Bahaya Rokok Elektrik: Bisa Menyumbat Aliran Darah ke Otak dan Mata
Asad Arifin | 30 Oktober 2025 16:49
Bola.net - Masih banyak orang beranggapan bahwa rokok elektrik lebih aman dibandingkan rokok konvensional. Padahal, anggapan ini keliru. dr. Bambang Tri Prasetyo, Sp.N, Subsp. N.I.O.O. (K), FINS, menegaskan bahwa nikotin—baik dari rokok biasa maupun elektrik—tetap berbahaya bagi tubuh.
"Nikotin dan sejenisnya dapat merusak dinding pembuluh darah, terutama pada perokok berat," ujar Bambang.
Kerusakan akibat nikotin umumnya terjadi pada pembuluh darah di leher atau arteri karotis. Dokter Spesialis Neurologi Subspesialis Neurovaskular, Intervensi, Otologi Pencitraan, dan Oftalmologi dari RS Pondok Indah - Pondok Indah ini menjelaskan, dinding pembuluh darah yang rusak dapat membentuk plak dan menyempit, sehingga secara perlahan menghambat aliran darah menuju otak.
Kondisi tersebut dapat memicu gejala awal seperti serangan ringan yang berlangsung beberapa menit hingga jam, kemudian pulih sendiri. Gejala ini dikenal sebagai Transient Ischemic Attack (TIA) atau stroke ringan.
Untuk mendeteksi risiko sejak dini, Bambang menyarankan agar masyarakat melakukan pemeriksaan USG karotis atau carotid doppler.
"Biasanya yang paling ringan dan gampang dilakukan adalah USG karotis. Dari situ bisa terlihat apakah ada gangguan atau penyempitan pembuluh darah," katanya.
Pentingnya Deteksi Dini
Pemeriksaan tersebut berperan penting untuk mengetahui apakah aliran darah menuju otak terganggu, sehingga penanganan bisa dilakukan lebih cepat sebelum berkembang menjadi stroke berat.
"Kalau memang sudah kelihatan ada kecurigaan penyempitan, biasanya disarankan terakhir dilakukan DSA (Digital Subtraction Angiography) untuk memastikan," katanya.
Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan penyempitan yang signifikan, langkah lanjutan dapat dilakukan melalui CT angiografi dengan penggunaan kontras khusus. Pemeriksaan ini membantu memetakan struktur pembuluh darah dari lengkung jantung hingga ke leher.
Melalui teknologi penginderaan saraf digital (DSA), dokter dapat menilai kondisi pembuluh darah secara lebih akurat dan menentukan tindakan medis yang diperlukan, seperti pemasangan stent pada pembuluh darah tersumbat atau prosedur karotis angioplasty and stenting.
Rokok Picu Kerusakan Fatal pada Pembuluh Darah Otak
Baik rokok elektrik maupun konvensional, keduanya dapat menimbulkan kerusakan serius pada jantung, paru-paru, dan pembuluh darah di otak. Bambang menjelaskan bahwa pembuluh darah besar di otak merupakan salah satu bagian yang paling rentan terhadap dampak buruk merokok.
"Penyakit jantung koroner bisa muncul di jantung, tapi di otak, kerusakan yang terjadi bisa jauh lebih fatal jika pembuluh darah tetap tertutup," katanya.
Salah satu efek yang jarang disadari adalah stroke mata. Kondisi ini terjadi ketika arteri oftalmik, pembuluh darah yang menyalurkan aliran ke mata, terganggu akibat penyempitan arteri karotis di leher.
Ketika aliran darah menuju otak dan mata terganggu, penglihatan pun bisa terancam.
"Pada pasien perokok berat, pembuluh darah karotis sering kali sudah mengalami gangguan. Akibatnya bukan hanya aliran darah ke otak yang terpengaruh, tapi juga ke mata," kata Bambang.
