Nomor-nomor 'Tak Biasa' di Italia dan Fakta di Baliknya
Editor Bolanet | 9 Oktober 2015 15:57
Bola.net - Bola.net - Era di mana para pesepakbola memakai nomor punggung dari satu sampai sebelas sudah lewat. Pemain-pemain mulai diberi kebebasan untuk memilih nomor sekehendak hati mereka.
Alhasil, muncullah sejumlah nomor punggung yang 'tak biasa'.
Berikut beberapa yang pernah dan bisa ditemukan di pentas liga Italia.
Nomor 69 Riccardo Meggiorini

Selama memperkuat Torino (2012-2014) hingga bergabung dengan Chievo sejak 4 Juli 2014, Riccardo Meggiorini memakai nomor punggung 69. Striker Italia itu memilih nomor tersebut karena dia mengidolakan Nicky Hayden.
Hayden adalah rider MotoGP asal Amerika Serikat yang selalu menggunakan nomor 69 di setiap balapannya.
Nomor 74 Mohamed Salah

Ketika tiba di Florence, Salah memilih nomor punggung 74. Menurut Salah, nomor itu merupakan tribute bagi para korban kerusuhan suporter sepakbola di stadion Port Said, Mesir, pada 1 Februari 2012.
Nomor 74 menunjukkan jumlah korban yang meninggal dalam insiden tersebut.
Di klubnya sekarang, AS Roma, Salah memakai nomor 11.
Nomor 99 Cristiano Lucarelli

Nomor ini awalnya dikira dipilih Lucarelli sebagai bentuk dedikasi dan penghormatan kepada kelompok suporter ultras Livorno yang dibentuk pada tahun 1999, yaitu Brigate Autonome Livornesi. Pasalnya, Lucarelli punya ikatan yang terbilang kuat dengan Amaranto.
Namun, dalam sebuah wawancara, Lucarelli mengungkapkan bahwa nomor itu dia pilih untuk merayakan kelahiran putranya. Putranya juga lahir pada tahun 1999.
Nomor 45 Mario Balotelli

Alasannya cukup sederhana. Ketika masih jadi pemain muda di Inter Milan, Mario Balotelli pernah mencetak empat gol dalam empat penampilan dengan nomor 45 di punggungnya.
Super Mario merasa nomor itu memberinya keberuntungan. Sebagian besar karier profesionalnya pun dilalui Balotelli dengan nomor punggung 45, hingga sekarang bersama AC Milan.
Ketika masih di Manchester City, Balotelli bahkan meminta pemain muda Greg Cunningham untuk menukar nomor 45 miliknya dengan 22. Balotelli melakukan itu karena ingin meneruskan tradisi pribadinya.
Nomor 21 Andrea Pirlo

Namun, mengambil nomor tersebut dari Roberto Baggio adalah sesuatu yang nyaris mustahil. Pilihan kedua Pirlo adalah nomor 20, tapi yang itu pun sudah dipakai Alvaro Recoba.
Menuruti saran legenda Inter Sandro Mazzola, Pirlo akhirnya menjatuhkan pilihan pada nomor 21. Sejak itu, Pirlo selalu identik dengan nomor tersebut, bahkan di tim nasional Italia sekali pun.
Nomor 1+8 Ivan Zamorano

Hanya sayang, di Inter waktu itu, nomor 9 sudah jadi milik Ronaldo. Tak habis akal, Zamorano memilih nomor 18 dengan simbol '+' di antara angkanya.
Matematika sederhana: 1 + 8 = 9. Jenius!
Nomor 88 Gianluigi Buffon

Di musim 2000/01, Buffon memutuskan memakai nomor punggung 88, padahal sebelumnya dia memakai nomor 1. Menurut Buffon, 88 adalah konotasi dari kekuatan dan determinasi. Buffon membutuhkannya untuk mendapatkan kembali tempatnya di timnas Italia setelah cedera jelang EURO 2000.
Hanya saja, Buffon sepertinya tidak tahu kalau nomor 88 itu dianggap identik dengan Nazi, terutama pemimpinnya Adolf Hitler.
Hurup ke-8 adalah 'H'. Jadi, 88 sama dengan 'HH' atau 'Heil Hitler'.
Saya tak tahu ada makna tersembunyi di balik nomor 88. Saya siap berganti nomor jika memang itu yang terbaik, kata Buffon waktu itu.
Buffon lalu berganti ke nomor 77, tentunya setelah terlebih dahulu melakukan observasi demi menghindari kontroversi serupa.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Saingi Napoli, Klub Italia Ini Juga Berminat pada Jasa Kobbie Mainoo
Liga Italia 18 November 2025, 10:35
-
Bila Benar Vlahovic Absen, Juventus Siapkan Kenan Yildiz jadi False 9 Lawan Fiorentina?
Liga Italia 18 November 2025, 09:45
-
Kabar Baik untuk Interisti! Hasil Tes Denzel Dumfries Jelang Derby Milan Diumumkan
Liga Italia 18 November 2025, 08:37
LATEST UPDATE
-
Prediksi Persijap Jepara vs Semen Padang 20 November 2025
Bola Indonesia 19 November 2025, 19:30
-
Kebangkitan Bintang Polandia: Mengapa Zielinski Jadi Pilihan Terbaik untuk Derby Milan
Liga Italia 19 November 2025, 19:23
-
BRI Super League: Persiapan Maksimal Persebaya untuk Derby Jatim Kontra Arema
Bola Indonesia 19 November 2025, 18:31
-
BRI Super League: Derby Jatim, 3 Pilar Arema FC Absen Lawan Persebaya Surabaya di GBT
Bola Indonesia 19 November 2025, 18:23
-
3 Pekerjaan Rumah Mendesak Timnas Indonesia U-22 jelang SEA Games 2025
Tim Nasional 19 November 2025, 17:47
-
Siaran Langsung BRI Super League: Persib vs Dewa United, Tayang di Vidio
Bola Indonesia 19 November 2025, 17:01
-
Pengakuan Emosional Maldini: Sulit Bicara Soal AC Milan, Tapi Hati Tetap Merah Hitam
Liga Italia 19 November 2025, 17:00
-
Simak BRI Super League 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Bola Indonesia 19 November 2025, 16:57
-
Diam dalam Sunyi, MU Ternyata Rajin Pantau Pemain Timnas Jerman Ini
Liga Inggris 19 November 2025, 16:44
-
Dino Zoff Soroti Sepak Bola Italia: Serie A Terlalu Lambat dan Banyak Drama!
Piala Dunia 19 November 2025, 16:31
-
Puja-puji Matheus Cunha untuk Rekrutan Anyar MU Ini: Enak Banget Main Ama Dia!
Liga Inggris 19 November 2025, 16:29
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55





