10 Pemain Terbaik Sepanjang Sejarah Piala Dunia
Editor Bolanet | 6 Juni 2014 06:30
Bola.net - Piala Dunia selalu menjadi panggung yang tepat bagi seorang pemain profesional untuk membuktikan kemampuannya di mata dunia. Tak jarang, even empat tahunan tersebut identik dengan satu nama atau sosok yang tampil sebagai bintang di sepanjang turnamen.
Pemain terbaik tak selalu didominasi oleh seorang striker atau bagian dari tim yang akhirnya menjadi juara. Skill apik yang ditampilkan pemain bersangkutan di atas lapangan akan mendapat apresiasi positif dari penikmat sepakbola dan dengan sendirinya membuatnya menjadi bintang selama kompetisi digelar.
Menjelang Piala Dunia 2014 di Brasil, sudah ada banyak nama yang pernah mendapat sebutan penampil terbaik. Siapa sajakah mereka? Apa keistimewaan mereka dibanding pemain lainnya? Berikut Bolanet menyusun daftar 10 orang pemain terbaik di sepanjang sejarah Piala Dunia.
Mari kita simak satu-persatu Bolaneters. (bola/rer)
Pele

Empat tahun kemudian, ia kembali menang meski hanya bermain satu kali karena mengalami cedera. Karir Pele kemudian memasuki masa puncak ketika ia membantu Brasil menjadi juara di tahun 1970. Ia menjadi satu-satunya pemain yang sudah mengoleksi tiga gelar hingga saat ini.
Diego Maradona

Dan bahkan mungkin rakyat di negaranya sendiri, tidak pernah akan memaafkan dirinya usai menjadi pelatih tim nasional yang buruk saat memimpin negaranya di Afrika Selatan.
Namun sebagai seorang pemain, Maradona tidak terlalu banyak terlibat hal kontroversial, meski di penghujung perjalanan ia banyak ditimpa masalah terkait penggunaan obat-obatan terlarang.
Ronaldo

Ronaldo masih menjadi seorang pemain muda di skuat Brasil ketika menjadi juara dunia di tahun 1994, sebelum akhirnya membantu Brasil mencapai final di tahun 1998 dan 2002.
Ia mengalami sedikit masalah menjelang final di tahun 1998 melawan Prancis dan tidak bermain dengan baik hingga kemudian negaranya kalah 3-0, namun empat tahun kemudian di Yokohama ia mencetak dua gol di final untuk memberikan Brasil gelar juara mereka yang ke-5. Piala Dunia terakhir Ronaldo dimainkan di tahun 2006.
Zinedine Zidane

Pemain keturunan Aljazair ini dianugerahi kemampuan teknik dan skill yang luar biasa, selain itu ia juga piawai mencetak gol di pertandingan penting. Tiga kali dinobatkan menjadi pemain terbaik dunia, ia juga ikut memainkan peran penting saat Prancis menjadi juara di tahun 1998 di kandang sendiri - mencetak dua gol sundulan di final - dan menjadi juara Eropa di tahun 2000.
Setelah itu, ia dijual oleh Juventus ke Real Madrid dengan nilai transfer yang memecahkan rekor dunia.
Just Fontaine

Fontaine hanya butuh enam pertandingan untuk mencapai catatan tersebut di tahun 1958 di Swedia, di mana ia baru dipastikan masuk ke skuat final Prancis di menit-menit akhir.
Bermain di turnamen besar, pemain keturunan Maroko itu tidak begitu dikenal di luar negeri. Namun ia tetap mampu menunjukkan kemampuan yang luar biasa di kotak penalti lawan - dan bahkan pernah mencetak gol dengan sepatu milik orang lain. Ia sempat meminjam sepatu rekan setimnya usai merusak miliknya sendiri di sesi latihan.
Franz Beckenbauer

Beckenbauer adalah satu-satunya sosok yang pernah menjadi kapten (1974) dan pelatih (1990) tim yang menjadi juara Piala Dunia. Beckenbauer total membuat 103 penampilan bersama Jeman dan kerap disebut sebagai salah satu pemain terbaik di dalam sejarah sepakbola dunia.
Ia juga sempat menjadi pelatih dan presiden Bayern Munich, di mana ia pernah memenangkan semua trofi yang tersedia untuk seorang pemain.
Di usia 68 tahun, ia hanya menjadi presiden kehormatan untuk Die Roten dan sesekali bekerja di televisi dan masih amat populer di Jerman.
Johan Cruyff

Pada tahun 1974 di turnamen yang digelar di Jerman Barat, Cruyff membantu timnya untuk mengalahkan Uruguay, Argentina, dan Brasil dengan filosofi sepakbola bebas nan indah yang disebut dengan 'Total Football', sebelum akhirnya mencapai laga final melawan tim tuan rumah.
Sedang berada di penampilan terbaik, Cruyff melakukan manuver indah di kotak penalti lawan yang memaksa wasit memberikan hadiah penalti dan membuat Belanda unggul lebih dulu. Namun sayang, mereka akhirnya gagal menjadi juara kala itu.
Eusebio

