Pesan dari Panggung Anugerah Liputan6: AI Tanpa Manusia Takkan Pernah Punya Makna
Tim Bolanet | 17 Oktober 2025 16:29
Bola.net - Kecerdasan buatan (AI) menyimpan tantangan besar bagi peradaban manusia. Peringatan keras ini datang dari seorang Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Rr. Siti Murtiningsih.
Prof. Dr. Rr. Siti Murtiningsih menyoroti bahaya ketergantungan penuh pada teknologi AI. Hal tersebut ia sampaikan dalam pidatonya di ajang Anugerah Liputan6 pada Kamis, 16 Oktober 2025.
Menurutnya, jika manusia menyerahkan segalanya pada AI, ilmu pengetahuan akan memasuki fase stagnasi. Kemampuan manusia untuk berinovasi terancam hilang.
Sebab, secanggih apa pun AI, teknologi ini tidak memiliki dimensi esensial manusia. Rasa kemanusiaan, empati, dan harapan adalah elemen yang tidak akan pernah dimiliki mesin.
Lantas, bagaimana seharusnya kita memosisikan teknologi ini agar menjadi kekuatan pendorong, bukan ancaman? Jalan tengah menjadi kunci untuk memaksimalkan potensi tanpa kehilangan esensi kemanusiaan.
Makna yang Hilang di Balik Data
Dalam pidatonya, Prof. Murtiningsih mengkritik kebiasaan masyarakat modern yang terlalu bersandar pada AI. Menurutnya, hal ini dapat menjadi bencana bagi masa depan.
Ia menegaskan bahwa AI, terlepas dari kemampuannya mengolah data, tidak akan pernah seutuhnya memahami konteks manusia. Ada nilai-nilai fundamental yang absen dari algoritma.
"Seunggul apa pun kemampuan AI dalam mengolah data, mereka tidak memiliki dimensi esensial, seperti rasa kemanusiaan, harapan, empati, dan nilai-nilai kolektif,” ujar Prof. Murtiningsih.
Berangkat dari observasi tersebut, ia sampai pada sebuah kesimpulan tegas. Mesin tanpa sentuhan manusia pada akhirnya tidak akan pernah memiliki arti yang sesungguhnya.
Kolaborasi, Bukan Penolakan Mutlak
Meskipun menyuarakan kritik tajam, Prof. Murtiningsih tidak menyarankan penolakan total terhadap teknologi. Menurutnya, menolak kemajuan bukanlah langkah yang bijaksana.
Ia menawarkan sebuah jalan tengah, yakni mendidik manusia untuk dapat bekerja bersama AI. Posisi AI harus ditempatkan sebagai kolaborator, bukan pengganti peran manusia.
Dalam skema ini, AI berfungsi sebagai alat bantu yang kuat untuk mengoptimalkan berbagai proses. Teknologi ini menawarkan model kerja baru yang lebih kreatif dan berbasis data.
Kuncinya adalah menempatkan AI sebagai mitra yang tetap membutuhkan masukan, kritik, dan supervisi. Dengan demikian, kemampuan berpikir kritis manusia akan senantiasa terasah.
Menetapkan Batasan Jelas di Dunia Pendidikan
Secara khusus, Prof. Murtiningsih menyoroti pentingnya batasan penggunaan AI dalam dunia pendidikan. Hal ini krusial agar proses belajar tidak kehilangan jiwanya.
Para pendidik, menurutnya, wajib menetapkan regulasi yang tegas. Tugas akademik harus menuntut siswa untuk menghasilkan penalaran orisinal dari buah pikirannya sendiri.
Posisi siswa perlu diubah dari konsumen pasif konten AI menjadi sahabat diskusi yang aktif. Mereka tidak boleh hanya menerima output dari AI tanpa adanya proses kritis.
Sekolah juga harus memprioritaskan kembali metode pembelajaran yang bersifat kolektif dan dialogis. Evaluasi berkala pun wajib dilakukan untuk memastikan AI tetap berfungsi sebagai alat bantu.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Raih Anugerah Liputan6, Ini Rahasia BRI Sukses Gerakkan Ekonomi Hijau
News 17 Oktober 2025, 16:16 -
Menkeu Purbaya Bandingkan Pertumbuhan Ekonomi di Era SBY dan Jokowi, Ini Hasilnya
News 17 Oktober 2025, 14:22 -
Jangan Asal Sarapan! Tiga Menu Ini Sebaiknya Tidak Dikonsumsi di Pagi Hari
News 17 Oktober 2025, 14:19 -
Liputan6.com Connect Ajak Mahasiswa Paramadina Jadi Generasi Cerdas Digital
News 16 Oktober 2025, 17:17 -
AI Jadi Penentu Arah Baru Industri Pertambangan Indonesia
News 16 Oktober 2025, 15:21
LATEST UPDATE
-
Ruben Amorim Ungkap Kondisi Skuad Manchester United Jelang Lawan Liverpool
Liga Inggris 17 Oktober 2025, 22:23 -
Prediksi Getafe vs Real Madrid 20 Oktober 2025
Liga Spanyol 17 Oktober 2025, 22:16 -
Ruben Amorim Tegaskan Senne Lammens Belum Setara Peter Schmeichel
Liga Inggris 17 Oktober 2025, 22:08 -
Dapat Dukungan Penuh dari Sir Jim Ratcliffe, Ruben Amorim Justru Tak Bisa Santai
Liga Inggris 17 Oktober 2025, 21:53 -
Prediksi AC Milan vs Fiorentina 20 Oktober 2025
Liga Italia 17 Oktober 2025, 21:26 -
Prediksi Liverpool vs Manchester United 19 Oktober 2025
Liga Inggris 17 Oktober 2025, 20:12 -
Prediksi Como vs Juventus 19 Oktober 2025
Liga Italia 17 Oktober 2025, 19:42 -
Prediksi BRI Super League: Persebaya Surabaya vs Persija Jakarta 18 Oktober 2025
Bola Indonesia 17 Oktober 2025, 19:30 -
Prediksi BRI Super League: Borneo FC vs Persik Kediri 18 Oktober 2025
Bola Indonesia 17 Oktober 2025, 19:26 -
Prediksi AS Roma vs Inter Milan 19 Oktober 2025
Liga Italia 17 Oktober 2025, 18:39
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain yang Pernah Membela Liverpool dan Manchester United
Editorial 17 Oktober 2025, 21:02 -
4 Bek Tengah Incaran Real Madrid untuk Musim Depan
Editorial 17 Oktober 2025, 20:32 -
Ronaldo Masih Raja! Ini 10 Pesepak Bola dengan Bayaran Tertinggi di Dunia Tahun 2025
Editorial 17 Oktober 2025, 19:53 -
5 Pemenang Golden Boy yang Gagal Penuhi Ekspektasi
Editorial 16 Oktober 2025, 21:44 -
Terancam Gagal ke Piala Dunia, 6 Pemain Inggris Ini Harus Cari Klub Baru di Januari
Editorial 16 Oktober 2025, 21:07