Firman Utina Mengenang Saat-saat Membawa Arema Malang Juara Copa Indonesia 2005
Yaumil Azis | 28 Juni 2020 07:01
Bola.net - Firman Utina cukup beruntung bisa menghiasi karirnya sebagai pemain dengan gelar juara. Salah satunya diraih saat memperkuat Arema Malang di pentas Copa Indonesia di tahun 2005 lalu.
Firman Utina mengaku menyimpan momen berkesan dalam perjalanan karier sepak bolanya. Pada channel Ricky Nelson Coaching, Firman menjelaskan alasannya mengapa dirinya memilih ajang Copa Indonesia yang secara gengsi setingkat dibawah Liga Indonesia sebagai momen terbaik.
Menurut Firman, trofi Copa Indonesia adalah pencapaian gelar pertamanya sebagai pemain profesional sekaligus membuktikan keputusannya menanggalkan status PNS membuahkan hasil.
"Yang paling utama, trofi itu jadi bukti Om Benny Dolo tak salah membawa saya dari Manado ke Tangerang dan kemudian ke Malang," ujar Firman.
Di ajang itu, selain membawa Arema juara, Firman terpilih sebagai pemain terbaik. Itu berkat hattrick-nya ke gawang Persija Jakarta pada laga final yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno Senayan. Berkat tiga gol Firman, Arema mengalahkan Persija 4-3.
"Hattrick saya itu berkat strategi jitu Om Benny yang sudah mempelajari kelemahan Persija," tutur Firman Utina.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Puji Kecermatan Benny Dolo
Firman menjabarkan taktik dan instruksi Benny Dolo sehari sebelum pertandingan. Mengusung pola 3-5-2, secara khusus Benny meminta Firman lebih banyak berkeliaran di daerah pertahanan Persija. Sedang dua gelandang lainnya, I Putu Gede dan Joao Carlos punya fungsi berbeda.
Putu Gede lebih fokus melapis pertahanan dan menjaga keseimbangan tim. Sedang Carlos sebagai pengatur serangan. Firman turut menambahkan, saat bertahan, formasi Arema menjadi 5-3-2.
"Om Benny bilang saya tak boleh lama menahan bola. Bermain satu sentuhan dengan Carlos atau duet striker saat itu, Franco Hitta dan Emaleu Serge."
"Inti dari strategi Om Benny adalah Arema selalu lebih unggul dalam jumlah pemain saat bertahan dan menyerang. Sebelum pertandingan, Om Benny mewanti-wanti para pemain, kalau ada yang tidak mematuhi intruksi maka akan dianggap indisipliner," ungkap Firman.
Meski dikenal disiplin dan tegas, Benny dimata Firman selalu melindungi dan mengayomi pemain. "Om Benny tidak pernah menyalahkan pemain. Nanti, saat evaluasi dan latihan tim, kami diminta tidak akan melakukan kesalahan itu lagi," kata Firman.
Selain faktor strategi, Benny tahu betul kondisi psikologis yang dialami Persija yang bermain di hadapan suporternya. "Om Benny bilang, mereka pasti bernafsu melakukan serangan. Kita biarkan mereka melakukannya dan balik menekan dengan cepat. Om Benny tahu lini belakang Persija yang mengandalkan Hamka Hamzah agak lemah mengantisipasi serangan balik," tutur Firman.
Peran Pemain Lainnya
Firman merujuk tiga gol yang dicetaknya semuanya berawal dari serangan balik yang cepat. Dua gol berkat umpan berkelas Carlos. Satu gol lainnya lewat umpan terukur Erol Iba.
Dari tiga gol itu, Firman paling menyukai gol keduanya. Ketika itu, setelah mendapat bola dari Erol, ia berlari melewati Hamka Hamzah yang sudah terlanjur naik. Saat mendekati kotak penalti, bek Persija, Ismed Sofyan berlari menghadang.
