Situs Gunung Padang Terbukti Lebih Tua dari Piramida Mesir

Asad Arifin | 1 Desember 2025 14:18
Situs Gunung Padang Terbukti Lebih Tua dari Piramida Mesir
Pemandangan dari teras kedua situs megalitikum Gunung Padang di Kampung Cimanggu, Cianjur, Jawa Barat, (20/9/2014) (c) Liputan6.com/Helmi Fithriansyah

Bola.net - Tim peneliti akhirnya memastikan bahwa Situs Megalitikum Gunung Padang memiliki sejarah jauh lebih panjang dari yang selama ini diperkirakan. Struktur punden berundak yang berada di Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tersebut diketahui telah dibangun sejak sekitar 6.000 Sebelum Masehi (SM).

Ketua Tim Peneliti dan Pemugaran Situs Megalitikum Gunung Padang, Ali Akbar, menjelaskan bahwa timnya mengambil berbagai sampel dari sejumlah titik ekskavasi yang dilakukan dalam beberapa bulan terakhir.

Advertisement

"Sampel yang diteliti dan diuji termasuk kandungan karbon yang diambil dari teras kelima tepatnya di kedalaman empat meter di bawah permukaan situs, sehingga diketahui usia dari struktur terluar yang dapat dilihat usianya berapa tahun,” katanya, Minggu (30/11/2025).

Dalam proses penelitian, tim juga menemukan struktur fondasi berupa bebatuan berbentuk bulat di kedalaman serupa. Menariknya, batuan tersebut tidak memanjang seperti dugaan awal, tetapi berbentuk persegi lima bulat dengan susunan yang rapi.

Peneliti menyimpulkan bahwa susunan bebatuan itu merupakan fondasi utama yang menjadi dasar pembangunan situs. Temuan tersebut sekaligus menguatkan dugaan bahwa Gunung Padang dibangun secara bertahap, melewati sejumlah periode konstruksi yang berbeda.

1 dari 1 halaman

Lebih Tua dari Piramida Giza

Hasil uji laboratorium mengungkap fakta besar: Situs Megalitikum Gunung Padang sudah berdiri sejak 6.000 SM, menjadikannya jauh lebih tua dibandingkan Piramida Giza di Mesir yang dibangun sekitar 2.500 SM.

“Pembangunan situs ini dilakukan secara bertahap sampai di akhir yang dapat kita lihat saat ini, setelah fondasi terbentuk dilanjutkan dengan pembangunan struktur di atasnya dan seterusnya," kata dia.

Setelah memastikan usia situs, penelitian kini berlanjut ke tahap pemugaran awal. Langkah ini termasuk memperbaiki susunan batu yang bergeser akibat faktor alam. Pemugaran berskala besar juga telah dijadwalkan berlangsung pada awal 2026.

"Pada Desember ini akan dilakukan pemugaran awal, termasuk mengembalikan batu yang bergeser atau rusak ke posisi awal, sedangkan di awal tahun akan dilakukan pemugaran dengan skala besar," ujarnya.

Sumber: Liputan6

TAG TERKAIT

LATEST UPDATE