Lahir di tengah kemiskinan di Afrika, Eusebio kemudian dijuluki Black Panther karena kecepatan dan kemampuannya untuk melepas serangan dengan cepat. Ia kemudian mendapat anugrah Ballon d'Or di tahun 1965, dan memenangkan Sepatu Emas dua kali - di tahun 1968 dan 1973- karena menjadi top skorer di Eropa. Ia meninggal dunia di bulan Januari lalu.
Lev Yashin

Usai namanya mencuat di dunia Internasional dengan penyelamatan gemilang melawan Brasil di tahun 1958, ia membantu Uni Soviet mengamankan tempat keempat di tahun 1966, sebuah prestasi yang hingga saat ini masih belum bisa dilewati.
Selama 20 tahun karir profesionalnya, refleks luar biasa Yashin membuatnya menjadi pemenang di cabang olahraga di luar sepakbola. Ia sempat membantu Dynamo Moscow untuk menjadi juara Soviet Cup di cabang hoki es.
Giuseppe Meazza

Lahir dan besar di Milan, Meazza baru berusia 24 tahun ketika Italia memenangkan turnamen di tahun 1934. Ia biasa tampil di sayap kanan daripada posisi favoritnya di lini depan sebagai striker, ia merobek daerah pertahanan lawan dan melancarkan manuver yang membantu Angelo Schiavio mencetak gol kemenangan melawan Cekoslovakia.
Empat tahun kemudian, ia mencetak satu-satunya gol dari titik penalti melawan Brasil di semifinal, penampilan terakhirnya mengenakan seragam Italia.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Grup Argentina di Piala Dunia 2026: Lawan-Lawan Lionel Messi Resmi Terungkap
Piala Dunia 6 Desember 2025, 03:36
LATEST UPDATE
-
Man of the Match Arsenal vs Crystal Palace: William Saliba
Liga Inggris 24 Desember 2025, 06:54
-
Jadwal Lengkap Semifinal Carabao Cup: Ada Bigmatch Chelsea vs Arsenal
Liga Inggris 24 Desember 2025, 06:36
-
Daftar Lengkap Tim Lolos Semifinal Carabao Cup 2025/2026
Liga Inggris 24 Desember 2025, 05:45
-
Juventus Pantau Davide Frattesi, Inter Tak Mau Beri Diskon
Liga Italia 24 Desember 2025, 05:27
-
Hansi Flick Akan Bahas Masa Depan Robert Lewandowski di Barcelona pada Januari 2026
Liga Spanyol 23 Desember 2025, 23:05
-
Dani Carvajal Siap Tinggalkan Real Madrid, Qatar Jadi Tujuan Musim Panas 2026
Liga Spanyol 23 Desember 2025, 22:54
-
Vinicius Junior Ragu Mau Perpanjang Kontraknya di Real Madrid
Liga Spanyol 23 Desember 2025, 22:23
-
Jejak Emas Transfer Marco Ottolini di Genoa: Juventus Punya Alasan Kuat untuk Optimistis
Liga Italia 23 Desember 2025, 22:11
-
Tanpa Bruno Fernandes, MU Tampil Seperti Apa? Ini Hasil Lengkapnya
Liga Inggris 23 Desember 2025, 22:01
-
Hasil Persijap vs PSIM: Kebobolan Menit 90+5, Laskar Kalinyamat Gagal Menang
Bola Indonesia 23 Desember 2025, 20:58
-
Kiai Ma'ruf Amin Mundur dari MUI: Pilih Istirahat demi Regenerasi Ulama
News 23 Desember 2025, 20:16
-
11 OTT Sepanjang 2025: KPK Ungkap Sisi Gelap Layanan Publik hingga Jual Beli Jabatan
News 23 Desember 2025, 20:14
-
Adik Lionel Messi Alami Kecelakaan Lalu Lintas, Acara Pernikahan Terpaksa Ditunda
Bolatainment 23 Desember 2025, 20:10
LATEST EDITORIAL
-
5 Bek Tengah yang Bisa Dibidik Barcelona di Bursa Transfer Januari
Editorial 23 Desember 2025, 20:59
-
5 Pemain yang Bisa Direkrut Liverpool pada Januari Usai Cedera Alexander Isak
Editorial 23 Desember 2025, 20:40
-
10 Pemain Premier League yang Berpotensi Pindah pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 22 Desember 2025, 20:27
-
4 Opsi Transfer Darurat Manchester United Usai Bruno Fernandes Cedera
Editorial 22 Desember 2025, 20:01