"Ismed mendekat, tapi saya pasang badan untuk menutup. Karena kalau tersentuh pasti penalti, Ismed pun tak berani mengambil tindakan itu. Saya pun leluasa memperdaya Mukti Ali Raja (kiper Persija," papar Firman.
Di lain pihak, Firman kembali memuji sang mentor yang dinilainya jeli melihat potensi pemain sesuai kebutuhan tim. Ia merujuk keputusan Benny memasukkan nama Alexander Pulalo yang dipecat Persib Bandung dan Warsidi yang terbuang dari Persija. Selain faktor Benny, Firman juga menunjuk peran penting I Putu Gede, sebagai pemain senior di Arema.
"Putu Gede adalah leader yang mengayomi pemain. Ia berani pasang badan saat suporter mengeritik pemain rekrutan Arema dengan mengatakan siap bertanggung jawab kalau tim ini gagal meraih prestasi," kata Firman.
Disadur dari: Bola.com (Abdi Satria/Gregah Nurikhsani)
Diunggah pada: 27 Juni 2020
Baca juga:
- Arema FC Siap Berbagi Kandang dengan Klub-Klub Luar Jawa
- Soal Bocoran Jadwal Lanjutan Liga 1, Ini Kata Manajemen Arema FC
- Angka-angka yang Mengiringi Kiprah Arema di Kancah Sepak Bola Nasional
- Arema FC Sepakat Timnas U-19 Diikutkan Liga 1 2020, Tapi...
- Matias Malvino Belum Respons Pembicaraan Manajemen Arema Soal Renegosiasi Kontrak
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Arne Slot Tegaskan Tragedi Diogo Jota Bukan Alasan Anjloknya Performa Liverpool
Liga Inggris 21 November 2025, 23:43
-
Update Penting dari Ruben Amorim Terkait Kondisi Cedera Benjamin Sesko
Liga Inggris 21 November 2025, 23:11
-
8 Pelatih yang Pernah Tangani Inter Milan dan AC Milan
Editorial 21 November 2025, 22:07
-
Derby della Madonnina: 5 Legenda yang Pernah Membela Inter Milan dan AC Milan
Editorial 21 November 2025, 21:12
-
Marcus Rashford Tinggalkan Latihan Barcelona Jelang Lawan Athletic Bilbao, Ada Apa?
Liga Spanyol 21 November 2025, 20:54
LATEST UPDATE
-
Hasil Latihan Ketiga Formula 1 GP Las Vegas 2025: George Russell dan Max Verstappen Berkuasa
Otomotif 22 November 2025, 08:50
-
Respon Menggelitik Hansi Flick Soal Rumor Kembalinya Lionel Messi ke Barcelona
Liga Spanyol 22 November 2025, 08:44
-
Prediksi PSG vs Le Havre 23 November 2025
Liga Eropa Lain 22 November 2025, 03:05
-
Prediksi Napoli vs Atalanta 23 November 2025
Liga Italia 22 November 2025, 02:45
-
Daftar Pemain Juventus untuk Lawan Fiorentina: Dusan Vlahovic Termasuk
Liga Italia 22 November 2025, 01:19
-
Laga Penentu: Partai yang Bisa Menentukan Masa Depan Xabi Alonso di Real Madrid
Liga Spanyol 22 November 2025, 01:05
-
Prediksi Newcastle vs Man City 23 November 2025
Liga Inggris 22 November 2025, 00:30
-
Gabriel Magalhaes Cedera, Arsenal Kehilangan Pemimpin di Lini Pertahanan
Liga Inggris 22 November 2025, 00:09
LATEST EDITORIAL
-
8 Pelatih yang Pernah Tangani Inter Milan dan AC Milan
Editorial 21 November 2025, 22:07
-
Derby della Madonnina: 5 Legenda yang Pernah Membela Inter Milan dan AC Milan
Editorial 21 November 2025, 21:12







