Wajah Baru Inter Milan: Semua Bisa Cetak Gol, Semua Bisa Menyerang
Gia Yuda Pradana | 7 Oktober 2025 15:14
Bola.net - Christian Vieri tak ragu melabeli Inter Milan sebagai tim paling menarik di Serie A saat ini. Bagi mantan penyerang Nerazzurri dan Timnas Italia itu, tak ada klub lain yang menampilkan permainan seagresif dan sekreatif Inter di bawah asuhan Cristian Chivu. “Tak ada yang bermain seperti Inter di Serie A,” ujarnya kepada DAZN dengan mantap.
Ucapan Vieri datang bukan tanpa alasan. Setelah sempat terpuruk di awal musim akibat dua kekalahan beruntun di liga, Inter kini bangkit dengan cara yang meyakinkan. Mereka memenangi tiga laga Serie A secara beruntun, termasuk kemenangan besar 4-1 atas Cremonese.
Chivu, yang baru kembali ke San Siro pada musim panas ini, berhasil mengubah wajah Inter menjadi tim yang bukan hanya kuat, tetapi juga menghibur. Setiap pemain memiliki kontribusi ofensif—dari bek sayap hingga gelandang tengah—semuanya bisa menjadi pencetak gol.
Di Liga Champions, Inter bahkan menunjukkan ketajaman luar biasa. Dua kemenangan dengan agregat 5-0 memperlihatkan seberapa efisien sistem baru mereka. Chivu membawa keseimbangan antara kedisiplinan dan kebebasan berkreasi.
Di balik semua itu, Vieri melihat sesuatu yang lebih dari sekadar strategi. Ia melihat Inter yang bermain dengan gairah, rasa lapar, dan mentalitas baru yang membuat mereka berbahaya bagi siapa pun.
Transformasi Dimulai dari Bursa Transfer
Bagi Vieri, kebangkitan Inter tak lepas dari strategi transfer yang cermat. “Mereka membeli Manuel Akanji, bek terkuat di pasar,” katanya. “Ada pula Petar Sucic, Pio Esposito, dan Ange-Yoan Bonny, dua penyerang yang sangat kuat. Inter melakukan pekerjaan hebat di bursa transfer.”
Kedatangan nama-nama baru itu membawa energi segar. Akanji menjadi dinding tangguh di pertahanan, sementara Esposito dan Bonny menawarkan kecepatan dan variasi serangan. Kombinasi pemain muda dan berpengalaman membuat Inter kini punya kedalaman skuad yang luar biasa.
Inter bukan lagi tim yang hanya mengandalkan nama besar di depan. Kini, serangan mereka bisa datang dari mana saja—baik dari kombinasi umpan satu sentuhan, tembakan jarak jauh, hingga pergerakan cepat di sayap. Semua berjalan dalam satu pola pikir: menyerang dan mencetak gol.
Cara Bermain yang Beda dari Semua
Vieri tak bisa menyembunyikan kekagumannya terhadap gaya bermain Inter. “Mereka menciptakan begitu banyak peluang, semua mencetak gol,” ujarnya. Menurutnya, inilah yang membedakan Inter dengan tim lain di Italia—cara mereka menekan, menyerang, dan terus menciptakan peluang.
Ia menyoroti satu nama yang menjadi simbol permainan menyerang Inter: Federico Dimarco. “Federico Dimarco mengirimkan umpan silang yang membuat saya gila. Tak ada yang seperti dia di Eropa. Saya bahkan mengatakan kepadanya, itu membuat saya gila. Karena itu saya memberinya nomor 32,” ucap Vieri sambil tersenyum.
Di bawah Chivu, Inter bermain dengan ritme tinggi dan transisi cepat. Pertahanan mereka solid, tetapi yang lebih mencolok adalah intensitas menyerang dari semua lini. Hasilnya, para lawan kerap kesulitan menebak dari mana ancaman datang—karena semua pemain bisa melakukannya.
Cristian Chivu dan Mentalitas Baru Inter
Vieri mengakui bahwa peran Chivu sangat vital dalam kebangkitan ini. “Inter sebelumnya kekurangan ketegasan dan agresivitas yang kini dibawa oleh pelatih baru,” ujarnya. “Direksi klub berani mengambil risiko dengan menunjuk pelatih muda yang punya sedikit pengalaman.”
Keputusan itu ternyata tepat. Chivu berhasil membangun tim yang tidak hanya disiplin secara taktik, tetapi juga memiliki karakter kuat di lapangan. Ia menanamkan semangat juang yang terlihat jelas di setiap pertandingan—Inter kini tidak mudah menyerah, bahkan dalam situasi sulit.
