SBY, Tentang Intervensi Pemerintah dan Konflik PSSI
Editor Bolanet | 5 Maret 2012 21:35
- Banyaknya sms yang meminta kepada pemerintah untuk turun tangan menyelesaikan konflik , ditanggapi dingin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Menurut orang nomor satu di Indonesia tersebut, pemerintah telah banyak ikut campur, padahal sesuai statuta , tak boleh ada intervensi atau campur tangan dari pemerintah.
SBY mengakui, setidaknya tiga kali pemerintah melakukan campur tangan kepada PSSI. Meski dirinya yakin hal tersebut tidak melanggar aturan FIFA.
Yang pertama adalah, menggelar Kongres Sepakbola Nasional di Malang, Jawa Timur, pada 2010 dengan tujuan memajukan persepakbolaan nasional.
Waktu itu banyak suara-suara yang meminta untuk menurunkan Bapak Nurdin Halid dari jabatannya, namun saya langsung tidak setuju, ujar SBY.
Jangan melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan norma organisasi. Kalo topiknya Kongres Sepakbola, mari kita bicara bagaimana memajukan sepakbola di negeri kita, tegasnya.
Yang kedua, lanjut dia, ketika terjadi kenaikan tiket di tengah animo pendukung tim nasional yang menanjak pada penyelenggaraan Piala Asia di Jakarta.
Saya katakan jangan begitu dong. Rakyat sedang semangat-semangatnya justru dinaikkan, ujarnya.
Dan yang ketiga, menurut SBY adalah ketika terjadi deadlock dan perselisihan antara pengurus PSSI yang sampai ke FIFA.
Kita hampir kena sanksi. Saya, dengan niat yang baik, undang ketua KONI, KOI, Menpora. Tolonglah pendekatan yang baik ke FIFA. Jika sampai dilarang atau dibekukan, yang marah dan sedih rakyat kita. Tolonglah dilakukan pendekatan yang baik. Alhamdulillah berkat hal cara kita itu, Indonesia tidak jadi dapat sanksi dari FIFA.
Kini di tengah konflik PSSI yang baru dan menurutnya PSSI sudah tak lagi mendengarkan rakyat, SBY mengingatkan bahwa pemerintah tidak bisa terus-terusan mencampuri PSSI.
Ada suara, serahkan ke civil society, saya setuju. Tapi, saya berharap saudara-saudara kita yang ada di kepengurusan PSSI, dengarkanlah suara rakyat, jangan lukai rakyat, tegasnya.
Jangan sibuk ribut. Masa tidak ada habis-habisnya. Carikan solusinya dengan baik, sehingga semangat yang begitu tinggi dari rakyat kita, tidak justru dihadiahi dengan konflik dan perselisihan yang tidak habis.
SBY pun tak lupa menghimbau kepada semua pihak, untuk memberi dukungan kepada PSSI untuk menjalankan tugasnya dengan baik.
Saya pikir pemerintah tidak harus selalu ikut campur tangan. Kita kasih kehormatan sekarang kepada PSSI untuk melakukan tugasnya, utamakan kepentingan rakyat. Kalo ada konflik, ada statuta dari FIFA. Jalankan itu, tegas SBY. (yul/end)
Menurut orang nomor satu di Indonesia tersebut, pemerintah telah banyak ikut campur, padahal sesuai statuta , tak boleh ada intervensi atau campur tangan dari pemerintah.
SBY mengakui, setidaknya tiga kali pemerintah melakukan campur tangan kepada PSSI. Meski dirinya yakin hal tersebut tidak melanggar aturan FIFA.
Yang pertama adalah, menggelar Kongres Sepakbola Nasional di Malang, Jawa Timur, pada 2010 dengan tujuan memajukan persepakbolaan nasional.
Waktu itu banyak suara-suara yang meminta untuk menurunkan Bapak Nurdin Halid dari jabatannya, namun saya langsung tidak setuju, ujar SBY.
Jangan melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan norma organisasi. Kalo topiknya Kongres Sepakbola, mari kita bicara bagaimana memajukan sepakbola di negeri kita, tegasnya.
Yang kedua, lanjut dia, ketika terjadi kenaikan tiket di tengah animo pendukung tim nasional yang menanjak pada penyelenggaraan Piala Asia di Jakarta.
Saya katakan jangan begitu dong. Rakyat sedang semangat-semangatnya justru dinaikkan, ujarnya.
Dan yang ketiga, menurut SBY adalah ketika terjadi deadlock dan perselisihan antara pengurus PSSI yang sampai ke FIFA.
Kita hampir kena sanksi. Saya, dengan niat yang baik, undang ketua KONI, KOI, Menpora. Tolonglah pendekatan yang baik ke FIFA. Jika sampai dilarang atau dibekukan, yang marah dan sedih rakyat kita. Tolonglah dilakukan pendekatan yang baik. Alhamdulillah berkat hal cara kita itu, Indonesia tidak jadi dapat sanksi dari FIFA.
Kini di tengah konflik PSSI yang baru dan menurutnya PSSI sudah tak lagi mendengarkan rakyat, SBY mengingatkan bahwa pemerintah tidak bisa terus-terusan mencampuri PSSI.
Ada suara, serahkan ke civil society, saya setuju. Tapi, saya berharap saudara-saudara kita yang ada di kepengurusan PSSI, dengarkanlah suara rakyat, jangan lukai rakyat, tegasnya.
Jangan sibuk ribut. Masa tidak ada habis-habisnya. Carikan solusinya dengan baik, sehingga semangat yang begitu tinggi dari rakyat kita, tidak justru dihadiahi dengan konflik dan perselisihan yang tidak habis.
SBY pun tak lupa menghimbau kepada semua pihak, untuk memberi dukungan kepada PSSI untuk menjalankan tugasnya dengan baik.
Saya pikir pemerintah tidak harus selalu ikut campur tangan. Kita kasih kehormatan sekarang kepada PSSI untuk melakukan tugasnya, utamakan kepentingan rakyat. Kalo ada konflik, ada statuta dari FIFA. Jalankan itu, tegas SBY. (yul/end)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Penebusan di Inter Milan: Kebangkitan Hakan Calhanoglu setelah Musim Panas Penuh Drama
Liga Italia 21 November 2025, 04:26
-
Inter vs AC Milan: Cristian Chivu Tetap Teguh pada Taktik Pressing Tinggi
Liga Italia 21 November 2025, 00:44
-
Sadio Mane Bongkar Hubungannya dengan Mohamed Salah, Benarkah Tidak Harmonis?
Liga Inggris 21 November 2025, 00:33
-
Peringatan untuk Lamine Yamal: Bakat Besar, Tekanan Tidak Kecil
Liga Spanyol 20 November 2025, 23:38
-
Liverpool Terpuruk, Saatnya Bangkit dan Selamatkan Musim
Liga Inggris 20 November 2025, 23:13
-
Saatnya Trent Alexander-Arnold Jadi Penyelamat Real Madrid?
Liga Spanyol 20 November 2025, 23:04
-
Jadwal Lengkap Serie A 2025/2026
Liga Italia 20 November 2025, 21:22
-
Jadwal Lengkap Manchester United 2025/2026
Liga Inggris 20 November 2025, 21:16
LATEST EDITORIAL
-
Starting XI Bintang Top yang Absen di Piala Dunia 2026: Ada Szoboszlai, Mbeumo, dan Lainnya
Editorial 19 November 2025, 22:13
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56









