EDITORIAL: Jalan Sunyi Indra Sjafri
Editor Bolanet | 23 September 2013 12:22
Bola.net - Oleh: Dendy Gandakusumah
Pesta dan nyala kembang api di angkasa Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (22/9) malam adalah buah jalan sunyi yang diambil Indra Sjafri. Keteguhan dan kekerasan hati 'urang awak' ini melakoni jalan tak lazim dalam membentuk dan memoles timnya berbuah legenda.
Sebelum membawa anak asuhnya meraih gelar juara AFF U-19 Championship 2013, nyaris tak ada yang melirik sosok pria kelahiran Padang, 2 Februari 1963 ini. Maklum, Indra bukanlah sosok yang kerap tampil di televisi atau di headline media, mencari-cari alasan kekalahan tim yang dipimpin atau menyombongkan kemenangan pemain-pemainnya.
Alih-alih berbusa-busa di panggung media, Indra Sjafri lebih suka berkeringat bersama pemain-pemainnya di lapangan. Dengan telaten satu persatu kesalahan anak-anak muda -yang dicari dan dikumpulkannya dari penjuru Nusantara- dia perbaiki.
Indra juga tak sekadar menjadikan anak-anak asuhnya gladiator lapangan hijau, yang hanya bermain tanpa jiwa bak robot. Anak-anak muda ini dia bentuk juga menjadi pria-pria dewasa yang siap mengemban tanggung jawab dan berani berkreasi. Bukan hanya menjadi sosok ayah bagi Aryandra Andaru dan Diyandra Andari -dua buah hatinya- Indra Sjafri juga menjadi sosok ayah bagi seluruh anak-anak muda yang dia percayai dengan segenap hatinya itu.
Saking percayanya, mantan Kepala Kantor Pos di Bandara Minangkabau ini tak ragu menjuluki anak asuhnya Skuat Garuda Jaya. Meski banyak nada mencemooh dan meragukan, dia yakin dan percaya Evan Dimas dan kawan-kawan adalah garuda-garuda yang akan terbang tinggi dan membawa kejayaan bagi Indonesia.
Ketika pelatih lain sibuk menguber tanda tangan Jose Mourinho, Indra Sjafri justru sibuk bekerja keras, seperti teladan sosok pelatih nomor satu dunia itu. Kerja keras dan tak takut menerima tantangan. Itu yang membuat saya mengidolakan Mourinho. Itu yang saya coba tiru, ujarnya.
Sama seperti Mourinho, Indra Sjafri juga sosok yang berani melawan arus. Ketika tim-tim Indonesia terjebak kejumudan pola permainan tanpa pola, Indra Sjafri justru menginstruksikan anak-anak asuhnya main cantik, seperti Barcelona tim favoritnya.
Ketika hampir semua pelatih latah memainkan pola 4-4-2, yang dianggap modern, dia tetap teguh. Baginya, 4-3-3 adalah pakem yang paling pas dengan kondisi pemain Indonesia. Banyak winger bertalenta di Indonesia yang bisa diwadahi di pakem ini.
Umpan-umpan pendek nan akurat Evan Dimas, liukan Maldini, tusukan Ilham Udin Armaiyn, lugasnya Hansamu Yama Pranata dan kokohnya benteng Ravi Murdianto membuat bangsa ini sadar permainan cantik dan kemenangan bukan hanya dominasi tim-tim luar negeri.
Banyak hal yang diberikan Garuda Jaya melalui kemenangan mereka di ajang ini. Bukan hanya menghapus dahaga gelar selama lebih dari dua dekade. Kemenangan ini seharusnya membuat bangsa kita percaya diri, tak harus menjadi selebriti untuk bisa prestasi. Melalui jalan sunyinya Indra Sjafri telah memberi kita pelajaran dan senyuman. (den/mac)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
LATEST UPDATE
-
Daftar Pembalap JuniorGP 2025: Veda Ega Pratama Jadi Wakil Indonesia
Otomotif 21 November 2025, 09:04
-
Jadwal Lengkap JuniorGP 2025: Ada Veda Ega Pratama Lho!
Otomotif 21 November 2025, 09:04
-
Hasil Latihan Pertama Formula 1 GP Las Vegas 2025: Charles Leclerc Ungguli Alex Albon
Otomotif 21 November 2025, 08:48
-
Jadwal Live Streaming Formula 1 Las Vegas 2025 di Vidio, 21-23 November 2025
Otomotif 21 November 2025, 08:36
-
Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lupa Dukung Pembalap Jagoanmu!
Otomotif 21 November 2025, 08:36
-
Otomotif 21 November 2025, 08:36

-
Alarm Bahaya di Turin! Juventus Krisis Bek Tengah Jelang Lawan Fiorentina
Liga Italia 21 November 2025, 08:27
-
Revolusi Kualifikasi Piala Dunia 2030: CONMEBOL Tiru Format UEFA Nations League?
Piala Dunia 21 November 2025, 08:23
-
Curhat Alessandro Bastoni: Di Italia, Kekalahan Rasanya Seperti Kiamat!
Liga Italia 21 November 2025, 08:16
-
Penebusan di Inter Milan: Kebangkitan Hakan Calhanoglu setelah Musim Panas Penuh Drama
Liga Italia 21 November 2025, 04:26
LATEST EDITORIAL
-
Starting XI Bintang Top yang Absen di Piala Dunia 2026: Ada Szoboszlai, Mbeumo, dan Lainnya
Editorial 19 November 2025, 22:13
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56











