Piala Dunia U-20 1979: Ketika Sihir Diego Maradona Membius Timnas Indonesia
Asad Arifin | 24 Juli 2020 10:57
Bola.net - Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia U-20 1979 yang digelar di Jepang. Saat itu, Indonesia berada di grup yang sama dengan Argentina. Di skuad Argentina, ada nama besar yakni Diego Maradona.
Cerita unik yang terjadi dan mengiringi perjalan Timnas U-20 saat itu. Setidaknya ada 4 hal lucu yang terjadi pada saat Timnas U-20 berlaga di Piala Dunia U-20 1979.
Cerita lucu ini diceritakan langsung sosok yang memperkuat Timnas U-20 1979 yakni Bambang Nurdiansyah.
Selain Bambang Nurdiansyah, Timnas U-20 yang dilatih Sutjipto Suntoro saat itu diperkuat Endang Tirtana, David Sulaksmono, Pepen Rubianto, Bambang Sunarto, Arief Hidayat, Didik Darmadi, Nus Lengkoan, Tommy Latuperisa, Mundati Karya, Subangkit, Fachrizal, Eddy Sudarnoto, Bambang Irianto, Imam Murtanto, Memed Permadi, Budhi Tanoto dan Sjamsul Suryono.
Indonesia tergabung di Grup B bersama tim kuat Argentina, Polandia dan Yugoslavia. Lantas hal unik apa yang mengiringi perjalanan Timnas U-20 di tahun 1979 itu, berikut ceritanya.
Aneh Melihat Fly Over Jepang
Cerita lucu pertama yang terjadi adalah saat pasukan Garuda Muda tiba di Jepang. Setelah membereskan barang bawaan di Bandara Internasional di Tokyo, tim pun menuju hotel tempat menginap.
Nah, saat keluar bandara, bus yang mereka tumpangi itu melintas di jalan fly over. Hal itu membuat gaduh para pemain Timnas U-20 dimana hampir semua pemain baru melihat fly over atau yang mereka sebut saat itu adalah jalan bertingkat.
"Saat itu kan kami tiba di Tokyo. Dan tahu sendiri kan, pembangunan di Jepang maju pesat pasca Perang Dunia ke-2. Saat dalam perjalanan, kami melihat ada jalan yang bertingkat atau kalau bahasa sekarangnya fly over. Hampir semua orang yang ada saat itu, berteriak, hei itu jalan ko bertingkat," kata Bambang Nurdiansyah kepada Bola.com sambil tertawa lebar.
"Maklum, kita kan di Jakarta belum ada jalan seperti itu (fly over). Tol saja kan waktu itu hanya satu, tol Jagorawi, jadi kami merasa aneh dan kaget melihat jalan seperti itu," ujarnya.
Magnet Diego Maradona
Menurut Bambang Nurdiansyah, tim yang tergabung dalam Grup B ditempatkan di tempat penginapan yang sama. Nah, karena nama Maradona waktu itu sudah terkenal, maka setiap mau makan, para pemain Timnas U-20 Indonesia selalu menunggu Maradona di Lobi Hotel untuk meminta foto.
Padahal, kata Bambang Nurdiansyah, jika menilik waktu sekarang, berfoto dengan pemain tim lawan adalah sangat tabu. "Kalau mau makan, kami itu kerjaannya nungguin Maradona," cerita coach BN-sapaan akrab Bambang Nurdiansyah.
"Untuk apa coba? Ya untuk berfoto. Kalau mau makan saja, kami tungguin. Maradona, untuk berfoto dulu padahal besoknya kami mau melawan dia. Padahal, kalau sekarang, tabu kan kalau berfoto dengan pemain lawan sebelum pertandingan," ungkapnya.
Pemanasan Terhenti Karena Diego Maradona
Saat hari H pertandingan melawan Argentina. Tim Indonesia masuk terlebih dahulu ke lapangan dan melakukan pemanasan. Saat pemanasan tim Indonesia sedang berlangsung, tim Argentina mulai masuk lapangan. Sang mega bintang, Maradona berlari lebih dahulu masuk lapangan sambil membawa bola.
"Maradona dan tim Argentina masuk, saat kami sedang pemanasan. Maradona masuk terlebih dahulu. Setelah memberikan hormat kepada penonton, Maradona menendang bola ke atas dan saat bola ke bawah dia sambut dengan kakinya dan bola itu memutar saja di kakinya. Kami yang sedang pemanasan langsung terhenti dan menonton aksi Maradona itu," ujar Bambang Nurdiansyah.
