuskan via adu penalti.
"Dengan keputusan untuk menghapus aturan ini, ikatan di mana kedua tim mencetak jumlah gol yang sama dalam dua leg tidak akan diputuskan berdasarkan jumlah gol tandang, tetapi dua periode perpanjangan waktu 15 menit dimainkan di akhir. dari leg kedua dan jika tim mencetak jumlah gol yang sama atau tidak ada gol selama waktu tambahan ini, tendangan dari titik penalti akan menentukan tim yang lolos ke tahap kompetisi berikutnya."
"Karena gol tandang tidak lagi diberikan bobot tambahan untuk menentukan sebuah pertemuan, gol itu juga akan dihapus dari kriteria yang digunakan untuk menentukan peringkat ketika dua tim atau lebih memiliki poin yang sama di babak penyisihan grup yaitu kriteria yang diterapkan pada pertandingan yang dimainkan oleh tim tim yang bersangkutan. Mereka tidak akan dikeluarkan dari kriteria tambahan yang diterapkan pada semua pertandingan grup jika tim tetap sama (jumlah gol tandang yang lebih tinggi yang dicetak di semua pertandingan grup), untuk mempertahankan jumlah maksimum kriteria olahraga." Terang UEFA.
Pernyataan Presiden UEFA
Presiden UEFA Aleksander Ceferin juga memberikan pernyataan resminya. Ia mengatakan penghapusan aturan itu memang sudah dipertimbangkan sejak lama karena adanya protes dan masukan dari berbagai pihak.
Ceferin berharap dari penghapusan aturan ini, tim-tim, utamanya yang main di kandang, lebih bermain menyerang. Selain itu ia berharap kompetisi kini bisa menjadi lebih adil karena gol tandang kini tak lagi lebih berarti dari gol kandang.
“Aturan gol tandang telah menjadi bagian intrinsik dari kompetisi UEFA sejak diperkenalkan pada tahun 1965. Namun, pertanyaan tentang penghapusannya telah diperdebatkan di berbagai pertemuan UEFA selama beberapa tahun terakhir. Meskipun tidak ada kebulatan pandangan, banyak pelatih, penggemar, dan pemangku kepentingan sepak bola lainnya mempertanyakan keadilannya dan telah menyatakan preferensi agar aturan tersebut dihapuskan."
“Dampak dari aturan tersebut sekarang bertentangan dengan tujuan awalnya karena, pada kenyataannya, aturan itu sekarang menghalangi tim tuan rumah – terutama di leg pertama – untuk menyerang, karena mereka takut kebobolan gol yang akan memberi lawan mereka keuntungan penting. Ada juga kritik atas ketidakadilan, terutama dalam perpanjangan waktu, yang mewajibkan tim tuan rumah mencetak dua gol ketika tim tamu telah mencetak gol.”
“Adalah adil untuk mengatakan bahwa keuntungan tuan rumah saat ini tidak lagi signifikan seperti dulu. Dengan mempertimbangkan konsistensi di seluruh Eropa dalam hal gaya permainan, dan banyak faktor berbeda yang menyebabkan penurunan keunggulan tuan rumah, Komite Eksekutif UEFA telah mengambil keputusan yang tepat dalam mengadopsi pandangan bahwa itu tidak lagi tepat untuk sebuah gol tandang untuk membawa lebih banyak bobot daripada satu gol di kandang," tandas Ceferin.
Aturan anyar UEFA ini sendiri akan segera berlaku pada kompetisi Liga Champions dan Liga Europa 2021-22. Termasuk dari fase kualifikasi.
(UEFA)
Baca Juga:
- Kabar Gembira! Lebih dari 60 Ribu Suporter Bakal Saksikan Langsung Final Euro 2020 di Wembley
- Perang Juventus, Barcelona dan Real Madrid vs UEFA Semakin Memanas!
- Barcelona: Kami Ogah Minta Maaf ke UEFA soal European Super League
- Waduh, UEFA Ancam Pindahkan Venue Final Euro 2020 dari Wembley ke Puskas Arena! Ada Apa?
- Juventus, Barcelona dan Real Madrid Dibolehkan Ikut Liga Champions 2021/22
- Benarkah Denmark Dipaksa Bertanding Pasca Eriksen Kolaps? Begini Klarifikasi UEFA
- Update Christian Eriksen: Dokter Beri 'Jempol', Eriksen Keluar Lapangan Sudah Siuman dan Stabil
- UEFA Tunda Investigasi, Dedengkot European Super League Aman untuk Sementara
- European Super League: Juventus, Barcelona dan Real Madrid Bisa Kalahkan UEFA
- Pernyataan Bersama Barcelona, Juventus, dan Real Madrid: Reformasi atau Sepak Bola Akan Hancur!
- Kasus Super League, UEFA Buka Proses Penyelidikan Terhadap Real Madrid, Barcelona, dan Juventus
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Sprint Race Seri Catalunya
Otomotif 6 September 2025, 20:33 -
Update Klasemen Pembalap WorldSBK 2025
Otomotif 6 September 2025, 19:44 -
Hasil Latihan Ketiga Formula 1 GP Italia 2025: Lando Norris Ungguli Charles Leclerc
Otomotif 6 September 2025, 18:37
LATEST UPDATE
-
Jadwal MU Lebih Longgar, Ruben Amorim Sudah Siapkan Rencana Camp Luar Negeri!
Liga Inggris 7 September 2025, 05:36 -
Xabi Alonso Sudah Tentukan 5 Pemain Real Madrid yang Tak Masuk Rencana Jangka Panjang
Liga Spanyol 7 September 2025, 05:34 -
Performa Mengecewakan, Barcelona Mulai Ragukan Keputusan Rekrut Marcus Rashford
Liga Spanyol 7 September 2025, 05:32 -
Kasihan! Kontrak Oriol Romeu Dibatalkan Barcelona Agar Bisa Daftarkan Pemain Baru
Liga Spanyol 7 September 2025, 05:28 -
Arda Guler Tanggapi Perbandingan dengan Lamine Yamal: Gaya Kami Berbeda!
Liga Spanyol 7 September 2025, 05:22 -
Cristiano Ronaldo Marah Besar saat Fans Nekat Minta Selfie di Hotel Portugal
Piala Dunia 7 September 2025, 05:19 -
Mbappe Samai Rekor Henry tapi Mengaku Buat Kebotohan Usai Gagal Cetak Gol Kedua!
Piala Dunia 7 September 2025, 05:17 -
Manchester United dan Trabzonspor Sepakat, Onana Menuju Pintu Keluar Old Trafford
Liga Inggris 7 September 2025, 01:57
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24