Bagi para pendukung, melihat Inter bermain sekarang terasa menyenangkan. Mereka menyerang tanpa takut, menikmati permainan, dan terus mencari gol berikutnya. Inilah ciri khas yang sempat hilang, dan kini hidup kembali di bawah tangan Chivu.
Lautaro dan Inter yang Penuh Keyakinan
Di akhir pembicaraan, Vieri memberikan penilaian khusus untuk kapten tim. “Sembilan, dia fantastis,” ujarnya tentang Lautaro Martinez. “Mereka harus punya keinginan untuk menang, menjadi kejam dan agresif.”
Vieri menegaskan bahwa kekuatan Inter bukan hanya pada individu, melainkan pada kolektivitas. “Ketika saya mengatakan Inter punya skuad terkuat, orang menuduh saya bias. Namun, bahkan jika mereka kalah, saya tidak mengubah pendapat saya,” katanya.
Baginya, Inter adalah tim dengan potensi luar biasa. “Tak ada yang bermain seperti Inter—tim yang menyerang, dan di mana bek, gelandang, serta penyerang semua mencetak gol. Bahkan jika mereka tidak memenangkan Scudetto atau kalah di beberapa pertandingan, potensinya tetap luar biasa.”
Bagi seorang mantan striker seperti Vieri, melihat Inter versi Chivu adalah kepuasan tersendiri. Tim ini bukan hanya mengejar kemenangan, tapi juga menunjukkan bahwa sepak bola bisa indah ketika semua pemain ingin mencetak gol.
Sumber: DAZN, Sempre Inter
Klasemen
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Chivu Menyatukan Kembali Inter yang Hancur Berkeping-keping di Munich
- Grande Partita yang Membosankan dan Keputusan Tudor yang Mengundang Tanda Tanya
- Keras! Jurnalis Italia Desak Igor Tudor Angkat Kaki dari Juventus
- Juventus Terus Pantau Sandro Tonali, Mimpi Lama yang Belum Padam
- 3 Sisi Cerah dan 2 Catatan Gelap untuk AC Milan
- Rafael Leao Masih Harus Bekerja Keras dan Banyak Belajar untuk Jadi Nomor 9 AC Milan
- UEFA Izinkan Villarreal vs Barcelona di Miami, Milan vs Como di Perth: Keputusan Bersejarah Sekaligus Peringatan
- Tensi Panas jelang Laga Italia vs Israel: Lebih Banyak Massa di Luar Stadion daripada di Dalam
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Tiga Kekalahan Beruntun, Van Dijk Tetap Percaya Liverpool Bisa Bangkit
Liga Inggris 7 Oktober 2025, 15:36 -
Barcelona Kehilangan Pemain yang Mampu Memberi Denyut Kehidupan di Lapangan
Liga Spanyol 7 Oktober 2025, 15:31 -
Pulisic Gagal Lagi, Krisis Penalti AC Milan Makin Parah
Liga Italia 7 Oktober 2025, 15:21 -
Wajah Baru Inter Milan: Semua Bisa Cetak Gol, Semua Bisa Menyerang
Liga Italia 7 Oktober 2025, 15:14
LATEST UPDATE
-
Prediksi Oman vs Qatar 8 Oktober 2025
Piala Dunia 7 Oktober 2025, 18:37 -
Prediksi Timnas Indonesia vs Arab Saudi 9 Oktober 2025
Tim Nasional 7 Oktober 2025, 17:43 -
Jadwal Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia
Tim Nasional 7 Oktober 2025, 17:18 -
Jadwal Putaran ke-4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Tim Nasional 7 Oktober 2025, 17:14 -
Syarat dan Cara Daftar Rekrutmen BPKH 2025
News 7 Oktober 2025, 16:35 -
Prabowo Sebut Kerugian Negara Akibat Tambang Ilegal di Babel Capai Rp300 Triliun
News 7 Oktober 2025, 16:29 -
Saksikan dan Nonton Badminton Arctic Open 2025: Eksklusif di Vidio
Bulu Tangkis 7 Oktober 2025, 16:13
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Premier League yang Mulai Musim 2025/26 dengan Performa Memukau
Editorial 7 Oktober 2025, 14:43 -
5 Pemain Premier League yang Belum Kembali ke Performa Terbaiknya
Editorial 7 Oktober 2025, 14:13 -
5 Pemain Crystal Palace yang Bisa Ikut Oliver Glasner Jika Gabung Manchester United
Editorial 7 Oktober 2025, 13:20 -
9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2026
Editorial 6 Oktober 2025, 12:39