"Kami baru sadar saat pelatih Almarhum Sutjipto Suntoro berteriak mengingatkan kami. Woi cing, kalian ngapain malah lihatin orang, ayo teruskan pemanasan, begitu kata pelatih dan kami pun melanjutkan pemanasan," kata mantan pelatih PSIS Semarang itu menambahkan.
Mundari Karya Gagal Kawal Diego Maradona
Menurut Bambang Nurdiansyah, sang pelatih sudah menyiapkan pemain yang harus mengawal Maradona. Pemain yang diberikan tugas mengawal Maradona itu adalah Mundari Karya.
Persiapan pun dilakukan dengan matang. Kata Bambang Nurdiansyah, Mundari Karya sudah disiapkan fisiknya sejak masih melakukan persiapan di Jakarta. Malah, kata pria yang akrab dipanggil Coach Banur itu, Mundari Karya selalu mendapat porsi latihan yang lebih dari sang pelatih agar misi mengawal Maradona sukses.
Namun, apa yang terjadi, saat pertandingan berlangsung, Mundari Karya tak mampu mengawal Maradona. Istilah yang disebut Banur, Maradona di mana, Mundari Karya di mana karena tak mampu mengikuti pergerakan Maradona yang terkenal lincah.
Melihat hal itu, sang pelatih pun marah saat turun minum dan Indonesia tertinggal 5 gol. Mundari Karya pun kena semprot di ruang ganti. "Pelatih berbicara, Mundari kamu tidak bisa kawal Maradona. Mundari Karya pun menjawab, maaf karena mukanya sama," Bambang Nurdiansyah mengenang.
"Kontan saja jawaban Mundati Karya itu membuat sang pelatih tambah geram. Pelatih pun bilang, kamu itu 'ngeles' saja. Kan ada nomor punggung, Maradona pakai nomor 10. Mundari karya pun diam tak bisa menjawab lagi," Bambang Nurdiansyah mengakhiri pembicaraan dengan tertawa lebar.
Disadur dari Bola.com (Penulis: Permana Kusumadijaya/Editor: Hendry Wibowo, 24 Juli 2020)
Baca Ini Juga:
- Menebak Formasi Ideal Timnas Indonesia Bersama Shin Tae-yong: 4-3-3 atau 4-4-2?
- Rataan Usia Skuad Timnas Indonesia: Dominasi Darah Muda
- Luis Milla Beber Perbedaannya dengan Shin Tae-yong Soal Pemilihan Pemain Timnas Indonesia
- Dua Kiper Persebaya Dipanggil Timnas, Begini Rencana Benny Van Breukelen
- Pelatih Kiper Persebaya Yakin Rivky Mokodompit Mampu Bersaing di Timnas Senior
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Kata-kata Pertama Miliano Jonathans Setelah Debut Timnas Indonesia
Tim Nasional 6 September 2025, 12:24 -
Jadwal Timnas Indonesia di FIFA Matchday September 2025, Live SCTV, Indosiar, dan Vidio
Tim Nasional 6 September 2025, 12:11
LATEST UPDATE
-
Hasil Kualifikasi Moto3 Catalunya 2025: David Almansa Rebut Pole Perdana
Otomotif 6 September 2025, 18:32 -
Update Klasemen Pembalap WorldSSP300 2025
Otomotif 6 September 2025, 18:26 -
Hasil Race 1 WorldSSP300 Prancis 2025: Debut Arai Agaska, Loris Veneman Menang
Otomotif 6 September 2025, 18:22 -
Kualifikasi Piala Asia U-23 2026: Korea Selatan Habisi Laos Tujuh Gol Tanpa Balas
Tim Nasional 6 September 2025, 18:02 -
Prediksi Lithuania vs Belanda 7 September 2025
Piala Dunia 6 September 2025, 17:50 -
Update Klasemen Pembalap MotoE 2025
Otomotif 6 September 2025, 17:46 -
Update Klasemen Pembalap WorldWCR 2025
Otomotif 6 September 2025, 17:25 -
Hasil Race 1 WorldWCR Prancis 2025: Kalahkan Chloe Jones, Maria Herrera Rebut Kemenangan
Otomotif 6 September 2025, 17:21 -
Debut Mauro Zijlstra untuk Timnas Indonesia, Impian yang Jadi Kenyataan
Tim Nasional 6 September 2025, 17:17 -
Timnas Indonesia Kuasai Ruang Antarlini dan Menjaga Kualitas Transisi Permainan
Tim Nasional 6 September 2025, 17:02 -
Vanenburg Beberkan Alasan Belum Mainkan Dion Markx di Timnas Indonesia U-23
Tim Nasional 6 September 2025, 16:52 -
Pelatih Timnas Lebanon Tak Asing dengan Sepak Bola Indonesia, Kok Bisa?
Tim Nasional 6 September 2025, 16:46
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24