Kemensos Rombak Total Data Bansos: 2 Juta Penerima Hangus, Bagaimana Mekanisme Pencairan Rp900.000?

Editor Bolanet | 29 Oktober 2025 10:48
Kemensos Rombak Total Data Bansos: 2 Juta Penerima Hangus, Bagaimana Mekanisme Pencairan Rp900.000?
Revolusi Data Bansos Dimulai: 2 Juta Tak Layak, Nasib 15 Juta Data Baru Ditentukan. (c) ilustrasi dibuat ai

Bola.net - Pemerintah tengah melakukan penataan ulang data penerima bantuan sosial (bansos). Langkah strategis ini diambil untuk memperbaiki akurasi penyaluran bantuan.

Kementerian Sosial (Kemensos) memimpin langsung proses pembersihan data ini. Hasilnya, jutaan penerima lama teridentifikasi tidak lagi layak.

Advertisement

Verifikasi lapangan selama lima hari terakhir menjadi kunci utama. Data dari pemerintah daerah digunakan sebagai pembanding.

Total dua juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) telah dinyatakan tidak layak. Mereka akan dihapus dari daftar penerima bantuan.

Di saat yang sama, 15 juta data baru justru masuk dalam antrean verifikasi. Pemerintah kini berfokus memastikan kelayakan data baru tersebut.

1 dari 4 halaman

Verifikasi Lapangan dan Data Baru

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) membenarkan temuan data tersebut. Proses ground check dilakukan bersama berbagai pihak.

“Untuk itu selama 5 hari terakhir ini, dilakukan ground check bersama-sama. Hasilnya per hari ini sudah 2 juta lebih yang bisa dikatakan tidak layak untuk memenuhi kriteria untuk menerima bansos,” ujar Gus Ipul di Jakarta, Selasa (28/10/2025).

Langkah ini krusial karena adanya lonjakan data calon penerima baru. Jumlahnya tercatat mencapai lebih dari 15 juta.

“Ini terus kita lakukan. Kenapa? Karena memang ada beberapa penerima manfaat baru yang jumlahnya lebih dari 15 juta. Yang ini perlu kita pastikan,” tutur Gus Ipul.

2 dari 4 halaman

Alokasi Ulang Anggaran Bantuan

Penyesuaian data ini bertujuan agar program bansos tepat sasaran. Bantuan harus menyasar masyarakat yang berhak, bukan sekadar nama.

Pemerintah menjamin adanya pengalihan anggaran. Penghapusan dua juta penerima lama akan diimbangi penyaluran ke KPM baru.

KPM baru tersebut harus dipastikan memenuhi kriteria kelayakan.

“Ya pasti kita alihkan kepada mereka yang memenuhi kriteria. Jadi kita terus lakukan per hari ini,” kata Gus Ipul.

3 dari 4 halaman

Mekanisme Penyaluran via Himbara dan PT Pos

Di sisi lain, penyaluran bansos Triwulan IV tetap berjalan. Kemensos berkoordinasi dengan PT Pos Indonesia dan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Gus Ipul menjelaskan, KPM yang memiliki rekening Himbara valid akan menerima transfer. Sementara yang tidak memiliki rekening akan dilayani oleh PT Pos.

“Kalau KPM yang memiliki rekening dan rekeningnya valid maka bansos akan dikirim lewat rekening. Tapi kalau nggak memiliki rekening akan kita kirimkan lewat PT Pos,” jelas dia.

Data hasil verifikasi akan dikirim ke penyalur, yang kemudian menerbitkan surat panggilan. KPM dapat mengambil di kantor cabang, atau diantarkan langsung oleh PT Pos jika berhalangan.

4 dari 4 halaman

Progres Pencairan dan Target November

Hingga saat ini, progres penyaluran diklaim telah menjangkau lebih dari 14 juta KPM.

“Penyalurannya per hari ini sudah 14 juta lebih ya. Insya Allah, di minggu ini nanti akan tambah lagi 14 juta lagi,” ujar Gus Ipul.

Bantuan Triwulan IV ini terdiri dari dua jenis, yakni reguler dan penebalan. Bantuan reguler akan mendapat tambahan Rp900.000, begitu pula penerima baru.

“Satu penebalan, yang kedua adalah tambahan penerima manfaat. Yang reguler tentu akan mendapatkan tambahan Rp900.000 untuk 3 bulan sementara penerima yang baru mendapatkan Rp900.000,” kata dia.

TAG TERKAIT

LATEST UPDATE