Ia menegaskan, rokok elektrik maupun konvensional sama-sama berisiko terhadap kesehatan meski bentuknya berbeda. Satu-satunya langkah terbaik untuk melindungi diri dari penyempitan pembuluh darah dan risiko stroke adalah berhenti merokok sepenuhnya.
Sumber: Liputan6/Khaalish Azzah Luthfiyyah
Baca Ini Juga:
- Prediksi Rupiah 30 Oktober: Efek Pertemuan Trump-Xi Jinping dan Sinyal Suku Bunga The Fed
- Takut Dimarahi, Purbaya: Sekarang Tidak Boleh Ceplas-Ceplos Lagi
- Nilainya Mencapi Rp 33 Miliar, Daftar 71 Tas Mewah dan Harta Sandra Dewi yang Disita Karena Kasus Korupsi
- Kemensos Rombak Total Data Bansos: 2 Juta Penerima Hangus, Bagaimana Mekanisme Pencairan Rp900.000?
- Fenomena Nama Grup WA dalam Kasus Korupsi: Dari 'Mas Menteri Core' hingga 'Orang-Orang Senang'
- Presiden Prabowo Ingin Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah, Ini Tanggapan Mendikdasmen
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Presiden Prabowo Ingin Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah, Ini Tanggapan Mendikdasmen
News 28 Oktober 2025, 15:44
-
Kala MSCI Menggoyang IHSG: Menanti Era Baru Perhitungan 'Free Float' Saham
News 28 Oktober 2025, 10:15
-
Apakah Tanggal 28 Oktober 2025 Libur?
News 27 Oktober 2025, 16:11
LATEST UPDATE
-
Bad News! Cedera Hamstring, Jeremie Frimpong Absen Bela Liverpool Enam Pekan
Liga Inggris 30 Oktober 2025, 23:50
-
Liverpool Temukan Satu Lagi Calon Penerus Mohamed Salah, Kali ini di Belanda
Liga Inggris 30 Oktober 2025, 23:02
-
Barcelona Sudah Siapkan Dua Nama Pengganti Lewandowski, Bukan Haaland atau Alvarez!
Liga Spanyol 30 Oktober 2025, 22:51
-
Lyon Mulai Bergerak, Buka Pembicaraan dengan Real Madrid untuk Rekrut Wonderkid Ini
Liga Spanyol 30 Oktober 2025, 22:36
-
Nottingham Forest vs MU: Duel Casemiro Lawan Sang Calon Pengganti
Liga Inggris 30 Oktober 2025, 19:47
-
Prediksi BRI Super League: Persija Jakarta vs PSBS Biak 31 Oktober 2025
Bola Indonesia 30 Oktober 2025, 18:37
-
Prediksi BRI Super League: PSIM Yogyakarta vs Persik Kediri 31 Oktober 2025
Bola Indonesia 30 Oktober 2025, 18:33
-
Jadwal Lengkap Premier League 2025/2026 Live di SCTV dan Vidio
Liga Inggris 30 Oktober 2025, 18:26
-
5 Pemain Ini Tampil tak Sesuai Standar, Liverpool pun Terkena Imbasnya
Liga Inggris 30 Oktober 2025, 17:38
-
Legenda Persib Bandung Nilai Bojan Hodak Cocok jadi Pelatih Timnas Indonesia
Tim Nasional 30 Oktober 2025, 17:25
LATEST EDITORIAL
-
4 Klub yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Vinicius Junior Jika Hengkang dari Real Madrid
Editorial 29 Oktober 2025, 14:17
-
6 Alasan Mengapa Manchester United Bisa Jadi Penantang Gelar Premier League Musim Ini
Editorial 29 Oktober 2025, 14:06
-
Arne Slot di Ujung Tanduk? 5 Pelatih Premier League yang Terancam Dipecat
Editorial 28 Oktober 2025, 14:36
-
Juventus Resmi Pecat Igor Tudor, Ini 5 Kandidat Penggantinya
Editorial 28 Oktober 2025, 08:37






